BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

AKRA Suntik Anak Usaha, Bagaimana Prospek Sahamnya?

21 Januari 2019
Tags:
AKRA Suntik Anak Usaha, Bagaimana Prospek Sahamnya?
Pekerja melintas dengan latar belakang layar monitor yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (26/1). Pergerakan IHSG pada penutupan akhir pekan terkoreksi tipis 0,16 poin di posisi 6.615,32. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Saham AKRA akhir pekan lalu ditutup melonjak 6,02 persen pada level Rp4.750 per saham.

Bareksa.com Harga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada perdagangan Jumat, 18 Januari 2019 ditutup melonjak 6,02 persen dengan berakhir pada level Rp4.750 per saham.

AKRA bergerak atraktif pada perdagangan akhir pekan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 4.271 kali serta nilai transaksi yang mencapai Rp57,46 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham AKRA pada perdagangan Jumat antara lain Danareksa Sekuritas (OD) senilai Rp11,41 miliar, kemudian Citigroup Sekuritas (CG) Rp7,50 miliar, dan Deutsche Sekuritas (DB) Rp6,62 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan AKRA masing-masing sebesar 19,86 persen, 13,05 persen, dan 11,52 persen.

Suntik Modal Anak Usaha

Dukung pengembangan bisnis anak usaha, AKR Corporindo melakukan peningkatan modal pada entitas anak perseroan yang bergerak di bisnis terminal tangki penyimpanan BBM, yaitu PT Jakarta Tank Terminal.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (16 Januari 2019) disebutkan bahwa AKRA telah menandatangani akta peningkatan modal ditempatkan dan disetor pada anak perusahaan yang berkedudukan di Jakarta Utara tersebut.

Setelah penyuntikan dana tersebut, modal ditempatkan dan disetor perseroan pada anak usaha menjadi Rp852,27 miliar, dari sebelumnya Rp744,27 miliar.

“Adapun peningkatan modal ditempatkan dan disetor JTT tersebut sejumlah Rp108 miliar diambil bagian serta disetor seluruhnya oleh masing-masing pemegang saham secara proporsional,” kata Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu dilansir dari Harian Neraca, Kamis (17 Januari 2019).

Tidak ada perubahan komposisi pemegang saham setelah penambahan modal tersebut. AKRA tetap menjadi pemegang saham mayoritas pada Jakarta Tank Terminal yaitu 51 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh Vopak Indonesia BV.

Dana yang diperoleh Jakarta Tank Terminal tersebut akan digunakan untuk menunjang kegiatan usaha perusahaan, yaitu meningkatkan kapasitas dengan membangun tangki penyimpanan bahan bakar minyak dan mengembangkan fasilitas penunjang lainnya.

Untuk tahun 2019, AKRA menargetkan pertumbuhan bisnis 20 persen. Angka tersebut diyakini bisa terealisasi karena permintaan kimia dan solar maupun minyak pada 2019 akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan dari sektor batu bara, pertambangan, pembangkit listrik dan industri komersial.

AKRA telah menyiapkan dana sekitar Rp600 hingga Rp700 miliar untuk menunjang ekspansi bisnis tahun 2019. Adapun sumber pendanaan tersebut berasal dari kas internal, pinjaman dan partner proyek.

Nantinya, dana belanja modal (capital expenditures/capex) 2019 akan digunakan untuk proyek-proyek yang masih berjalan dengan investasi secara bertahap, operasional dan penambahan armada kapal dan truk.

Analisis Teknikal Saham AKRA

Illustration

Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham AKRA pada perdagangan Jumat membentuk bullish candle dengan body yang besar, menggambarkan bahwa saham ini bergerak positif dalam rentang cukup lebar hingga mampu berakhir di level tertingginya.

Volume terlihat mengalami kenaikan dibandingkan sehari sebelumnya, menandakan adanya aksi beli serta partisipasi yang meningkat dari pelaku pasar.

Apabila diperhatikan, pergerakan saham AKRA terlihat masih dalam fase uptrend cukup kuat sejak pertengahan November lalu, menandakan adanya sinyal uptrend yang kuat dalam jangka menengah dan masih akan berlanjut yang dilihat dari upper bollinger band yang juga terpantau bergerak naik.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terlihat masih bergerak naik meskipun mulai mendekati area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level psikologis Rp5.000.

(KA01/hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua