Empat Hal Penting dalam Menyiapkan Dana Darurat dan Investasi
Ada aturan dana darurat yang berbeda antara orang berstatus lajang, menikah hingga punya anak
Ada aturan dana darurat yang berbeda antara orang berstatus lajang, menikah hingga punya anak
Bareksa.com - Dalam mempersiapkan masa depan dengan kondisi finansial yang mapan dan kokoh, memiliki dana darurat dan investasi sering kali disebutkan sebagai alternatif untuk mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin.
Namun, jarang sekali orang yang bisa maksimal untuk menjalankan kedua hal tersebut. Setidaknya, salah satu antara dana darurat dan investasi yang dipilih. Itu pun jika sesuai dengan kondisi keuangan. Sebab keadaan keuangan setiap orang berbeda-beda.
Apakah bisa mengumpulkan dana darurat berbarengan dengan investasi? Jawaban tersebut tentu bisa. Asalkan melakukan perhitungan terlebih dulu secara rinci mengenai dana darurat dan investasi. Dana darurat dan investasi sangat penting untuk dimiliki.
Promo Terbaru di Bareksa
Dana darurat bisa sebagai dana untuk pengeluaran yang tidak terduga atau urgent yang bisa terjadi kapan saja. Sementara, investasi penting untuk pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang, seperti investasi pendidikan anak. Karena itu, ada baiknya kalau kita memiliki keduanya.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan dana darurat dan investasi secara bersamaan :
1. Hitunglah Dana yang Dialokasikan Sebagai Dana Darurat dan Investasi
Untuk bisa memiliki dana darurat dan investasi secara berbarengan, harus diketahui terlebih dulu berapa total pendapatan yang dimiliki. Kemudian berapa besar pengeluaran setiap bulannya.
Misalnya, pendapatan yang dimiliki mencapai Rp10 juta per bulan. Sementara pengeluaran per bulannya hanya Rp9 juta. Itu berarti uang yang tersisa hanya Rp1 juta.
Dana sebesar itu bisa dialokasikan sebagai dana darurat dan investasi. Dengan kata lain, sisa dana Rp1 juta dialokasikan Rp500.000 untuk dana darurat dan Rp500.000 untuk investasi.
2. Mengatur Dana Darurat dan Investasi
Setelah bisa membagi rata alokasi antara dana darurat dan investasi, mulailah untuk mengatur keduanya agar bisa dialokasikan secara berkelanjutan. Khusus untuk dana darurat, aturan yang ada sebenarnya berbeda.
Bagi yang belum menikah, alokasi dana untuk dana darurat sebanyak enam kali pengeluaran bulanan. Untuk yang berstatus menikah, alokasi dana untuk dana darurat sebanyak sembilan kali pengeluaran bulanan. Sedangkan untuk yang menikah dan punya anak, alokasi dana untuk dana darurat sebanyak dua belas kali pengeluaran bulanan.
Sebaiknya, jangan gabungkan antara dana darurat dan tabungan bulanan atau tabungan untuk membayar tagihan dan kewajiban bulanan.
Pisahkan ke rekening khusus dana darurat. Kemudian untuk investasi, tidak ada aturan khusus seperti dana darurat yang mesti punya rekening khusus. Hal yang harus diperhatikan dari investasi adalah tujuannya.
Jika untuk pendidikan, perkirakan jumlah investasi yang harus dikumpulkan. Salah satu instrumen investasi yang bisa digunakan adalah reksadana.
3. Lakukan dengan Disiplin untuk Mendapatkan Hasil Maksimal
Akan percuma perencanaan alokasi dana darurat dan investasi secara berbarengan jika tidak disiplin dalam menjalankannya. Ingin hasil yang maksimal, Anda harus teratur dan berkelanjutan dalam mengumpulkan dana darurat dan menempatkan dana untuk investasi.
Seiring peningkatan penghasilan, jangan lupa untuk meningkatkan nilai dana darurat dan investasi. Sebab kalau nilai dana darurat dan investasi bisa tergerus nantinya karena tak menyesuaikan dengan besaran investasi.
Pastinya Anda tidak mau nilai dana darurat dan investasi terasa kecil karena besaran dana yang dialokasikan segitu-segitu saja.
4. Mulai Siapkan Sejak Dini
Langkah yang paling tepat untuk segera menjalankan dua hal tersebut adalah mulai menyiapkannya sedini mungkin. Dana darurat dan investasi tentu akan maksimal hasilnya jika dikumpulkan sejak dini.
Keuntungan yang Anda dapatkan juga akan sangat maksimal. Seandainya ada keperluan mendadak yang tidak terduga, Anda juga akan merasa tenang karena sudah mempersiapkan dana darurat dan investasi.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.311,52 | 0,64% | 3,07% | 0,02% | 6,27% | 19,97% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.757,52 | 0,53% | 3,42% | 0,02% | 7,36% | 18,23% | 42,99% |
STAR Stable Income Fund | 1.908,5 | 0,50% | 2,85% | 0,01% | 6,31% | 31,62% | 59,94% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.762,62 | 0,49% | 2,79% | 0,01% | 5,45% | 20,04% | 48,77% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.038,05 | 0,36% | 2,00% | 0,02% | 2,08% | - 2,75% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.