Bareksa.com – Langkah PT Hero Supermarket Tbk untuk melakukan efisiensi dengan menutup 26 gerai dan mengurangi 532 karyawan, langsung berdampak pada pergerakkan saham HERO. Hingga sesi I hari ini (Senin, 14 Januari 2019), saham HERO terjun bebas 5,85 persen ke level Rp805.

Dengan penutupan harga saham pada sesi I perdagangan hari ini, maka saham HERO sudah turun 11,05 persen dari posisi 9 Januari 2019 Rp905.

Sepanjang perdagangan sesi I hari ini, pergerakkan saham HERO hampir serupa dengan hari-hari sebelumnya. Catatan transaksinya selalu mini. Untuk sesi I hari ini, tercatat volume perdagangan hanya mencapai 17 lot dengan frekuensi 11 kali bernilai Rp1,41 juta.

Bahkan secara rata-rata, transaksi saham HERO pada tahun 2019 hingga sesi I hari ini hanya mencapai 12 lot dengan rata-rata nilai transaksi Rp1,03 juta.

Meski begitu, saham HERO memasuki minggu ke tiga tahun 2019 sebenarnya dalam posisi baik jika dibandingkan akhir periode tahun 2018. Sampai sesi I hari ini, saham HERO secara year to date masih naik 1,89 persen dari Rp790 per akhir 2018.

Namun, sepanjang tahun lalu, saham HERO cukup terpuruk. Harganya jatuh 14,59 persen dari Rp925 per akhir 2017.

Pergerakkan Saham HERO Periode 29 Desember 2017 – 28 Desember 2018

Sumber: Bareksa.com

Untuk diketahui, perseroan menerapkan strategi yang mendukung keberlanjutan bisnis dengan memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses efisiensi salah satunya menutup 26 gerai perusahaan.

Sejauh ini dari 532 karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, sebanyak 92 persen karyawan telah mengerti dan memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja.

Corporate Affairs General Manager Hero Supermarket Tony Mampuk mengatakan, sebagian besar karyawan telah menerima dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja. Perusahaan juga telah memberikan hak sesuai dengan UU Kementerian Tenaga Kerja RI No 13 tahun 2003.

(AM)