BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Analisa Fundamental dan Teknikal BBRI : Dilepas Asing Rp5,15 T, Ini Prospeknya

16 Maret 2018
Tags:
Analisa Fundamental dan Teknikal BBRI : Dilepas Asing Rp5,15 T, Ini Prospeknya
Dirut BRI Suprajarto (kiri) didampingi Wadirut Sunarso (kanan) memaparkan kinerja Bank BRI semester I 2017 di Jakarta, Kamis (3/8). Pada semester I tahun 2017, Bank BRI berhasil meraih laba sebesar Rp13,4 triliun atau naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Secara month to date hingga penutupan kemarin saham BBRI telah tergerus 3,7 persen.

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada perdagangan Kamis, 15 Maret 2018, ditutup melemah 2,93 persen dengan berakhir di level Rp 3.640 per saham. Saham BBRI menjuarai nilai transaksi perdagangan di bursa Rp549,5 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top seller atau sebagai penjual terbanyak saham BBRI antara lain Deutsche Sekuritas (DB) dengan nilai penjualan Rp139,35 miliar, kemudian MandiriSekuritas (CC) Rp105,33 miliar, dan UBS Sekuritas (AK) Rp91,12miliar. Ketiganya berkontribusi terhadap nilai transaksi BBRI masing-masing 23,36 persen, 19,17 persen, dan 16,58 persen.

Saham BBRI menjadi salah satu saham berkapitalisasi besar yang turut menekan pergerekan IHSG pada bulan Maret ini, di mana secara month to date hingga penutupan kemarin saham BBRI telah tergerus 3,7 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Fundamental BBRI

Menurut analisis Bareksa, secara fundamental, kinerja bank pelat merah ini terbilang masih cukup solid di mana sepanjang 2017 BBRI berhasil membukukan kenaikan laba bersih 10,71 persen dari Rp26,23 triliun pada 2016 menjadi Rp29,04 triliun pada 2017.

Perolehan laba bersih tersebut tak lepas dari kinerja penyaluran kredit BRI yang mampu tumbuh dua digit yaitu 11,44 persen dari Rp663,42 triliun pada 2016, menjadi Rp739,34 triliun pada 2017.

Penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh penyaluran kredit mikro Rp239,5 triliun (32,4 persen), kredit konsumer Rp114,6 triliun (15,5 persen), kredit ritel dan menengah Rp197,8 triliun (26,76 persen), dan kredit korporasi Rp187,4 triliun (25,35 persen).

Sementara untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI telah menyalurkan Rp69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017. Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sebesar 41 persen telah digunakan untuk sektor produktif.

Segmen Kredit BRI

Illustration
Sumber : BRI

Di samping itu, BRI juga mampu menjaga kualitas penyaluran kreditnya dengan rasio kredit bermasalah atau NPL gross konsolidasian pada akhir Desember 2017 sebesar 2,2 persen.

Kinerja keuangan lainnya juga terbilang masih sehat, di mana loan to deposit rasio (LDR) tercatat 87,8 persen dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat 22 persen.

BRI juga mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sepanjang 2017 secara konsolidasi Rp841,7 triliun atau tumbuh 11,5 persen dari tahun sebelumnya. Dari DPK itu, didominasi oleh komponen dana murah (CASA) dengan porsi mencapai 59 persen.

Analisis Teknikal BBRI

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham BBRI pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan pergerakan negatif pada saham ini karena berakhir di level terendahnya.

Volume terlihat mengalami lonjakan pada perdagangan kemarin menandakan adanya tekanan jual cukup besar pada saham BBRI yang menyebabkan saham ini turun.

Selain itu, investor asing juga terlihat masih cukup masif menjual saham ini. Secara year to date hingga penutupan kemarin, investor asing telah melepas saham BBRI senilai Rp5,15 triliun atau setara dengan 31,6 persen dari keseluruhan aksi net sell investor asing di pasar saham Indonesia.

Selain itu, BBRI pada perdagangan kemarin juga telah break down garis MA 60 yang mengindikasikan adanya potensi downtrend. Indikator relative strength index (RSI) juga mengonfirmasi hal tersebut dengan masih bergerak turun.

Pergerakan saham BBRI saat ini masih berpotensi bergerak turun setelah garis MA 60 berhasil ditembus, sehingga ada potensi penurunan dengan target pada support di level Rp3.460 per saham. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua