BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : ADHI Terima Pembayaran Tahap I LRT dari KAI Rp3,88 Triliun

06 Maret 2018
Tags:
Berita Hari Ini : ADHI Terima Pembayaran Tahap I LRT dari KAI Rp3,88 Triliun
Sejumlah kendaraan melintas di samping pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) di kawasan Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (22/1). Proyek yang dikerjakan sejak 2015 tersebut terus dikebut agar cepat selesai dan dioperasikan pada 2019. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jelang rights issue pemegang saham mayoritas LPKR, PT Inti Anugerah Pratama tambah saham Rp3,2 triliun

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa 6 Maret 2018 :

PT Adhi Karya Tbk (ADHI)

PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan menerima pembayaran tahap pertama untuk pengerjaan kereta api ringan atau light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi dari PT Kereta Api Indonesia yang sempat tertunda dari jadwal semula.

Promo Terbaru di Bareksa

ADHI dijadwalkan menerima pembayaran tahap pertama dua pekan sejak berita acara ditandatangani pada 8 Februari 2018. Namun, sampai dengan kemarin, emiten berkode saham ADHI itu belum menerima pembayaran dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Direktur Keuangan ADHI, Harris Gunawan menyatakan, perseroan akan menghitung interest during payment apabila jumlah yang PT KAI bayarkan kurang dari Rp3,88 triliun. Namun, sejauh ini pihaknya menyebut belum ada perubahan nilai yang bakal dikirimkan. Rencananya PT KAI mentransfer pembayarannya, hari ini, 6 Maret 2018.

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Menjelang pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) IV, pemegang saham mayoritas LPKR, PT Inti Anugerah Pratama, menambah porsi kepemilikan saham LPKR dalam jumlah besar.

Transaksi penambahan kepemilikan saham ini terjadi pada pekan lalu. Pada Rabu 28 Februari lalu, terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham LPKR senilai Rp3,2 triliun yang melibatkan Ciptadana Sekuritas sebagai broker pembeli maupun broker penjual. Dengan harga rata-rata Rp 510 per saham, volume transaksi yang terjadi di pasar negosiasi itu mencapai 62,4 juta lot.

Alhasil, per 28 Februari 2018, Inti Anugerah menguasai 11,61 miliar saham LPKR atau setara dengan 50,03 persen terhadap modal ditempatkan dan disetor penuh.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Emiten peritel AMRT mengalokasikan belanja modal senilai Rp2,3 triliun untuk memperkuat gerai-gerai Alfamart pada tahun ini.

PT Elnusa Tbk (ELSA)

Anggaran belanja modal ELSA pada tahun 2018 sebesar Rp600 miliar. Dana ini berasal dari kredit sindikasi jangka panjang US$80 juta atau sekitar Rp1,1 triliun (kurs Rp13.650 per dolar AS). Dari jumlah itu, kini dana belanja modal yang terserap sudah Rp200 miliar.

Nilai belanja modal perusahaan pada tahun ini meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. ELSA berencana akan menggunakan anggaran tersebut untuk membeli peralatan berteknologi terbaru untuk pekerjaan seismik, serta menambah armada mobil tangki, barges dan lainnya.

"Sampai sekarang saja belanja modal sudah terserap sekitar Rp200 miliar, udah deal tinggal tunggu barangnya datang," ucap Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk, Budi Rahardjo.

PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

BRPT menyatakan akuisisi terhadap Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHPL) diperkirakan dapat terealisasi pada Juni 2018. "Kira-kira realisasi Juni 2018," tutur Presiden Direktur BRPT Agus Salim Pangestu, kemarin.

Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHPL) merupakan sebuah perusahaan terbatas milik taipan Prajogo Pangestu yang didirikan dan berdomisili di Singapura. Perusahaan tersebut bergerak pada bidang investasi. Saat ini, perusahaan memiliki sejumlah kontrak strategis dengan perusahaan energi domestik.

Izin Pabrik Semen

Asosiasi Semen Indonesia mengusulkan pemerintah agar melakukan moratorium terhadap penerbitan izin pendirian pabrik semen baru. Latar belakang permintaan itu karena pasokan semen sudah berlebih.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso menerangkan permintaan semen dan kemampuan produksi dalam negeri sudah jomplang. Sebagai perbandingan pada 2017 lalu penjualan semen nasional 66 juta ton, dari kapasitas terpasang 106 juta ton per tahun.

"Kami menyadari investasi perlu, tapi kalau oversupply sebaiknya distop," sebut Widodo. Asosiasi mendorong agar ekspor semen bisa meningkat agar mampu menanggulangi kondisi kelebihan pasokan ini. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua