BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : BBCA Catat Kredit Ekspor Rp6 T, ASII Cicipi Bisnis Digital

19 September 2018
Tags:
Berita Hari Ini : BBCA Catat Kredit Ekspor Rp6 T, ASII Cicipi Bisnis Digital
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja (tengah) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith Galbraith (kedua kiri), usai memberikan keterangan kepada media tentang Laporan Keuangan Semester I 2017 BCA di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

BWPT raih sertifikat ISPO, DIGI investasi perangkat lunak, ZINC naikkan kapasitas produksi, HEXA bidik laba US$26,8 juta

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu 19 September 2018 :

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BBCA mencatat kredit ekspor sampai Juni 2018 mencapai Rp 6 triliun. Kredit ekspor ini naik 34 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Promo Terbaru di Bareksa

Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA, mengatakan peningkatan tersebut didukung sektor makanan pokok, makanan dan minuman serta sektor migas.

Sementara itu, fasilitas letter of credit (L/C) BCA mencapai Rp19 triliun per Juni 2018, meningkat 24 persen yoy.

PT Astra International Tbk (ASII)

Emiten konglomerasi otomotif ASII mencicipi bisnis layanan digital melalui lini Astra Digital. Astra Digital akan menyediakan layanan berbasis teknologi sekaligus memperkuat platform digital yang dibutuhkan masyarakat.

Chief of Astra Digital Djap Tet Fa menyampaikan emiten dengan sandi ASII tersebut memperkuat platform bisnis digital untuk menghadirkan solusi yang berorientasi kebutuhan konsumen sekaligus relevan dengan kondisi saat ini.

Dia menyampaikan saat ini Astra telah mengeluarkan tiga platform digital yaitu Seva.id, CariParkir dan Sejalan.

PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)

BWPT dan anak usahanya, PT Bumi Langgeng Perdanatrada salah satu anak usaha EHP, berhasil meraih sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

“Keberhasilan meraih sertifikat ISPO bagi dua perusahaan ini merupakan salah satu realisasi dari peta jalan yang telah disusun sebagai bentuk komitmen Eeagle High Plantation terhadap pengelolaan kebun kelapa sawit yang berkelanjutan,” kata Nicolaas B Tirtadinata, Presiden Direktur Eagle High Plantation seperti yang tertera dalam keterangan tertulis

Menurut Nicolaas, perolehan sertifikat ISPO ini merupakan salah satu bentuk dukungan Eagle High Plantation terhadap program pemerintah dalam mewajibkan standarisasi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek lingkungan.

PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI)

Usai melangsungkan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) akan fokus menempuh investasi-investasi yang berorientasi pada kenaikan traffic kunjungan media daring perseroan.

Direktur Utama Arkadia Digital Media William Martaputra menyampaikan perseroan akan menggunakan dana hasil IPO yang sebesar Rp30 miliar untuk memperkaya infrastruktur keras dan lunak perseroan, sekaligus penambahan modal kerja.

“Dana dari IPO tersebut 38 persennya akan kami gunakan untuk pembelian perangkat keras, lalu 60 persen akan kami gunakan untuk pengembangan perangkat lunak dan software, sisanya 2 persen akan kami gunakan untuk modal kerja,” ungkap William

PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC)

Emiten pertambangan logam berencana meningkatkan kapasitas produksi untuk mendorong kinerja dalam jangka panjang.

Direktur Keuangan ZINC, Hendra Susanto, menyampaikan perusahaan sedang dalam tahap penyelesaikan pengembangan pabrik flotasi kedua. Pada bulan depan, diharapkan pabrik baru dapat mulai beroperasi dan berjalan penuh pada November 2018.

Pada November 2018, kapasitas produksi ZINC akan meningkat sekitar 40 - 50 persen menjadi 7.000 - 7.500 ton per bulan dari sebelumnya 5.000 - 5.500 ton per bulan. Komposisinya sekitar 65 persen seng, sedangkan 35 persen lainnya ialah timbal.

PT Hexindo Adiperkasa Tbk.

Emiten alat berat HEXA optimistis menembus proyeksi kinerja keuangan yang dipasang pada periode fiskal 2018 sejalan dengan realisasi penjualan perseroan.

Berdasarkan data ringkasan kinerja keuangan, yang disampaikan dalam paparan publik, Selasa (18/9), Hexindo Adiperkasa memproyeksikan dapat mengantongi pendapatan US$465,91 juta pada 2018. Jumlah tersebut naik dari realisasi US$343,22 juta pada tahun sebelumnya.

Dengan demikian, perseroan memproyeksikan laba bersih yang dikantongi US$26,87 juta pada periode tahun fiskal 2018. Pencapaian itu naik dari realisasi US$22,54 juta pada 2017.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua