BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Meroket Seiring Raihan Kontrak Baru Naik, Ini Historikal Saham WSKT pada Oktober

02 Oktober 2018
Tags:
Meroket Seiring Raihan Kontrak Baru Naik, Ini Historikal Saham WSKT pada Oktober
Pekerja mengangkut bahan konstruksi saat melakukan pembuatan tiang pancang (spun pile) di Pabrik Waskita Beton Precast, Karawang, Jawa Barat. PT Waskita Beton Precast (WBP) adalah anak usaha dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT). ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Harga saham WSKT pada perdagangan Senin, 1 Oktober 2018, ditutup melonjak 5,88 persen dan berakhir di level Rp1.800

Bareksa.com - Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada perdagangan Senin, 1 Oktober 2018, ditutup melonjak 5,88 persen dan berakhir di level Rp1.800 per saham.

Saham WSKT bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 8.304 kali serta nilai transaksi mencapai Rp113,96 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham WSKT pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp14,77 miliar, Mandiri Sekuritas (CC) Rp12,06 miliar, dan CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp10,66 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham WSKT secara keseluruhan yaitu 12,96 persen, 10,58 persen, dan 9,35 persen.

WSKT Kantongi Kontrak Baru Rp9,2 Triliun

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengantongi kontrak baru Rp9,2 triliun sepanjang periode Januari hingga Agustus 2018. Capaian tersebut naik tipis 2,22 persen atau sekitar Rp200 miliar dari bulan Juli 2018 yang sebesar Rp9 triliun.

Sayangnya pencapaian tersebut masih jauh dari target perusahaan di tahun ini. Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Shastia Hadiarti, mengatakan WSKT menargetkan raihan kontrak baru sepanjang 2018 sebesar Rp50 triliun hingga Rp55 triliun. WSKT masih akan membidik proyek-proyek infrastruktur, bendungan dan jalan tol.

Sekedar informasi, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang merupakan anak usaha dari emiten konstruksi pelat merah tersebut mencatatkan nilai kontrak baru per Agustus 2018 ikut menurun menjadi Rp4,08 triliun. Pencapaian tersebut menurun bila dibandingkan dengan nilai kontrak baru pada Agustus 2017 yang mencapai Rp7 triliun.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan WSBP Ratna Ningrum mengatakan penurunan tersebut terjadi karena terkait beberapa kebijakan induk WSBP yang tidak jadi mengambil pekerjaan investasi terutama jalan tol.

Analisis Teknikal Saham WSKT

Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham WSKT pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short lower shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif walaupun sempat bergerak di bawah level pembukaannya namun mampu berbalik arah hingga ditutup pada level tertingginya.

Volume perdagangan saham MEDC terlihat mengalami lonjakan menandakan adanya akumulasi pembelian yang besar dari para pelaku pasar.

Adapun posisi WSKTsaat ini masih di sekitar area bottom-nya yang menandakan risiko penurunan saham ini mulai relatif terbatas.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) saham WSKT terpantau mulai bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan resisten terdekat berada di level Rp2.050.

Illustration
Sumber: stockbit

Di sisi lain, apabila diperhatikan historis kinerja saham WSKT dalam empat tahun terakhir dapat dilihat bahwa pada bulan Oktober, WSKT mencatatkan kinerja yang cukup positif dengan probabilitas 80 persen saham ini akan mengalami kenaikan.

Kondisi tersebut dapat menjadi suatu acuan bagi pelaku pasar mengingat pola pergerakan suatu saham yang sering terulang pada waktu tertentu.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua