BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini: Asumsi Makro APBN 2021 Disepakati; Harga Emas Naik

23 Juni 2020
Tags:
 Berita Hari Ini: Asumsi Makro APBN 2021 Disepakati; Harga Emas Naik
Anggota DPR mengikuti Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan III 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/5/2019). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.)

Taspen Life akuisisi Jiwasraya Putra; MIND ID resmi miliki 20% Vale; Daya beli turun

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi terkait investasi dan ekonomi yang disarikan dari sejumlah media dan keterbukaan informasi Selasa (23/6/2020).

Harga Emas

Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin kemarin (22/6/2020) dipicu oleh kekhawatiran investor akan risiko penyebaran pandemi penyakit virus corona (Covid-19) gelombang kedua secara global.

Promo Terbaru di Bareksa

Pada pukul 16:43 WIB Senin kemarin, harga emas menguat 0,29 persen ke US$ 1.747,84/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kemudian pada perdagangan spot tadi malam pukul 22.41 WIB, emas spot diperdagangkan di level US$ 1.758/troy ons mengacu data Kitco.

Gelombang kedua Covid-19 kini memang sedang mengintai. China, negara asal virus corona dan sebelumnya sudah sukses meredam penyebarannya kini kembali menghadapi peningkatan kasus serupa.

Tetapi episentrum penyebaran Covid-19 kini berada di ibu kota Beijing. Setelah 50 hari tanpa transmisi lokal Covid-19 alias nol kasus, Beijing akhirnya melaporkan kasus pertama pada Jumat (12/6/2020).

Sementara itu, Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari Senin kemarin (22/6/2020) naik 0,24 persen atau sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 849.120/gram dari perdagangan Sabtu lalu di level Rp 847.120/gram.

Sebelumnya pada perdagangan Sabtu lalu, harga emas Antam naik 1,19 persen atau Rp 10.000 dari posisi harga Jumat yakni Rp 837.120/gram. Artinya dalam 2 hari terakhir, emas Antam sudah naik Rp 12.000.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik 0,24 persen berada di Rp 84,912 juta dari harga kemarin Rp 84,712 juta per batang.

Asumsi APBN 2021

Pemerintah dan Komisi XI telah menyepakati asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Hasil pembahasan ini akan dilanjutkan ke rapat paripurna sebelum disahkan menjadi Undang-Undang (UU) APBN 2021.

"Proyeksi asumsi makro RAPBN 2021 sebagai acuan penyusunan APBN 2021," ujar Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dito Ganinduto seperti dikutip CNN Indonesia, Senin (22/6).

Dalam persetujuannya, pemerintah dan Komisi XI DPR sepakat mematok target pertumbuhan ekonomi di angka 4,5 persen-5,5 persen dan inflasi sebesar 2,0 persen-4,0 persen. Kemudian, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.700-Rp14.900 per dolar Amerika Serikat (AS).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan asumsi nilai tukar rupiah menggunakan batas bawah yang diproyeksi oleh Bank Indonesia (BI), sedangkan batas atas menggunakan asumsi pemerintah.

"Rupiah ikut BI kalau boleh batas atasnya BI samakan dengan batas atas pemerintah Rp14.900 per dolar AS, di BI Rp14.300 jadi Rp13.700-14.900 per dolar AS," katanya.

Sementara itu, tingkat bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,29 persen-8,29 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan patokan SBN tenor 10 tahun pertama kali digunakan dalam menyusun anggaran negara. Sebelumnya, pemerintah selalu menggunakan asumsi Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan.

Taspen Life

Anak usaha PT Taspen (Persero) yakni PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) resmi mencaplok 70 persen saham PT Jiwasraya Putra, anak usaha yang didirikan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atau JS.

"Taspen Life memenangkan bidding Jiwasraya Putra di mana Taspen Life akan memiliki 70 persen dari saham Jiwasraya Putra dan 30 persen lainnya dimiliki BTN [PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN]," kata Dirut Taspen Antonius Steve Kosasih kepada CNBC Indonesia, Jumat (19/6/2020).

Namun Steve menggarisbawahi, aksi perseroan ini tak terkait skema penyelamatan Jiwasraya yang tengah bermasalah karena memiliki kewajiban kepada para nasabahnya. Menurutnya Jiwasraya Putra adalah perusahaan yang tidak memiliki masalah.

"Jiwasraya Putra adalah perusahaan clean and clear yang tidak memiliki bad debt, malah sama sekali tidak memiliki debt, memiliki cash flow [arus kas] sehat, dan memiliki kerja sama Asuransi Jiwa Kredit untuk KPR [kredit pemilikan rumah] dan KPA [kredit pemilikan apartemen] termasuk KPR/KPA Bersubsidi dan Bancassurance dengan Bank BTN," paparnya.

Steve mengatakan seluruh pembelian ini menggunakan dana kelolaan investasi yang hanya sebagian kecil dari total portofolio investasi Taspen yang besarnya lebih dari Rp 250 trlliun.

Awalnya, Jiwasraya Putra ini dibentuk oleh beberapa pemodal yakni Bank BTN, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel (anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM), dan PT Pegadaian (Persero).

Akuisisi Vale

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau kini bernama Mining Industry Indonesia (MIND ID) resmi mengakuisisi 20 persen saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Penandatanganan pembelian saham divestasi itu dilakukan bersama dengan para pemegang saham mayoritas Vale Indonesia yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) dalam Perjanjian Jual Beli Saham (Shares Purchase Agreement) pada tanggal 19 Juni 2020.

Penandatanganan perjanjian ini adalah langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara MIND ID dan Vale Indonesia setelah Pemerintah menunjuk Inalum, sebagai Holding Industri Pertambangan yang saat ini telah memiliki identitas baru sebagai MIND ID, untuk membeli saham divestasi Vale Indonesia.

Manajemen MIND ID menegaskan langkah ini sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional.

Dalam penjualan 20 persen saham divestasi ini, VCL akan melepas sahamnya sebesar 14,9 persen dan SMM sebesar 5,1 persen seharga Rp 2.780 per saham atau senilai total Rp 5,52 triliun. Transaksi penjualan ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2020.

Setelah selesainya transaksi, kepemilikan saham di Vale Indonesia akan berubah menjadi VCL 44,3 persen, MIND ID 20 persen, SMM 15 persen, dan publik 20,7 persen.

Daya Beli Masyarakat

Pemerintah memperkirakan daya beli masyarakat yang hilang sejak 30 Maret hingga 6 Juni 2020 mencapai Rp 362 triliun. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, perhitungan tersebut dibuat berdasarkan jam kerja masyarakat yang hilang akibat pandemi corona.

"Kira-kira selama 10 minggu hitungan kami, pandemi corona ini membuat masyarakat kehilangan jam kerja yang luar biasa. Hitungan kami sekitar Rp 362 triliun," ujar Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta seperti dikutip Katatada, Senin (22/6).

Hal ini, menurut dia, menjelaskan penurunan penghasilan UMKM yang drastis. Utilisasi industri manufaktur juga turun, bahkan ada yang hanya tersisa 30 persen. Oleh karena itu, pemerintah memberikan berbagai jaring pengaman sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Ini diharapkan dapat menahan kontraksi ekonomi yang terjadi pada kuartal II 2020," jelas dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua 2020 dari minus 3,1 persen menjadi minus 3,8 persen. "Kita masih beruntung pada kuartal I masih bisa tumbuh 2,97 persen. Namun kuartal II ini memang kita akan hadapi tekanan yang tidak mudah," kata Sri Mulyani.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua