BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : Moody's Naikkan Rating 5 BUMN, WIKA Utangi Proyek Kereta Cepat

16 April 2018
Tags:
Berita Hari Ini : Moody's Naikkan Rating 5 BUMN, WIKA Utangi Proyek Kereta Cepat
Petugas PLN area pelaksana pemeliharaan (APP) Duri Kosambi melakukan inspeksi harian berupa thermovisi atau pengukuran suhu panas pada paralatan kelistrikan yang ada di Gas Insulated System (GIS) Alam Sutera, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu, 26 Juli 2017. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Kas ADHI positif di kuartal I 2018 pasca raih pembayaran proyek LRT tahap I, Pefindo turunkan rating MDLN

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 16 April 2018 :

Rating Korporasi Lima BUMN

Setelah menaikkan rating pemerintah Indonesia pada pekan lalu menjadi Baa2 dengan prospek stabil, lembaga pemeringkat Moodys Investor Service menaikkan peringkat lima korporasi BUMN.

Promo Terbaru di Bareksa

Berikut perusahaan yang ikut mengalap berkah dari positifnya rating Indonesia.

1. Peusahaan Listrik Negara (PLN)

Moodys telah menaikkan rating PLN, baik korporasi maupun surat utangnya menjadi Baa2 dengan prospek stabil, dari sebelumnya Baa3 dengan prospek positif. Peringkat yang sama juga disematkan Moodys pada obligasi senior unsecured keluaran Majapahit Holding BV, anak usaha PLN.

2. PT Pertamina

Mengekor kenaikan rating Indonesia, PT Pertamina juga menikmati kenaikan peringkat menjadi Baa2 dari Baa3.

3. PT Perusahaan Gas Negara (PGN)

Moodys mengerek rating untuk korporasi dan surat utang menjadi Baa2 dengan prospek stabil dari sebelumnya Baa3 dengan prospek positif. Kenaikan rating PGN ini juga terimbas dari peningkatan rating Pertamina, yang menjadi induk usaha PGN.

4. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

Baik Jasa Marga secara korporasi maupun surat utangnya mendapatkan rating lebih tinggi dari Moodys yaitu Baa2 dengan prospek stabil, dari sebelumnya Baa3 berprospek positif.

5. PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II)

Operator pelabuhan yang mengelola 12 pelabuhan di 10 provinsi di Jawa Barat, Sumatera, dan Kalimantan ini disematkan rating Baa2 dengan prospek stabil dari sebelumnya Baa3 dengan outlook positif.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

WIKA memberikan tambahan pinjaman dana pemegang saham atau shareholder loan kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia untuk pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Manajemen Wijaya Karya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan Keputusan Direksi telah menyetujui pemberian shareholder loan (pinjaman dari pemegang saham) senilai Rp625 miliar kepada perusahaan patungan tersebut. Rencananya, transaksi itu bakal dilakukan pada April 2018.

PT Adhi Karya Tbk (ADHI)

Arus kas ADHI kembali positif pada kuartal I 2018 setelah menerima pembayaran tahap pertama untuk proyek light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto menjelaskan pembayaran tahap I pengerjaan LRT Jabodebek Rp3,42 triliun membuat arus kas perseroan kembali positif. Menurutnya, posisi arus kas perseroan per akhir kuartal I 2018 Rp150 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, arus kas dari aktivitas operasi Adhi Karya tercatat negatif Rp3,22 triliun per 31 Desember 2017. Manajemen menyebut pembayaran proyek LRT yang bersifat turnkey menjadi penyebab mengingat perseroan telah mengucurkan dana Rp7 triliun sampai dengan Maret 2018.

PT Modernland Realty Tbk (MDLN)

Perusahaan pemeringkat utang, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat (rating) utang MDLN, yakni Obligasi Berkelanjutan I 2015 Seri A senilai Rp600 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Juli 2018 dari idA menjadi idA-.

Sebab, MDLN berencana melunasi kewajibannya menggunakan dana internal. Padahal, MDLN hanya memiliki saldo sebesar Rp1 triliun. Penurunan rating ini dipicu oleh tingkat leverage keuangan serta tindakan proteksi arus kas yang belum diperbaiki sebagaimana yang diharapkan. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua