BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : ADHI Selesaikan Proyek LRT 23,4 Persen, TRAM Jual Kapal

15 November 2017
Tags:
Berita Hari Ini : ADHI Selesaikan Proyek LRT 23,4 Persen, TRAM Jual Kapal
Aktivitas pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di samping Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (11/10). Pemerintah mulai mengharmonisasi berbagai aturan dari beberapa kementerian terkait pembangunan LRT Jabodebek untuk dapat mempercepat proses finalisasi skema pendanaan. (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

PTPP akan menggandeng Korea Selatan untuk membangun low cost housing

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan berita media hari ini, Rabu, 15 November 2017;

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)

ADHI masih terus mengejar pengerjaan proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek Fase I agar bisa beroperasi sesuai target.

Promo Terbaru di Bareksa

Hingga akhir Oktober 2017, kemajuan konstruksi fisik LRT Jabodebek secara keseluruhan telah mencapai 23,4 persen. Perkembangan yang paling signifikan terjadi di lintasan Cawang - Cibubur. "Kemajuan lintasan tersebut sudah mencapai 42,2 persen," kata Ki Syahgolang, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya dalam keterangan tertulisnya.

Perkembangan konstruksi lintasan Cawang - Kuningan - Dukuh Atas mencapai 9,6 persen, dan untuk lintasan Cawang - Bekasi Timur mencapai 24,6 persen.

PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)

TRAM menjual kapal Concertina untuk melunasi utang kepada PT Bank ICBC Indonesia.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten perkapalan dengan kode saham TRAM ini mengungkapkan kapal yang dilepas adalah aset yang tidak digunakan. "Bila aset tersebut tidak digunakan dan tetap di perusahaan justru akan menambah beban perusahaan," ujar Direktur Trada Alam Mineral, Ismail.

PT PP (Persero) Tbk (PTPP)

PTPP akan menggandeng Korea Selatan untuk membangun low cost housing. Rencananya, pembangunan ini akan menggunakan dana penyertaan modal negara alias PMN senilai Rp541 miliar.

Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, mengatakan emiten kontruksi dengan kode saham PTPP ini menggandeng Hanwa dari Korea Selatan untuk mengembangkan low cost housing dengan metode yang efisien dan cepat.

Apalagi, perusahaan asal Korea Selatan telah berhasil membangun kota yang mirip seperti BSD di Irak dengan cepat, efisien serta dengan teknologi canggih.

PT Indika Energy Tbk (INDY)

Pemegang saham pengendali INDY melakukan restrukturisasi internal melalui pengalihan kepemilikan saham. Pada Senin kemarin, PT Indika Mitra Energi, yang menguasai 3,31 miliar saham atau 63,47 persen saham INDY, telah mengalihkan seluruh kepemilikannya.

Secara rinci, Indika Mitra Energi mengalihkan 1,97 miliar atau 37,79 persen saham kepada PT Indika Kawan Sejati. Adapun 1,34 miliar atau 25,68 persen saham lagi dialihkan ke PT Teladan Resources.

Setelah transaksi tersebut, Indika Kawan Sejati dan Teladan Resources menjadi pemegang saham langsung INDY. Sebelumnya, kedua perusahaan itu berstatus sebagai pemegang saham tidak langsung INDY.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

BBTN memperkirakan kredit pada 2018 akan tumbuh hingga dua digit. Itu disebabkan salah satunya oleh perekonomian yang sudah membaik.

Menurut Direktur Utama BTN Maryono, tahun depan kenaikan kredit akan mencapai 19 - 20persen. “Namun menurut hitungan kami akan lebih besar lagi, akan lebih tinggi lagi di 2018,” ujar Maryono

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

TPIA menawarkan 3 seri obligasi dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) I dengan nilai maksimum Rp1 triliun. Untuk tahap I, perseroan akan menerbitkan obligasi dengan target dana Rp500 miliar.

Presiden Direktur TPIA, Erwin Ciputra, mengatakan dalam aksi korporasi ini perseroan memberikan pilihan ke masyarakat untuk memilih jangka waktu yang dikehendaki. Perseroan menawarkan 3 seri obligasi.

“Obligasi seri A dengan jangka waktu 3 tahun, obligasi seri B dengan jangka waktu 5 tahun dan obligasi seri C dengan jangka waktu 7 tahun dengan kupon obligasi yang dibayarkan masing-masing setiap triwulan,” katanya dalam dalam keterangan resmi. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua