Berita Hari Ini : BJBR Kantongi Laba Rp1,3 T, ADHI Terbitkan Obligasi Rp5 T
BKSL membidik pra penjualan sebesar Rp1,5 triliun. Tahun ini, perusahaan menargetkan Rp1,2 triliun
BKSL membidik pra penjualan sebesar Rp1,5 triliun. Tahun ini, perusahaan menargetkan Rp1,2 triliun
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 08 Desember 2017 ;
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan BantenTbk (BJBR)
BJBR mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cemerlang di Kuartal III Tahun 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Hingga September 2017, BJBR juga berhasil mengantongi total laba bersih Rp1,3 triliun. Jumlah ini didorong dari hasil ekspansi kredit yang tumbuh sebesar 11,9 persen (yoy) dengan total kredit yang disalurkan Bank BJB Rp70,5 triliun, yang diimbangi dengan kenaikan fee based income 18,5 persen (yoy).
Selain itu, tren peningkatan kinerja berhasil terjaga konsisten yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat dilevel 1,5 persen yang merupakan level terendah dalam kurun 3 tahun terakhir.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, ADHI mengkaji penerbitan obligasi pada 2018 sebagian bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dengan target dana keseluruhan Rp5 triliun.
Direktur Keuangan Adhi Karya, Haris Gunawan, mengatakan perseroan masih memiliki opsi untuk menerbitkan obligasi Rp2 triliun pada 2018. “Apakah kita akan eksekusi atau tidak, kita lihat perkembangan pricing bond tahun 2018,” katanya
ADHI telah menerbitkan obligasi Rp2,99 triliun atau 86 persen dari total penawaran sebesar Rp3,5 triliun pada semester I 2017. Perusahaan mematok kupon 9,25 persen dalam obligasi yang diterbitkan pada Juni 2017 dari rentang penawaran 8,75]9,5 persen.
PT Sentul City Tbk (BKSL)
BKSL optimistis bisa mencatatkan kinerja lebih baik pada 2018 meskipun tantangan bisnis properti masih besar. Tahun depan, perusahaan ini menargetkan marketing sales atau pra penjualan tumbuh 25 persen.
BKSL membidik pra penjualan Rp1,5 triliun tahun depan. Sementara tahun ini, perusahaan hanya menargetkan Rp1,2 triliun dan pengembang ini optimistis target tersebut akan tercapai. Maklum, pencapaian hingga Oktober 2017 sudah mencapai Rp 903,2 miliar.
Tidak hanya dari penjualan pemasaran, BKSL juga menargetkan pertumbuhan tajam di sisi pendapatan dan laba bersih. Tahun depan, perseroan mematok pendapatan sebesar Rp3,2 triliun atau tumbuh 113,3 persen dibandingkan dengan target tahun 2017 sebesar Rp1,5 triliun.
Sementara laba tahun depan ditargetkan Rp1 triliun. Adapun tahun inj, perusahaan ini hanya menargetkan laba bersih Rp 330 miliar.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM)
BJTM memproyeksikan mampu mencapai kinerja penyaluran kredit hingga Rp32 triliun atau tumbuh 8 persen dibandingkan capaian kredit tahun lalu.
Sementara data hingga Oktober 2017, BJTM mampu membukukan kinerja penyaluran kredit Rp31,1 triliun atau tumbuh 4,67 persen.
Bursa Wall Street
Bursa Wall Street menguat pada perdagangan kemarin didukung oleh perusahaan teknologi termasuk Facebook dan Alphabet.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,29 persen ke level 24.211,48, sementara indeks Standard & Poor’s 500 naik 0,29 persen ke 2.636,98. Adapun indeks Nasdaq Composite menguat 0,54 persen ke 6.812,84.
Saham Facebook menguat 2,31 persen, sementara perusahaan induk Google, Alphabet Inc, naik 1,23 persen, membantu S&P 500 rebound dari pelemahan dalam empat sesi berturut-turut sebelumnya.
Tarif Tol Jakarta
Tarif tol Dalam Kota Jakarta resmi naik, Jumat (8/12/2017). Perubahan tarif dimulai pukul 00.00 WIB, untuk kendaraan Golongan I kini menjadi Rp9.500.
Adapun untuk Golongan II jadi Rp11.500, Golongan III Rp15.500, Golongan IV Rp19.000 dan Golongan V Rp23.000.
PT Borneo
PT Borneo Olah Sarana Sukses siap melepas 28 persen saham ke investor publik melalui aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham yang ditargetkan bisa dilakukan pada akhir Februari 2018.
Komisaris PT Borneo Olah Sarana Sukses Johannes Halim mengungkapkan dana hasil dari aksi IPO tersebut rencananya akan digunakan sebagai belanja modal untuk ekspansi kapasitas produksi batu bara perseroan. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.314,83 | 0,43% | 3,55% | 0,02% | 5,95% | 19,11% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.764,51 | 0,56% | 3,41% | 0,02% | 7,20% | 17,66% | 42,85% |
STAR Stable Income Fund | 1.915,47 | 0,53% | 2,89% | 0,02% | 6,23% | 30,99% | 60,26% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.758,34 | - 0,10% | 3,14% | 0,01% | 4,70% | 19,30% | 47,85% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.038,12 | 0,08% | 2,01% | 0,02% | 2,91% | - 1,48% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.