BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

7 Saham Perkebunan Melonjak, Apa Penyebabnya?

21 Januari 2019
Tags:
7 Saham Perkebunan Melonjak, Apa Penyebabnya?
Petani menurunkan Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari perahunya di Desa Kuala Tripa, Kecamatan Tripa Makmur, Nagan Raya, Aceh, Kamis (19/10). Petani mengaku, sejak sepekan terakhir harga TBS kelapa sawit tingkat petani mulai membaik dari Rp 1.000 perkilogram menjadi Rp 1.350 per kilogram. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnnas)

Saham LSIP mencatat peningkatan tertinggi di sektor perkebunan dengan kenaikan 7,87 persen

Bareksa.com - Sempat masuk zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis, dengan sektor perkebunan (agriculture) menyumbangkan kenaikan tertinggi. Sejumlah saham-saham terkait minyak sawit bergerak fantastis pada perdagangan hari ini 21 Januari 2019.

Pada penutupan hari ini IHSG ditutup naik 0,04 persen ke level 6.450,83. Sektor perkebunan memimpin penguatan sektoral dengan peningkatan 3,72 persen hari ini.

Harga saham tujuh emiten perkebunan kelapa sawit melonjak pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini yang disebabkan oleh adanya ekspektasi kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Promo Terbaru di Bareksa

Di Bursa Efek Indonesia, saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatat peningkatan tertinggi di sektor perkebunan dengan kenaikan 7,87 persen, yang kemudian disusul oleh induknya yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dengan peningkatan 7,29 persen. Kemudian, saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) naik masing-masing 7,26 persen dan 7,22 persen.

Grafik : Perbandingan Return 7 Saham Sektor Perkebunan Hari Ini

Illustration

Sumber : Bareksa.com

El Nino Kembali Berpotensi Menghambat Pasokan CPO

Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia terus mengalami tren kenaikan. Harga CPO untuk kontrak April 2019 pada 17 Januari lalu melesat 3,63 persen year to date ke posisi MYR 2.198/ton. Harga tersebut merupakan level yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Grafik : Pergerakan Historikal Harga CPO Year to Date

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Menteri Industri Utama Malaysia, Teresa Kok, seperti dikutip Reuters, mengatakan bahwa pemerintah Negeri Jiran akan meningkatkan jumlah minyak kelapa sawit dalam campuran biodisel menjadi 20 persen pada tahun depan (2020), naik dua kali lipat dari program B10 yang sedang berlangsung, yang mengharuskan penggunaan minyak sawit dipatok pada level 10 persen.

Di sisi lain, Direktur Umum Malaysian Palm Oil Board (MPOB) Ahmad Kushairi Din mengatakan tahun ini ada potensi El-Nino yang akan menghambat produksi sawit. Kondisi El Nino akan menyebabkan cuaca di Asia Tenggara menjadi lebih dingin dan kering serta curah hujan yang berkurang.

(KA02/hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua