BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Rugi Membengkak Namun Saham ABBA Meroket, Berapa Target Harganya?

06 Desember 2018
Tags:
Rugi Membengkak Namun Saham ABBA Meroket, Berapa Target Harganya?
Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai memimpin rapat perdana bersama TKN KIK di Jakarta, Rabu (12/9). (ANTARA FOTO/Christie)

Kerugian perseroan semakin membengkak menjadi Rp6,9 miliar pada kuartal III 2018

Bareksa.com - Harga Saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) pada perdagangan Rabu, 5 Desember 2018 ditutup meroket 20,21 persen dan berakhir di level Rp113 per saham.

Saham ABBA bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin, menempati peringkat kedua saham dengan frekuensi transaksi perdagangan terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sebanyak 14.127 kali, serta nilai transaksinya yang mencapai Rp32,02 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham ABBA pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) senilai Rp9,03 miliar, Indo Premier Sekuritas (PD) Rp4,81 miliar, dan Mandiri Sekuritas (CC) Rp3,87 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan ABBA masing-masing 28,2 persen, 15,02 persen, dan 12,09 persen.

Bergerak Volatil

Pergerakan harga saham ABBA sangat volatil setelah komisaris utamanya, Erick Thohir, ditunjuk menjadi Ketua Tim Sukses Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Erick ditunjuk menjadi ketua Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf setelah sukses menjadi Ketua INASGOC, komite yang menyelenggarakan pesta olahraga terbesar kedua di dunia Asian Games 2018.

ABBA merupakan perusahaan induk dari sejumlah unit usaha media dan hiburan (entertainment) yang memiliki kekuatan di bidang penyiaran, percetakan dan penerbitan, serta online dan marketing Company.

Dari sisi kinerja operasionalnya yang disampaikan awal November lalu, ABBA sebenarnya masih mencatatkan kinerja negatif di mana kerugian perseroan semakin membengkak yakni menjadi Rp6,9 miliar pada kuartal III 2018, lebih dalam dibandingkan dengan kerugian yang sama pada kuartal III tahun lalu senilai Rp350,19 juta.

Kerugian yang semakin membengkak tersebut disebebakan oleh penjualan bersih ABBA yang anjlok 21,55 persen menjadi Rp52,61 miliar pada kuartal III 2018 dibandingkan dengan penjualan bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp194,53 miliar.

Kontribusi penurunan penjualan berasal dari pendapatan dari sirkulasi dan iklan surat kabar yang turun 12,96 persen year on year (yoy) menjadi Rp65,74 miliar. Sedangkan penjualan penyiaran televisi juga turun 58,21 persen yoy menjadi Rp16,1 miliar.

Ditambah dengan kosongnya pendapatan dari pendapatan media luar ruang pada kuartal III tahun ini dibandingkan kuartal III 2017 senilai Rp22,54 miliar.

Meskipun beban pokok penjualan juga turun 19,33 persen yoy menjadi Rp71,68 miliar, namun perseroan harus menanggung rugi operasi senilai Rp23,78 miliar, bertolak belakang dibandingkan dengan kuartal III 2017 yang masih membukukan laba operasi senilai Rp4,07 miliar.

Adapun liabilitas perseroan meningkat 9,57 persen menjadi Rp339,08 miliar dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai Rp309,46 miliar. Sedangkan ekuitas pada periode yang sama naik 93,02 persen menjadi Rp229,23 miliar.

Sementara itu, aset ABBA tercatat meningkat 32,71 persen menjadi Rp569,31 miliar dibandingkan dengan aset perusahaan pada akhir 2017 senilai Rp568,31 miliar.

Analisis Teknikal Saham ABBA

Illustration

Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ABBA pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body cukup besar serta upper dan lower shadow yang cukup panjang.

Kondisi tersebut menggambarkan bahwa saham ini bergerak positif namun dengan volatilitas yang sangat tinggi karena sempat naik dan turun dengan tajam.

Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya, menggambarkan adanya partisipasi dan antusiasme pelaku pasar yang meningkat pada saham ini.

Indikator stochastic juga terlihat bergerak naik tajam dan mulai mendekati area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level Rp125.

(KA01/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,52

Up0,64%
Up3,07%
Up0,02%
Up6,27%
Up19,97%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,52

Up0,53%
Up3,42%
Up0,02%
Up7,36%
Up18,23%
Up42,99%

STAR Stable Income Fund

1.908,5

Up0,50%
Up2,85%
Up0,01%
Up6,31%
Up31,62%
Up59,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,62

Up0,49%
Up2,79%
Up0,01%
Up5,45%
Up20,04%
Up48,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,05

Up0,36%
Up2,00%
Up0,02%
Up2,08%
Down- 2,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua