Bareksa.com – Pasar obligasi domestik mengalami tekanan sepanjang Oktober 2017. Indeks obligasi konvensional, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) bergerak turun dengan pelemahan sebesar 1,15 persen sepanjang Oktober lalu.

Meski begitu, memasuki November 2017, pasar obligasi kembali menguat. Indeks obligasi konvensional, berbalik arah dengan penguatan sebesar 1,2 persen sejak awal bulan hingga 09 November 2017 (month to date).

Sentimen positif penguatan nilai tukar rupiah turut memberikan dorongan terhadap kinerja pasar obligasi. Sejak awal bulan ini, nilai tukar rupiah terapresiasi 0,35 persen secara month to date ke posisi 13.516 per dollar AS pada penutupan perdagangan Kamis (09 November 2017).

Adapun terpilihnya Jerome Powell sebagai Gubernur Bank Sentral AS periode berikutnya oleh Presiden Donald Trump direspon positif pelaku pasar global, yang tercermin dari turunnya yield US Treasury 1,58 persen sejak awal November (per 09 November 2017).

Mengikuti yield US Treasury yang bergerak turun, yield (imbal hasil) obligasi pemerintah Indonesia turut pula mencatatkan penurunan. Berdasarkan data Bareksa, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun turun 2,07 persen sejak awal November menjadi berada di level 6,62 persen pada penutupan Kamis, 09 November 2017.

Turunnya yield obligasi tersebut menandakan adanya peningkatan pada permintaan obligasi yang mendongkrak naiknya harga. Hal tersebut mendorong kinerja pasar obligasi domestik menorehkan kinerja positif sepanjang November 2017.

Positifnya kinerja pasar obligasi tersebut turut menopang reksa dana pendapatan tetap mencatatkan kinerja bertumbuh. Sebab, jenis reksa dana ini menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi. Rata-rata reksa dana pendapatan tetap mencatatkan pertumbuhan return 0,82 persen sejak awal November (per 09 November 2017).

Return positif reksa dana pendapatan tetap memang sudah dicapai dalam 3 tahun terakhir ini. Rata-rata reksa dana pendapatan tetap telah menghasilkan pertumbuhan return cukup tinggi, yakni 21,16 persen selama 3 tahun (periode 09 November 2014 – 09 November 2017).

Bahkan, lima besar reksa dana pendapatan tetap yang tersedia di Marketplace Bareksa telah membukukan return tertinggi di kisaran 29,90 persen hingga 44,55 persen dalam 3 tahun terakhir.

Berikut daftar lima besar reksa dana tersebut dengan capaian return tertinggi dalam 3 tahun terakhir (per 09 November 2017) berdasarkan Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Sumber : Bareksa.com

Perlu dicatat, reksa dana pendapatan tetap memiliki risiko moderat sesuai dengan potensi keuntungannya. Reksa dana jenis ini cocok untuk investasi jangka menengah satu hingga tiga tahun. Namun, investor perlu melihat profil risiko dan tujuan keuangannya sebelum membeli reksa dana jenis ini. (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.