BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Fluktuasi Pasar Lebih Stabil, Reksadana Ini Mencorong

Abdul Malik26 Januari 2022
Tags:
Fluktuasi Pasar Lebih Stabil, Reksadana Ini Mencorong
Ilustrasi pasar saham dan obligasi bergejolak akibat pelaku pasar menanti (wait and see) keputusan Bank Sentral AS The Fed ikhwal pengetatan kebijakan moneternya, sehingga berdampak pada kinerja reksadana dan SBN. (Shutterstock)

Analisis Bareksa memprediksi hingga maret 2022, IHSG akan bergerak di rentang 6.300 - 6.600

Bareksa.com - Analisis Bareksa melihat, ketika fluktuasi pasar saham sedang tinggi, maka investor akan cenderung mencari instrumen investasi yang fluktuasinya lebih terbatas seperti obligasi. Kondisi itu turut meningkatkan kinerja mayoritas harga obligasi serta reksadana pendapatan tetap.

Hal ini tercermin pada pergerakan Indeks Harga Obligasi Indonesia (ICBI) yang dalam 3 pekan terakhir naik sekitar 0,3 persen. Kenaikan harga obligasi juga juga oleh stabilnya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang pekan lalu ditetapkan masih bertahan di level 3,5 persen.

Berdasarkan data id.investing.com (diakses 25/01/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,4 persen pada 25 Januari 2022.

Promo Terbaru di Bareksa

Adapun di pasar saham, seiring peningkatan kasus harian Covid-19 pekan ini yang mencapai angka tertinggi sejak September 2021 telah mengakibatkan gejolak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Tercatat dalam 2 hari terakhir IHSG sudah turun lebih dari 2 persen dan menekan kinerja reksadana saham dan reksadana indeks ikut melemah. Namun penurunan tersebut menjadi peluang investor asing yang dalam sepekan terakhir melakukan aksi beli di IHSG sekitar Rp1 triliun. IHSG pada 25 Januari 2022 ambrol 1,31 persen ke level 6.568,17.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Di tengah penguatan pasar obligasi dan tekanan di pasar saham, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks dengan kinerja mencorong berikut ini :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 25 Januari 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 32,52 persen
TRIM Dana Tetap 2 : 22,41 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 25 Januari 2022)

Reksadana Saham

Sucorinvest Equity Fund : 12,54 persen
BNI-AM Inspiring Equity Fund : 7,59 persen

Reksadana Indeks

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 16,39 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 10,99 persen

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Bareksa's Investor Navigator

Reksadana

Menurut analisis Bareksa, pada perdagangan hari ini reksadana berbasis saham masih berpotensi melemah mengingat investor asing dan domestik masih akan menunggu hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada Kamis pagi WIB. Indikasi awalnya The Fed mulai menaikkan suku bunganya pada Maret dan akan membuat kebijakan moneter lebih ketat lagi sepanjang tahun ini.

Untuk reksadana pendapatan tetap, analisis Bareksa memperkirakan akan masih bergerak terbatas meskipun ada penguatan harga obligasi kemarin. Investor kemungkinan akan mulai beralih ke pasar obligasi dalam waktu dekat, apabila pasar saham mengalami fluktuasi cukup tinggi.

Analisis Bareksa memprediksi hingga maret 2022, IHSG akan bergerak di rentang 6.300 - 6.600 dan investor bisa melakukan aksi beli di saat IHSG mengalami koreksi lebih dari 1 persen.

(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/AM)

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini}
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua