BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Penguatan Pasar Obligasi Bakal Berdampak Positif ke Reksadana Terproteksi

17 Juli 2019
Tags:
Penguatan Pasar Obligasi Bakal Berdampak Positif ke Reksadana Terproteksi
Ilustrasi investor sedang melihat layar komputer laptop sambil menunjuk grafik pergerakan investasi reksadana saham obligasi surat utang berharga negara

Hal ini karena fitur dividen yang ditawarkan reksadana terproteksi masih bisa diterima nasabah secara reguler

Bareksa.com - Tren penguatan imbal hasil di pasar obligasi diperkirakan mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja reksadana terproteksi di sisa tahun 2019. Meskipun diakui, pasar modal Tanah Air juga masih berada pada rute untuk terus bergerak positif.

Hal tersebut disebabkan oleh fitur dividen yang ditawarkan reksadana terproteksi masih bisa diterima nasabah secara reguler. Kemudian ditambah lagi kondisi harga obligasi yang masih memiliki potensi kenaikan.

Sentimen positif dari ekspektasi penurunan suku bunga acuan akanberdampak positif terhadap obligasi maupun saham. Dengan begitu, tentunya obligasi menjadi lebih menarik, karena hubungan langsung antara yield dan suku bunga mampu mendorong harga obligasi untuk naik.

Promo Terbaru di Bareksa

Seperti diketahui, pada pertemuan akhir bulan ini bank sentral Amerika Serikat (AS) yakni The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan mulai melakukan pemangkasan suku bunga acuan, mengingat data-data ekonomi AS yang menunjukkan perlunya kebijakan moneter akomodatif yang ditempuh The Fed demi menjaga ekonomi negeri Adidaya dari hard landing.

Jika nantinya The Fed benar-benar menurunkan suku bunga acuannya, besar kemungkinan langkah tersebut juga akan diikuti oleh Bank Indonesia selaku bank sentral Tanah Air, yang pada akhirnya akan membuat pasar obligasi maupun pasar saham akan lebih bergairah.

Kembali ke prospek reksadana terproteksi, meskipun potensi penurunan suku bunga acuan akan membuat prosprek reksadana terproteksi menarik, namun di sisi lain ada beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian investor sebelum membeli reksadana terproteksi.

Tantangan utama reksadana di tahun depan yakni insentif pajak. Saat ini pajak atas kupon obligasi masih 5 persen dan tahun depan akan mencapai 10 persen. Tingginya pajak atas kupon obligasi, kemungkinan besar akan menekan yield reksadana terproteksi ke depannya lebih rendah dari tahun ini.

Meskipun begitu, tren penurunan yield ke depan masih relatif baik selama angkanya masih sekitar 2 persen di atas imbal hasil deposito. Sehingga, dengan kebutuhan reksadana terproteksi yang masih banyak, imbal hasil yang ditawarkan masih tetap menarik untuk investor.

Sebagai informasi, reksadana terproteksi adalah jenis reksadana yang akan memproteksi 100 persen pokok investasi investor pada saat jatuh tempo.

Reksadana ini memiliki jangka waktu investasi yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajer investasi, namun dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa jaminan adanya proteksi akan pokok investasi.

Berbeda dengan reksadana terbuka dan reksadana indeks, reksadana terproteksi memiliki masa penawaran sehingga investor hanya dapat membeli reksadana ini pada saat tertentu saja.

Reksadana terproteksi punya ciri-ciri antara lain :

• Pokok investasi diproteksi 100 persen hingga tanggal jatuh tempo.
• Pokok investasi tidak akan optimal jika dana Investasi dicairkan /menjual unit penyertaan sebelum jatuh tempo periode investasi
• Jangka waktu investasi dan periode pembagian hasil Investasi ditentukan oleh manajer investasi.
• Calon investor hanya dapat melakuikan Investasi pada masa penawaran berlaku

Bagaimana cara kerja reksadana terproteksi? Sesuai peraturan OJK No. 48, reksadana terproteksi dapat berinvestasi pada 70 – 100 persen ditempatkan pada instrumen efek bersifat utang dan 0-30 persen pada instrumen pasar uang.

Bedanya apa dengan reksadana konvensional? Begini, jika Anda tipe yang mengandalkan investasi untuk likuiditas yang tinggi, lebih baik memakai reksadana konvensional pasar uang saja. Gunakan reksadana terproteksi jika memang niatmu untuk mendapatkan imbal hasil secara periodik dari dana investasi Anda.

Kalau misalnya Anda sudah berinvestasi di reksadana terproteksi dan ingin menarik sebelum jatuh tempo, Anda harus siap resiko potensi akan turunnya nilai pokok. Tapi sebenarnya reksadana ini cocok untuk Anda yang sudah paham resiko dan karakteristik dari reksadana terproteksi .

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua