BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Diborong Asing, Sinyal Kenaikan Saham ADRO Masih Kuat

19 Juli 2018
Tags:
Diborong Asing, Sinyal Kenaikan Saham ADRO Masih Kuat
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (tengah) berbincang dengan Direktur Coaltrade Services International Pte. Ltd (CTI) Pepen Handianto Danuatmadja (kiri) dan General Manager International Marketing & Trade CTI Neil Litte (kanan) di Singapura.ANTARA FOTO

Harga saham ADRO pada perdagangan Rabu, ditutup melonjak 5,96 persen di level Rp1.865

Bareksa.com - Harga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada perdagangan Rabu, 18 Juli 2018, ditutup melonjak 5,96 persen dengan berakhir di level Rp1.865 per saham.

Saham ADRO bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dan menjadi saham peringkat ketujuh nilai transaksi terbesar di BEI atau mencapai Rp159,57 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ADRO pada perdagangan kemarin antara lain Morgan Stanley Sekuritas (MS) dengan nilai pembelian Rp14,71 miliar, kemudian CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp13,95 miliar, dan Credit Suisse Sekuritas (CS) Rp13,48 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham ADRO secara keseluruhan yaitu 9,22 persen, 8,74 persen, dan 8,45 persen.

Harga Batu Bara Terus Cetak Rekor

Permintaan China akan batu bara tetap meningkat di tengah terjadinya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Harga batu bara pun masih dalam tren bullish hingga menyentuh rekor tertinggi baru.

Mengutip Bloomberg, Rabu (18/7) pukul 16.00 WIB, harga batubara kontrak berjangka pengiriman Agustus 2018 di ICE Future Exchange tercatat mencapai rekor tertinggi sejak Desember 2012, di US$ 117 per metrik ton atau naik 0,52 persen dari harga hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga batu bara melonjak 2,27 persen.

Sementara sejak awal tahun harga batu bara melonjak 26 persen. Secara umum harga batu bara naik di tengah pembatasan produksi tambang batu bara di China. Di sisi lain, impor batu bara oleh China makin meningkat dikarenakan kondisi cuaca panas yang terjadi tidak seperti biasanya di China.

Tenaga listrik jadi semakin dibutuhkan untuk pendingin udara di Negeri Panda. Cuaca panas juga mengeringkan penampungan air di China sehingga memberatkan kinerja tenaga air yang jadi sumber utama energi terbarukan di China.

Akuisisi Kestrel Kelar di Kuartal III 2018

Adaro Energy menegaskan proses akuisisi tambang Kestrel di Australia dapat rampung pada kuartal III 2018. Konsolidasi anak perusahaan baru dapat masuk di pembukuan keuangan akhir 2018.

Pada Mei 2018, Adaro dan mitranya EMR Capital sudah mendapatkan izin dari pemerintah Australia mengakuisisi 80 persen kepemilikan Rio Tinto di tambang Kestrel dengan nilai akuisisi US$2,25 miliar.

Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, menyampaikan kontribusi Adaro dalam akuisisi proyek tersebut mencapai 49 persen, sedangkan 51 persen merupakan hak EMR Capital. Proses akuisisi secara keseluruhan ditargetkan rampung dalam 1-2 bulan ke depan.

"Kami berharap mestinya dalam 1-2 bulan sudah final stage. Final stage artinya, setelah duit ditransfer [kepada Rio Tinto], sudah rampung semua proses akuisisi," ujarnya Senin (16/7/2018) malam, dalam perayaan 10 tahun Adaro Energy melantai di Bursa Efek Indonesia.

Setelah transaksi dan proses legalisasi seluruhnya rampung, proyek Kestrel sudah resmi menjadi milik Adaro dan EMR. Karena itu, konsolidasi dari anak usaha baru tersebut dapat masuk ke dalam pembukuan laporan keuangan kuartal IV 2018.

Dana akuisisi yang disiapkan Adaro sesuai dengan kontribusinya sebesar 49 persen. Artinya, perusahaan perlu menyiapkan dana sejumlah US$1,1 miliar.

Sumber pendanaan berasal dari kombinasi antara kas internal dan pinjaman perbankan. Melihat rekam jejak dan reputasi perusahaan, Adaro mendapatkan penawaran pembiayaan dari banyak pihak, baik dalam dan luar negeri.

Manajemen berupaya untuk menggandeng mitra dari perbankan dalam negeri. Namun, terkadang marginnya sangat tipis karena kebutuhan dana dalam bentuk mata uang dolar AS.

Terkait manajemen baru di proyek Kestrel, jajaran direksi dari pihak Adaro dan EMR sudah ada. Adapun, beberapa tim dari Rio Tinto tetap dipertahankan dan didukung.

Analisis Teknikal Saham ADRO

Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ADRO pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short lower shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga mampu berakhir di level tertingginya, meskipun sempat turun dua tick di bawah level pembukaannya.

Volume perdagagan saham ADRO terpantau menunjukkan peningkatan. Hal itu menandakan kenaikan kemarin didorong oleh aksi beli yang besar sehingga menyebabkan saham ini naik cukup signifikan.

Selain itu, investor asing juga tampak melakukan pembelian bersih (net buy) saham ADRO pada perdagangan kemarin senilai Rp40,5 miliar.

Kemudian indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai bergerak naik serta masih berada di sekitar area netral mengindikasikan sinyal kenaikan saham ADRO yang cukup kuat dengan potensi target terdekat di resisten pada level Rp1.930 per saham.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,93

Up0,21%
Up3,89%
Up0,02%
Up5,88%
Up18,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.765,78

Up0,56%
Up3,45%
Up0,02%
Up7,28%
Up17,13%
Up42,93%

STAR Stable Income Fund

1.916,73

Up0,53%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,30%
Up30,61%
Up60,34%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.754,19

Down- 0,39%
Up3,83%
Up0,01%
Up4,45%
Up18,86%
Up47,37%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.036,49

Down- 0,15%
Up1,85%
Up0,01%
Up2,75%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua