BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Kinerja Sangat Volatile, Bareksa Minta Klarifikasi ke Narada Aset Manajemen

14 November 2019
Tags:
Kinerja Sangat Volatile, Bareksa Minta Klarifikasi ke Narada Aset Manajemen
Ilustrasi invetor sedang memantau perkembangan investasinya di reksadana, obligasi, dan saham. (shutterstock)

Bareksa menghentikan sementara transaksi pembelian reksadana Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I

Bareksa.com - PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), marketplace investasi terintegrasi pertama di Indonesia meminta klarifikasi kepada Narada Aset Manajemen terkait kinerja dua produknya yang sangat volatile beberapa waktu terakhir. Chief Business Development Bareksa, Ni Putu Kurniasari, mengatakan, Bareksa akan melakukan penghentian sementara (suspensi) untuk transaksi pembelian produk reksadana Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I.

Suspensi atau penghentian sementara pembelian produk Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I akan berlaku mulai hari ini, 14 November 2019. "Suspensi sementara akan diberlakukan hingga ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak manajer investasi," ujarnya, di Jakarta (14/11/2019).

Suspensi ini juga terkait dengan instruksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah dikirimkan ke sistem S-Invest per 13 November 2019 pukul 18:50 WIB. Karena itu, order transaksi beli yang terjadi setelah itu akan otomatis ditolak.

Promo Terbaru di Bareksa

Sebagai informasi, kinerja kedua reksadana Narada ini mengalami kejatuhan dalam sejak awal pekan ini, yang tercermin dari penurunan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP). Kedua produk ini memiliki aset berupa saham yang sangat berfluktuasi dalam jangka waktu pendek.

Kinerja Narada Campuran I dan Narada Saham Indonesia Serta Indeks Acuan (per 13 November 2019)

Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut data Bareksa, reksadana Narada Saham Indonesia mencatatkan return anjlok 15,6 persen dalam sehari pada 13 November 2019, setelah penurunan beruntun dalam dua hari sebelumnya. Sebulan terakhir, return reksadana ini negatif 46,43 persen dan secara year to date minus 47,08 persen.

Menurut fund fact sheet September 2019, portofolio Narada Saham Indonesia memiliki saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Sementara itu, NAB/UP reksadana Narada Campuran I anjlok 11 persen pada 13 November 2019. Sebulan terakhir, reksadana ini negatif 40,06 persen, serta sejak awal tahun hingga 13 November minus 42,44 persen.

Dalam fund fact sheet September 2019, portofolio reksadana Narada Campuran I memiliki saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Anjloknya kinerja reksadana Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I, sejatinya senada dengan kinerja indeks acuannya yakni indeks reksadana saham dan indeks reksadana campuran yang juga berfluktuasi. Tercatat, indeks reksadana saham dan campuran masing-masing negatif 4,54 persen dan 0,83 persen dalam sebulan terakhir. Namun anjloknya kedua reksadana Narada ternyata lebih dalam dari indeks acuannya.

Hingga tulisan ini ditayangkan, manajemen Narada Aset belum memberikan pernyataan terkait kinerja dua produk tersebut.

Perlu dicatat bahwa reksadana campuran dan reksadana saham sangat direkomendasikan untuk investasi jangka menengah hingga panjang, yakni antara 3 tahun hingga di atas 5 tahun karena sifatnya yang high risk high return. Sehingga selalu sesuaikan investasi Anda dengan profil risiko, target investasi, serta jangka waktu investasi yang Anda rencanakan. Baca juga strategi investasi reksadana saat pasar saham anjlok di sini.

* * *

Catatan : tulisan ini telah mengalami perubahan judul dan sebagian isi, namun tidak mengubah substansi isi tulisan. Judul sebelumnya : "Bareksa Hentikan Sementara Pembelian Produk Narada Saham dan Narada Campuran" diubah menjadi "Kinerja Sangat Volatile, Bareksa Minta Klarifikasi ke Narada Aset Manajemen".

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua