BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Asing Keluar Rp5,4 Triliun Pekan Lalu, Bagaimana Prospek IHSG Pekan Ini?

12 Februari 2018
Tags:
Asing Keluar Rp5,4 Triliun Pekan Lalu, Bagaimana Prospek IHSG Pekan Ini?
Pekerja memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui layar monitor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (26/1). Pergerakan IHSG pada penutupan akhir pekan terkoreksi tipis 0,16 poin di posisi 6.615,32. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Secara year to date hingga pekan kedua Februari 2018, investor asing telah keluar Rp5,3 triliun

Bareksa.com - Mengakhiri pekan kedua pada Februari 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat terkoreksi 1,86 persen di level 6.505,52 dalam periode 5 hingga 9 Februari 2018. Volume perdagangan dalam sepekan kemarin mencapai 73,07 miliar saham dengan nilai transaksi Rp47,53 triliun.

Secara sektoral, seluruh sektor kompak melemah dalam sepekan kemarin dengan penurunan terdalam antara lain terjadi di sektor aneka industri (-5,38 persen), pertambangan (-5,03 persen), dan pertanian (-2,95 persen).

Investor asing tercatat masih terus menjual kepemilikan saham mereka, dengan melakukan net sell signifikan dalam sepekan kemarin senilai Rp5,4 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Secara year to date hingga pekan kedua Februari 2018, investor asing telah keluar dari pasar saham Indonesia Rp5,3 triliun.

Beberapa faktor yang menekan IHSG sepanjang pekan lalu adalah :

Aksi sell off pada bursa saham Amerika Serikat (AS) yakni Indeks Dow Jones turun dalam mencapai 4,29 persen sepekan kemarin turut menekan pergerakan bursa global ke zona merah.
• Kekhawatiran pelaku pasar di AS masih cukup tinggi atas sinyal kenaikan suku bunga The Fed yang semakin dekat pada Maret dikarenakan data ekonomi yang terus menunjukkan perbaikan.
• Harga minyak mentah WTI tergerus cukup dalam sepekan kemarin hingga mencapai 9,19 persen dan kembali bergerak di bawah level US$60. Penurunan itu menyusul pengumuman data pasokan minyak mentah di AS yang menunjukkan peningkatan produksi hingga 10,25 juta barel per hari, bahkan mendekati produsen top dunia yakni Arab Saudi dan Rusia.
• Di sisi lain, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 yang mencapai 5,07 persen serta kenaikan peringkat utang (Sovereign Credit Rating/SCR) oleh lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency,Ltd dari BBB- (prospek positif) menjadi BBB (prospek stabil) nampaknya tidak terlalu dihiraukan pelaku pasar.

Pekan ini, beberapa data ekonomi penting yang akan dirilis antara lain :
• Laporan pasar minyak bulanan OPEC
• Laporan pasar minyak bulanan International Energy Agency (IEA)
• Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang tahun 2017
• Indeks Harga Konsumen (IHK) inti atau inflasi AS Januari 2018
• Penjualan ritel inti AS pada Januari 2018
• Inventori minyak mentah mingguan AS
• Neraca perdagangan Indonesia Januari 2018
• Pertumbuhan ekspor dan impor Indonesia Januari 2018
• Indeks Harga Produsen (IHP) AS Januari 2018

Analisis Teknikal IHSG
Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG sepanjang pekan kemarin cukup berfluktuatif dengan kecenderungan melemah. Candle hammer pada perdagangan Jumat lalu menggambarkan adanya aksi perlawanan atas tekanan jual yang cukup tinggi pada indeks.

Sementara itu, garis MA 5 terlihat memotong ke bawah garis MA 20 (death cross) yang mengindikasikan adanya sinyal downtrend. Volume dalam sepekan kemarin juga terlihat mengalami peningkatan menandakan adanya volatilitas yang tinggi pada indeks. Indikator stochastic terlihat mulai mendekati area jenuh jual dan terlihat mulai menunjukkan sinyal pembalikan arah.

Untuk pekan ini, pergerakan indeks cenderung masih akan bergerak mixed. Faktor yang menjadi perhatian pasar adalah pergerakan harga komoditas seperti minyak mentah WTI serta bursa AS yang secara psikologis akan mempengaruhi bursa global, terutama di negara-negara emerging market.

Apabila pergerakan bursa AS mulai kembali normal dan berhasil mengalami rebound tentu akan memberikan dampak baik bagi pergerakan indeks. Selain itu, pelaku pasar juga masih menanti rilis laporan keuangan emiten tahun 2017 yang diharapkan mampu menjadi sentimen positif tambahan bagi IHSG. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,52

Up0,64%
Up3,07%
Up0,02%
Up6,27%
Up19,97%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,52

Up0,53%
Up3,42%
Up0,02%
Up7,36%
Up18,23%
Up42,99%

STAR Stable Income Fund

1.908,5

Up0,50%
Up2,85%
Up0,01%
Up6,31%
Up31,62%
Up59,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,62

Up0,49%
Up2,79%
Up0,01%
Up5,45%
Up20,04%
Up48,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,05

Up0,36%
Up2,00%
Up0,02%
Up2,08%
Down- 2,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua