BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Kuartal I-2018, Laba Bersih Bank BCA Capai Rp5,5 Triliun

24 April 2018
Tags:
Kuartal I-2018, Laba Bersih Bank BCA Capai Rp5,5 Triliun
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja (tengah) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith Galbraith (kedua kiri), usai memberikan keterangan kepada media tentang Laporan Keuangan Semester I 2017 BCA di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Per akhir Maret, portofolio kredit Bank BCA naik 15 persen disbanding setahun lalu

Bareksa.com – Di tengah perlambatan pertumbuhan kredit industri perbankan, beberapa bank besar, khususnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, masih mampu mencetak pertumbuhan laba bersih yang cukup tinggi. Salah satunya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang mampu mencetak kenaikan kinerja pada kuartal-1 2018 ini.

Bank BCA mampu mencetak pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya meningkat 8,7 persen menjadi Rp14,7 triliun pada kuartal pertama dibandingkan Rp13,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2017 lalu. Hal ini berpengaruh pada perolehan laba bersih perusahaan, yang tumbuh 10,4 persen year on year (YoY) menjadi Rp5,5 triliun dari Rp5,0 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun posisi neraca BBCA juga tumbuh sehat dengan portofolio kredit yang meningkat 15 persen YoY menjadi Rp470 triliun dengan dana giro dan tabungan (CASA) naik 11,3 persen YoY menjadi Rp451 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan dalam press release bahwa keberhasilan BCA dalam kinerja bisnis sejalan dengan upaya BCA dalam mendukung kebutuhan pembiayaan nasabah dan mempertahankan pertumbuhan dana yang solid. Selain itu, investasi strategis juga terus dilakukan unutuk mengembangkan bisnis inti BCA dalam perbankan transaksi dan memperkuat franchise penghimpunan dana CASA.

Pertumbuhan kredit BCA hingga akhir Maret 2018 yang tercatat naik 15 persen ini terdiri dari, kredit korporasi yang meningkat 17,6 persen YoY menjadi Rp179,4 triliun, sementara kredit komersial dan UKM naik 14,4 persen YoY menjadi Rp166,7 triliun, kredit konsumer tumbuh 12 persen YoY menjadi Rp123,9 triliun.

Selain itu, rasio kredit bermasalah (NPL) BCA berada pada level 1,5 persen pada akhir Maret 2018 dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,6 persen.

Dalam menjalankan fungsi intermediasinya, kinerja Bank BCA dalam jangka panjang tentunya akan sangat berkaitan dengan prospek ekonomi Indonesia sendiri. Diperkirakan Bank BCA masih tetap mampu meraih peluang melalui penyaluran kredit yang hati-hati didukung dengan loyalitas nasabah yang tetap terjaga.

Sebagai informasi, per akhir Maret 2018, Bank BCA melayani hampir 17,5 juta nasabah dengan didukung oleh 1.236 kantor cabang, 17.624 ATM dan lebih dari 490.000 mesin EDC serta transaksi melalui layanan internet dan mobile banking.

Sementara itu, saham BBCA di Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan Senin (23 April 2018) berada pada level harga Rp23.000 per lembar saham, yang sepanjang tahun ini masih dalam tren kenaikan.

Illustration

(hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua