BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : WIKA Suntik Modal WIKA Realty, Asuransi Tugu Pratama IPO 15%

10 April 2018
Tags:
Berita Hari Ini : WIKA Suntik Modal WIKA Realty, Asuransi Tugu Pratama IPO 15%
Labourers work at a construction site of a power plant being built by PT Wijaya Karya in north Jakarta in this December 6, 2010 file photo. Investors, encouraged by President Joko "Jokowi" Widodo's five-year, $455 billion plan to beef up dilapidated facilities, have pumped money into the country's big four state builders. REUTERS/Crack Palinggi

SMGR sebut masih oversupply, BEST optimistis raih marketing sales, CPO terpengaruh AS - Cina, INTP dorong segmen ritel

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 10 April 2018 :

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

WIKA berencana untuk meningkatkan modal WIKA Realty hingga Rp1,44 triliun. Rencana itu akan dilakukan pada bulan ini sesuai dengan hasil RUPSLB pada 23 Maret 2018. Perseroan berharap bisa memperkuat struktur permodalan WIKA Realty.

Promo Terbaru di Bareksa

Sehingga WIKA Realty bisa meningkatkan kemampuan menangkap peluang. Langkah pemegang saham akan menambah ekuitas dan menurunkan debt to equity ratio, menambah kas dan modal serta meningkatkan kemampuan investasi untuk menambah recurring income.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

Emiten dengan kode saham SMGR masih akan mengalami masa-masa sulit dalam beberapa waktu ke depan. Sebab kondisi kelebihan pasokan atau oversupply masih akan berlanjut setidaknya hingga 2023.

Sekretaris Perusahaan SMGR, Agung Wiharto, mengatakan perkiraan itu dengan asumsi kapasitas terpasang semen nasional tetap sekitar 100 juta ton per tahun.

Hal ini ditambah dengan asumsi pertumbuhan konsumsi domestik sekitar 6 persen per tahun. Jika pertumbuhan konsumsi di bawah 6 persen, kondisi oversupply akan berlangsung lebih lama. "Sebaliknya, jika bisa terus di atas 6 persen, oversupply tidak akan berlangsung hingga 2023," ujar Agung.

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)

Emiten dengan kode saham BEST optimistis penjualan lahan di kawasan industri MM21 Cibitung masih akan ramai hingga akhir tahun nanti. Karena itu, perusahaan yakin target marketing sales yang dipatok sepanjang tahun 2018 bisa tercapai. Optimisme BEST didukung dengan banyaknya minat pembelian lahan yang sedang ditangani hingga saat ini. Jumlah inquiry yang diraih emiten kawasan industri ini sekitar 72 hektare (ha).

Kepala Hubungan Investor BEST, Seri, mengatakan minat pembelian lahan itu datang dari sektor logistik, consumer, manufaktur dan otomotif. Tahun ini, BEST menargetkan marketing sales atau penjualan pemasaran lahan industri sekitar 35 - 45 hektare dengan nilai Rp1 triliun.

Sementara selama tiga bulan pertama di 2018, perusahaan mencatatkan penjualan lahan seluas 4,3 hektare senilai Rp125 miliar atau sekitar 10 - 12,8 persen dari target.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk

Perseroan akan segera melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan melepas 282.352.941 saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Perseroan telah menunjuk Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini memperkirakan bisa mencatatkan sahamnya pada 15 Mei 2018. Nantinya, sekitar 5 persen saham yang ditawarkan menjadi bagian dari program employee stock allocation (ESA).

Crude Palm Oil (CPO)

Dalam sebulan terakhir, harga minyak kelapa sawit atau CPO sempat menyentuh level tertinggi terdorong pertumbuhan permintaan yang tercermin dari kenaikan ekspor Maret 2018 dan sentimen perang dagang AS - Cina.

Harga CPO kontrak teraktif Juni 2018 naik 3,12 persen menjadi 2.503 ringgit atau setara US$648 per ton pada penutupan perdagangan Jumat, 6 April 2018, atau merupakan level tertinggi sejak awal Maret 2018.

Adapun, pada penutupan perdagangan Senin, 9 April 2018, harga CPO kontrak teraktif Juni 2018 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (MDEX) ditutup melemah 42 poin atau 1,68 persen menjadi 2.463 ringgit atau setara US$636,14 per ton setelah menguat 3 sesi berturut-turut pada perdagangan sebelumnya. Kendati demikian, sepanjang tahun berjalan, harga tercatat tumbuh 1,43 persen.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

Emiten dengan kode saham INTP serius merambah segmen penjualan ritel untuk semen. Melalui cicit perusahaan, yakni PT Tiro Abadi Perkasa, perseroan sudah mengoperasikan dua gerai di Citeureup dan Cirebon Jawa Barat.

Sekretaris Perusahaan Indocement, Antonius Marcos, mengatakan dalam waktu dekat ini belum ada rencana ekspansi penambahan gerai lagi. Keberadaan gerai tersebut sementara hanya untuk melayani konsumen sekitar pabrik.

Tujuan pendirian gerai ritel tersebut untuk mempermudah penjualan ke desa-desa binaan di lingkungan pabrik Indocement. Di dua gerai tersebut, produk yang dijual hanya semen. Sejauh ini kontribusi Tiro Abadi Perkasa ke induk perusahaan masih sangat kecil. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua