BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Semen Indonesia Proyeksikan Penjualan Tahun Depan Naik 5-7 Persen

06 Desember 2017
Tags:
Semen Indonesia Proyeksikan Penjualan Tahun Depan Naik 5-7 Persen
Pabrik Semen Indonesia di Rembang. (Bareksa)

Faktor utama pertumbuhan konsumsi semen tahun depan masih dari sektor infrastruktur

Bareksa.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memperkirakan penjualan semen perseroan tahun depan dapat tumbuh 5 persen untuk domestik dan 7 persen secara konsolidasi. Sementara pertumbuhan konsumsi semen domestik pada 2018 diproyeksikan sekitar 5-7 persen.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto, mengatakan faktor utama pertumbuhan konsumsi semen tahun depan diperkirakan masih dari sektor infrastruktur. Meskipun kontribusi sektor infrastruktur terhadap total konsumsi semen masih sekitar 15 persen, tetapi pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan ritel.

“Kita juga banyak mensupport proyek infrastruktur,” katanya di Jakarta, Selasa, 5 Desember 2017. (Baca : Sediakan Layanan Lengkap Untuk Bisnis, Semen Indonesia Perkenalkan SITOS)

Promo Terbaru di Bareksa

Agung berharap kepercayaan diri pelaku usaha tahun depan meningkat. Dia mengatakan perusahaan semen tidak dapat menciptakan permintaan. Namun apabila pelaku usaha memiliki confidence, maka konsumsi semen tahun depan dapat meningkat.

Selain itu, Agung juga berharap harga semen tahun depan bakal bertahan meskipun industri semen sekarang sedang dalam kondisi kelebihan kapasitas (overcapacity). Akibat overcapacity itu, harga semen rata-rata sampai kuartal III saja sudah turun sekitar 7 persen.

Turunnya harga semen tahun ini juga terjadi akibat semakin ketatnya persaingan di industri semen. Sejumlah perusahaan semen raksasa dunia mulai memasuki pasar Indonesia, terutama dari Cina. (Lihat : Mantan Bos PGN Ditunjuk Jadi Dirut Semen Indonesia, Lima Direksi SMGR Dirombak)

Ketatnya persaingan di industri semen juga membuat perseroan berhati-hati melakukan ekspansi. Menurut Agung, perseroan akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan sebagian besar untuk maintenance dan menggarap proyek yang telah berjalan.

Rencana Semen Indonesia mengakuisisi sejumlah perusahaan juga sedang dikaji ulang. Perseroan perlu berhati-hati, jangan sampai kondisi menjadi sulit jika terlalu ekspansif. “Komite investasi kita masih review, apakah akuisisi tepat di tengah harga semen saat ini,” ujarnya. (Baca : Industri Semen Nasional Membuka Peta Persaingan Baru)

Efisiensi

Semen Indonesia tengah mempersiapkan strategi menyambut 2018. Perseroan bakal mengubah proses bisnis untuk menghadapi tantangan industri tahun depan yang masih berat.

Perubahan proses bisnis perseroan dari sisi operasional yang mencakup logistik, distrbusi dan marketing. Agung mengatakan Semen Indonesia akan menata ulang semua proses bisnis agar lebih siap. (Baca : Semen Indonesia dan Telkom Siap Bagi Dividen 50-60 Persen dari Laba Bersih)

Di samping itu, perseroan juga akan meningkatkan efisiensi dari sisi financing. Semen Indonesia akan mencari sumber dana murah untuk membiayai kembali utangnya yang memiliki cost of fund lebih mahal. Dia mengaku bahwa salah satu anak usahanya, PT Semen Tonasa masih memiliki pinjaman berbunga cukup mahal yang akan direfinancing tahun depan.

Dengan langkah efisiensi dari sisi keuangan dan operasional, Agung berharap margin Ebitda Semen Indonesia tahun depan bisa lebih tinggi dari 19 persen. Tahun ini, perseroan memperkirakan margin Ebitda sekitar 17-19 persen.

Hingga kuartal III 2017, total pendapatan Semen Indonesia tercatat Rp20,5 triliun, meningkat dari realisasi periode yang sama tahun lalu Rp19 triliun. Meski begitu, total laba bruto perseroan turun menjadi Rp6 triliun dari kuartal III tahun lalu Rp7,5 triliun.

Laba bersih juga anjlok menjadi Rp1,4 triliun di kuartal III 2017, dibandingkan kuartal III tahun lalu Rp2,7 triliun. Agung memperkirakan laba bersih perseroan sampai akhir tahun ini sekitar Rp2 triliun. (Lihat : Penuhi Kebutuhan Proyek Strategis, SMGR Rilis Semen Portland Slag Pertama)

Hingga Oktober 2017, volume penjualan semen perseroan tercatat 23,6 juta ton, meningkat 9,3 persen dari penjualan semen periode yang sama tahun lalu sebanyak 21,6 juta ton. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua