BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Kinerja Keuangan Kinclong, Saham PGAS Masuk Tren Bullish

22 Februari 2019
Tags:
Kinerja Keuangan Kinclong, Saham PGAS Masuk Tren Bullish
Petugas memeriksa fasilitas di Onshore Receiving Facilities Tambak Lorok milik PT Kalimantan Jawa Gas di Semarang. Sejak 2015, anak perusahaan PGN tersebut telah memasok gas dengan pipa sepanjang lebih 200 km lintas laut dari Lapangan Gas Kepodang di Laut Utara Jawa ke PLTU Tambak Lorok, Semarang

PGAS menjuarai nilai transaksi perdagangan di bursa yang mencapai Rp495,81 miliar

Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada perdagangan Kamis, 21 Februari 2019 ditutup melonjak 6,02 persen dengan berakhir pada level Rp2.640 per saham.

PGAS bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin dengan menjuarai nilai transaksi perdagangan di bursa yang mencapai Rp495,81 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham PGAS pada perdagangan kemarin antara lain Citigroup Sekuritas (CG) senilai Rp103,06 miliar, kemudian Phillip Sekuritas (KK) Rp54,08 miliar, dan Indo Premier Sekuritas (PD) Rp40,45 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan PGAS masing-masing 20,79 persen, 10,91 persen, dan 8,16 persen.

Kinerja Kinclong

PGAS, atau yang juga dikenal sebagai PGN, mencatatkan kinerja keuangan yang kincong pada tahun 2018. Sejalan dengan hasil positif tersebut, PGAS yang kini berstatus sebagai Sub Holding Gas dengan mengakuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) optimistis akan mampu menjaga kinerja positif pada masa mendatang.

Sepanjang 2018, PGAS berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$3,87 miliar yang meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$3,57 miliar.

Pendapatan tersebut terutama diperoleh dari hasil Penjualan Gas sebesar US$2,79 miliar dan Penjualan Minyak dan Gas sebesar US$ 585 juta.

Sedangkan Laba Operasi Konsolidasian selama tahun 2018 mencapai US$645 juta. Alhasil, PGAS mampu mengantongi laba bersih sebesar US$304,9 juta atau ekuivalen Rp4,34 triliun (Kurs Rp14.235/US$).

Dengan torehan tersebut, maka EBITDA meningkat menjadi sebesar US$1,19 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,08 miliar.

Sebagai informasi, PGAS resmi mengakuisisi 51 persen kepemilikan saham Pertagas dari Pertamina tanggal 28 Desember 2018 lalu, transaksi akuisisi ini dibukukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan PSAK 38 “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” karena PGAS dan Pertagas merupakan entitas sepengendali dibawah Pertamina.

"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Sekretaris PGAS, Rachmat Hutama.

Analisis Teknikal Saham PGAS

Illustration

Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham PGAS pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar, meskipun akhirnya ditutup tiga tick di bawah level tertingginya.

Volume terlihat mengalami lonjakan sangat signifikan dibandingkan dengan sehari sebelumnya, menandakan adanya akumulasi beli serta antusiasme yang besar dari pelaku pasar.

Kemudian investor asing juga tampak sangat banyak mengoleksi saham PGAS dengan mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp165,7 miliar, atau yang terbesar dibandingkan seluruh saham lain di bursa.

Indikator relative strength index (RSI) juga terlihat masih bergerak naik meskipun mulai mendekati area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di level psikologis Rp2.700. (KA01/hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua