BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

LD FEB UI : GO-JEK Sumbang Rp9,9 Triliun per Tahun ke Ekonomi, Ini Hitungannya

22 Maret 2018
Tags:
LD FEB UI : GO-JEK Sumbang Rp9,9 Triliun per Tahun ke Ekonomi, Ini Hitungannya
Pengemudi ojek berbasis online mengantar penumpang di kawasan Palmerah, Jakarta, Jumat (18/12). Setelah mengeluarkan aturan pelarangan ojek berbasis online, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan revisi dan mengizinkan kembali pengoperasian ojek berbasis online. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

GO-JEK berkontribusi Rp8,2 triliun per tahun ke ekonomi nasional melalui penghasilan mitra pengemudi

Bareksa.com – Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) hari ini, Kamis, 22 Maret 2018, memaparkan hasil risetnya yang berjudul “Dampak GO-JEK terhadap Perekonomian Indonesia.”

Hasil riset LD FEB UI terhadap mitra pengemudi roda dua mengungkapkan GO-JEK berkontribusi Rp8,2 triliun per tahun ke ekonomi nasional dari penghasilan mereka. Selain itu diperkirakan ada tambahan Rp 1,7 triliun per tahun yang masuk ke ekonomi nasional dari penghasilan mitra UMKM GO-FOOD.

LD FEB UI melakukan riset untuk mengetahui dampak sosial ekonomi yang diperoleh masyarakat luas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan menggunakan studi kasus GO-JEK Indonesia. GO-JEK adalah salah satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia menurut majalah bisnis dan keuangan terkemuka Fortune di 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

GO-JEK Indonesia saat ini bermitra dengan lebih dari 900 ribu pengemudi dan lebih dari 125 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (mitra merchant GO-FOOD) beserta puluhan ribu penyedia jasa individu (talent partners) di seluruh Indonesia. Hasil riset ini ditujukan untuk penyusunan kebijakan berbasis data.

Riset ini dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2017 dan melibatkan lebih dari 7.500 responden pada sembilan wilayah (Bandung, Bali, Balikpapan, Jabodetabek, DIY Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, dan Surabaya).

Kepala LD FEB UI, Turro S. Wongkaren, menyatakan riset mengenai perubahan-perubahan sosial ekonomi yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi penting dilaksanakan agar pengambilan kebijakan dan pendekatan program-program pemberdayaan masyarakat tepat sasaran.

"Hasil riset kami mengungkapkan GO-JEK berkontribusi Rp8,2 triliun per tahun ke ekonomi nasional dari penghasilan mitra pengemudi roda dua," ujarnya, dalam riset yang dipublikasi, Kamis, 22 Maret 2018.

Kalkulasi Sumbangan Ekonomi GO-JEK Melalui Penghasilan Mitra Pengemudi

Illustration
Sumber : materi presentasi LD FEB UI

Menurut Turro, GO-JEK juga mengurangi tekanan pengangguran dengan memperluas kesempatan kerja. Terutama untuk masyarakat dengan tingkat pendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi atau sekolah tinggi.

Mitra pengemudi roda dua juga merasakan adanya peningkatan kesejahteraan yang menjadi roda penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk mitra UMKM, hasil riset ini, kata Turro, menunjukkan keberadaan layanan GO-FOOD dari GO-JEK mendukung para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk go online, meningkatkan volume transaksi mitra UMKM, serta membuka akses langsung ke pasar (konsumen) dan meningkatkan aset usaha.

"Diperkirakan terdapat tambahan Rp 1,7 triliun per tahun yang masuk ke ekonomi nasional dari penghasilan mitra UMKM GO-FOOD," ungkap Turro.

Kalkulasi Sumbangan Ekonomi GO-JEK Melalui Penghasilan Mitra UMKMIllustration
Sumber : materi presentasi LD FEB UI

Respons Konsumen

Sedangkan bagi konsumen GO-JEK, kata Turro, sebagian besar responden menyatakan kehadiran aplikasi GO-JEK meningkatkan kualitas hidup mereka yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat.

Konsumen menilai layanan aplikasi GO-JEK baik, aman dan nyaman. Hampir keseluruhan konsumen memilih untuk memesan makanan dari mitra yang berupa usaha rumahan/UMKM.

“Sebagai perusahaan teknologi terkemuka, keberadaan GO-JEK merupakan bagian dari disruptive force di Indonesia. Sebagaimana semua disruptive force, akan ada pergeseran di dalam konsumsi dan ketenagakerjaan pada masa awal, namun diperkirakan pergeseran-pergeseran tersebut tidak akan berlangsung lama sehingga manfaat netto keberadaan GO-JEK pada perekonomian akan terus meningkat di masa depan," Turro menjelaskan.

Turro mengatakan riset yang dia lakukan menggunakan metode kuantitatif dengan wawancara tatap muka yang menggunakan metode sampling pencuplikan acak murni (pure random sampling) atas mitra pengemudi roda dua (3.315 responden), mitra UMKM (806 responden), dan konsumen (3.465 responden) yang aktif dalam 1 bulan terakhir.

"Sampel mewakili populasi mitra pengemudi, mitra UMKM, dan konsumen di 9 wilayah," katanya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua