BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini: JSMR Divestasi Tol Skema RDPT, RALS Yakin Penjualan Q1 Rp1,49 T

19 Maret 2018
Tags:
Berita Hari Ini: JSMR Divestasi Tol Skema RDPT, RALS Yakin Penjualan Q1 Rp1,49 T
Sejumlah kendaraan antre melakukan transaksi di Gerbang Tol (GT) Karang Tengah arah Merak, Tangerang, Banten. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) merupakan operator jalan tol ini. ANTARA FOTO/Lucky R.

GIAA raih pangsa pasar 39 persen, Kontrak baru WTON hingga Februari Rp1,12 triliun, Kepemilikan efek investor lokal naik

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 19 Maret 2018 :

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)

Badan usaha milik negara pengelola jalan tol ini mencari dana segar untuk menjaga kondisi keuangan. Salah satunya dengan mendivestasi sebagian saham di tiga entitas anak yang mengelola ruas tol Trans Jawa.

Tiga entitas itu adalah PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ).

Skema divestasi entitas anak usaha itu melalui reksadana penyertaan terbatas (RDPT). Melalui skema ini, para investor bisa menjadi temporary equity partner dalam rangka pembangunan jalan tol baru. Namun manajemen perseroan belum menyampaikan lebih lanjut detail rencana divestasi ini.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)

Emiten dengan kode saham RALS ini memproyeksikan pendapatan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini bisa mencapai Rp1,49 triliun. Proyeksi ini sejalan dengan perbaikan penjualan pada bulan Maret, setelah pada Februari mengalami perlambatan.

Sepanjang Januari-Februari 2018, perseroan telah membukukan penjualan Rp993 miliar, dengan rincian Januari Rp539 miliar, dan Februari Rp454 miliar. Adapun pada Maret ini perseroan memproyeksikan penjualan Rp500 miliar, sehingga total penjualan sepanjang Januari-Maret bisa mencapai Rp1,49 triliun.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)

Peta persaingan industri maskapai Indonesia semakin sengit. Kali ini melibatkan Garuda Indonesia dan Lion Air. Keduanya bersaing memperebutkan pangsa pasar penerbangan dalam dan luar negeri.

Jika Garuda Indonesia menguasai pangsa pasar penerbangan luar negeri dengan penguasaan 39 persen, maka Lion Air menguasai penerbangan dalam negeri dengan penguasaan 34 persen.

Data ini tertuang dalam rilis Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara. Sepanjang 2017, jumlah penumpang internasinal mencapai 12,49 juta atau meningkat 20,4 persen. Sementara pertumbuhan penumpang domestik naik tipis 8,4 persen menjadi 96,89 juta.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

Emiten dengan kode saham WTON telah membukukan kontrak baru Rp1,12 triliun sejak awal tahun hingga Februari 2018. Catatan ini seiring dengan perolehan kontrak baru pada Februari saja mencapai yang mencapai Rp560 miliar. Manajemen perseroan menyebut, catatan akan mendekatkan WTON terhadap target kontrak baru yang dibidik tahun ini.

Target kontrak baru perseroan tahun 2018 adalah Rp7,56 triliun. Saat ini, WTON memiliki kontrak carry over tahun 2017 senilai Rp5,4 triliun. Sehingga kontrak yang dihadapi WTON saat ini senilai Rp6,52 triliun.

Kepemilikan Efek Lokal

Aksi jual yang terjadi belakangan ini turut mengubah porsi kepemilikan efek di Indonesia. Dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai dengan 9 Maret 2018, komposisi kepemilikan efek dalam mata uang rupiah oleh asing 44,45 persen atau setara dengan Rp2.026,52 triliun. Sedangkan kepemilikan oleh lokal 55,55 persen atau senilai Rp 2.533,05 triliun.

Pada akhir Desember 2017 lalu, porsi asing masih 45,44 persen atau senilai Rp 2.004,56 triliun sementara lokal 54,56 persen atau senilai Rp2.406,97 triliun. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua