Bareksa.com- Mengelola keuangan pribadi untuk tujuan diinvestasikan bukan hal mudah pada saat ini, apalagi jika kita tinggal di perkotaan yang cenderung mendorong kita berperilaku konsumtif untuk menunjang gaya hidup. Namun, apa pun kondisinya perlu disadari bahwa investasi sangat penting sebagai bekal di masa depan.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, berinvestasi harus dilakukan sejak dini karena dengan jangka waktu yang lebih panjang, kegiatan ini berpotensi memberi keuntungan yang lebih besar. Berinvestasi akan membuat dana yang kita miliki berkembang dan menghindarkan kita dari risiko inflasi setiap tahun.

Pilihan investasi ada banyak, mulai dari reksadana, deposito, saham, obligasi, emas dan properti. Namun perlu diperhatikan dalam setiap jenis investasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dalam memberi keuntungan dan risiko. (Baca juga: Kenali Instrumen Investasi yang Memiliki Prospek Cerah di Masa Depan)

Bila investor tertarik dengan risiko yang rendah dan keuntungan yang bisa mengalahkan inflasi, reksadana bisa menjadi pilihan. Selain itu, reksadana juga memiliki keunggulan dari sisi modal yang relatif rendah.

Tidak perlu punya uang banyak dahulu sebelum berinvestasi karena pembelian produk reksadana bisa dimulai dengan modal minimum Rp10.000 - Rp100.000 saja. Produk tersebut juga tersedia sudah tersedia di platform e-commerce nasional, Bukalapak, dengan fiturnya BukaReksa.

Bayangkan saja, hanya dengan modal minim, kita bisa mendapat keuntungan yang besar melalui produk ini. Untuk mengetahui lebih jelas keuntungan dalam berinvestasi, mari coba kita berhitung dengan menggunakan Kalkulator Financial Plan yang tersedia pada tools Bareksa.com

Sebagai contoh kita menggunakan instrumen investasi reksa dana pendapatan yang dinilai memiliki risiko cukup rendah di pasar dengan keuntungan menggiurkan. Andaikan saja kita bisa menabung Rp10.000 sehari sehingga kita bisa mengumpulkan Rp300.000 sebulan.

Bayangkan pada 2013 modal investasi awal kita Rp300.000. Kemudian, kita rutin setiap bulan berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap sebesar Rp300.000 selama 60 bulan (5 tahun).

Salah satu contoh produk yang dapat kita beli di Bukareksa adalah reksadana Syailendra Fixed Income Fund yang dikelola oleh PT Syailendra Capital.

Lantas, berapa kira-kira hasil investasi kita dalam waktu 5 tahun?

Tabel : Simulasi Kalkulator Investasi

Sumber: Bareksa.com

Tabel: Hasil simulasi dengan kalkulator perencanaan investasi

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan perhitungan kalkulator perencanaan keuangan, dana investasi yang terkumpul mencapai Rp18,3 juta. Pada 2 Maret 2018, uang kita telah menjadi Rp23,3 juta atau bertumbuh sekitar 22,4 persen. Ini dengan asumsi bahwa Anda sudah mulai menabung sejak 5 tahun lalu.

Hasil nilai investasi tersebut bisa lebih besar apabila dilakukan dengan jangka waktu investasi yang lebih panjang dan ditempatkan pada aset lain yang berpotensi memberi keuntungan (return) lebih tinggi.

Namun, harus tetap diperhatikan bahwa semakin tinggi tingkat keuntungan (return) yang diharapkan maka akan semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung (high risk high return). Sebaiknya melakukan investasi disesuaikan dengan profil risiko masing-masing.

Kemudian apabila kita tidak berinvestasi dan hanya menyimpan uang di bawah bantal atau celengan, maka tentu saja uang kita tidak akan bertambah nilainya atau bahkan akan berkurang karena tergerus oleh inflasi.

Bahkan orang-orang terkaya di dunia pun melakukan investasi untuk mempertahankan nilai aset dari kekayaannya seperti yang dilakukan oleh Warren Buffett dan Robert Kiyosaki.

Sebenarnya berinvestasi merupakan menahan kesenangan saat ini saja. Namun secara jangka panjang, investasi akan sangat bermanfaat bagi kita untuk memenuhi kebutuhan dan ketidakpastian di masa depan. Oleh karena itu, investasi sangat penting dan harus dilakukan sejak dini. (hm)

***

Butuh bantuan?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana