Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 12 Januari 2018 :

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)

SSMS menyatakan agenda perseroan menerbitkan obligasi global senilai US$300 juta pada awal 2018 masih sesuai rencana.

Investor Relation SSMS, Arie Pardosi, menuturkan perusahaan masih dalam plan menerbitkan obligasi global senilai US$300 juta. Kendati sempat tertunda setahun, dia memastikan surat utang itu akan diluncurkan pada Januari—Februari 2018.

Minyak Sawit Mentah (CPO)

Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali goyah setelah cadangan CPO Malaysia membengkak. Kemarin pukul 19.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2018 di Malaysia Derivative Exchange melorot 2,1 persen ke level RM 2.567 per metrik ton. Dalam sepekan, harga CPO juga tergerus 0,17 persen.

Cadangan CPO Malaysia di akhir 2017 mencapai 2,73 juta ton atau naik 7,1 persen. Angka ini adalah posisi persediaan CPO Malaysia yang tertinggi sejak November 2015 lalu.

Padahal di awal pekan ini, harga CPO berhasil menguat. Harga naik berkat sentimen kenaikan ekspor CPO Malaysia. Desember lalu, ekspor CPO Malaysia naik 4,4 persen menjadi 1,42 juta ton.

Minyak Mentah Global

Minyak mentah global menyentuh level US$70 per barel untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir menyusul penurunan cadangan minyak AS dan optimisme pada kesepakatan OPEC.

Minyak Brent untuk pengiriman Maret mengakhiri sesi dengan penguatan 0,09 persen atau 0,06 poin di US$69,26 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London dan sempat menyentuh level US$70,02 per barel.

Sementara itu, minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari bergerak ke level US$63,53 per barel, setelah ditutup menguat 0,23 poin ke US$63,8 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi sejak Desember 2014.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

BBRI menargetkan pertumbuhan pendapatan non bunga atau fee based income naik dua digit. Hal ini seiring dengan optimalisasi manajemen antar BUMN.

Kuswiyoto, Direktur Kredit Menengah Korporasi dan BUMN BRI, menyatakan selain dari perbankan transaksi, fee based income akan ditingkatkan dari bisnis sindikasi.

Sebagai gambaran, sampai kuartal III 2017 lalu, BRI mencatat pendapatan non bunga dari fee based cukup besar yaitu Rp13,6 triliun naik 11,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

BDMN baru saja meresmikan 9 kantor cabang baru. Kantor cabang ini berstatus kantor kas yang tersebar di 4 kota besar di Indonesia.

Berdasarkan siaran pers perusahaan, 9 kantor kas ini berada di Jakarta, Surabaya, Bali dan Batam. Adapun kantor cabang baru ini telah mulai beroperasi sejak akhir bulan Desember lalu untuk melayani nasabah dan masyarakat umum terkait kebutuhan transaksi perbankan. (AM)