BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Adu Bunga Murah KPR BCA dan Bank Mandiri, Pilih Mana?

22 Februari 2018
Tags:
Adu Bunga Murah KPR BCA dan Bank Mandiri, Pilih Mana?
Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kiri) mencoba produk perbankan digital saat membuka BCA Expoversary 2018 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, Jumat (9/2). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Baik BCA dan Bank Mandiri menawarkan promo bunga KPR hanya 3,5 persen per tahun

Bareksa.com – Bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) pada tahun ini bisa jadi semakin menunjukkan persaingan sengit. Terlebih, banyak pihak optimistis industri properti tanah air akan tumbuh baik meski Indonesia memasuki tahun politik.

Meningkatnya persaingan KPR ini pun ditandai dengan obral bunga murah dari kalangan perbankan. Tentu saja, hal ini muncul agar masyarakat semakin tertarik membeli properti dengan menggunakan dana dari bank.

Di antara perbankan yang memainkan promo bunga murah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Pada perayaan Imlek di tahun ini, Bank Mandiri meluncurkan promo suku bunga Spesial 5,55 persen per annum dengan tingkat bunga tetap efektif (p.a. eff fixed) 2 tahun pertama dan 6,55 persen p.a. eff fixed 3 tahun selanjutnya.

Promo Terbaru di Bareksa

Untuk memeriahkan promo tersebut, Senior Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Harry Gale mengatakan, perseroan bekerja sama dengan developer rekanan unggulan memberikan benefit lebih kepada nasabah, antara lain subsidi suku bunga menjadi mulai dari 3,55 persen p.a. eff fixed 2 tahun pertama dan 6,55 persen p.a. eff fixed 3 tahun selanjutnya, diskon biaya KPR, hadiah langsung, serta berbagai benefit lainnya.

Adapun manfaat lainnya yang ditawarkan oleh bank pelat merah dengan ticker BMRI ini meliputi same day approval, yaitu proses persetujuan KPR cepat hanya dalam satu hari khusus untuk nasabah existing Bank Mandiri serta nasabah yang membeli properti di developer rekanan unggulan Mandiri, dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank.

“Melalui promo menarik yang ditawarkan Bank Mandiri berupa suku bunga spesial dan same day approval, dikombinasikan dengan berbagai penawaran dari developer, diharapkan bisnis KPR Bank Mandiri dapat bertumbuh sesuai target yang telah ditetapkan,” tukas Harry di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018. (Lihat Laba Bank BUMN di 2017 Tembus Rp66,28 Triliun, Bank Mandiri Tumbuh Tertinggi)

Langkah Bank Mandiri sebenarnya sudah didahului PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, dalam rangka spesial di HUT ke-61, BCA menawarkan program bunga spesial KPR BCA Fix & Cap dengan suku bunga fix 5,61 persen eff.p.a. 2 tahun pertama dan cap 6,61 persen eff.p.a. di 3 tahun berikutnya untuk periode aplikasi mulai 9 Februari sampai dengan 29 Maret 2018.

Jahja mengungkapkan, pada pelaksanaan BCA Expoversary, penawaran promo KPR tersebut mendapatkan respon yang positif, terlihat dari lebih dari 700 pengajuan aplikasi dengan nilai transaksi mencapai Rp1,7 triliun. (Baca juga Kapitalisasi Pasar Saham BBCA Terbesar Kedua di ASEAN, BBRI Keempat)

“BCA berhasil melalui tahun 2017 dengan performa unggul di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi dan risiko global beberapa tahun terakhir. Performa ini ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga di tengah kondisi bisnis sektor perbankan yang semakin kompetitif. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh inovasi layanan berkualitas kepada nasabah, berbagai event promosi serta penawaran suku bunga kredit sekaligus penyediaan solusi perbankan yang komprehensif,” ujar Jahja.

Anne Patricia Sutanto yang sejak tahun lalu menjadi pemegang saham perusahaan properti milik Benny Tjokrosaputro yakni PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) punya pendapat mengenai prospek industri properti tanah air. Menurut Anne, rumah adalah salah satu kebutuhan pokok yang dicari oleh semua orang.

“Tapi memang selalu perlu didukung oleh perbankan dan infrastruktur akses jalan dan transportasi umum,” imbuh Anne.

Dengan begitu, Anne berpendapat, sepanjang demografik populasi indonesia masih positif, maka kebutuhan pangan sandang papan tetap ada kenaikan.

Dalam sebuah riset yang dirilis Managing Director Inside ID Andres Christian, menyebut properti menjadi pilihan kedua instrumen investasi masyarakat Indonesia setelah emas. Dalam riset itu, investasi properti mewakili 30 persen dari hasil survei, di bawah emas 37 persen, reksa dana 22 persen dan saham 17 persen.

“Karakter orang Indonesia cenderung berinvestasi dengan cara aman. Kita dapat melihat bahwa investasi paling berisiko, yakni saham, memiliki peminat terendah,” ungkap Andres. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua