BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : Pemprov Tarik Pajak Alat Berat, Penjualan SMGR Naik 9 Persen

13 Oktober 2017
Tags:
Berita Hari Ini : Pemprov Tarik Pajak Alat Berat, Penjualan SMGR Naik 9 Persen
Pekerja dibantu alat berat menyelesaikan pembangunan proyek Tol Cijago, di Jalan Juanda (Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso)

Penyaluran gas bumi PGAS naik 17 persen, MMLP gelar rights issue, MKNT rajin akuisisi, TINS rogoh biaya eksplorasi

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan media, Jumat, 13 Oktober 2017;

Pajak Alat Berat

Kementerian Keuangan menegaskan pemerintah provinsi tetap dapat menarik pajak atas alat berat atau besar setidaknya 3 tahun ke depan. Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan No. 15/ PUU-XV/2017 pada 10 Oktober 2017 soal pajak pengenaan atas alat berat.

Promo Terbaru di Bareksa

Kemenkeu berencana untuk mengirim surat putusan MK tersebut kepada pemerintah provinsi seluruh Indonesia sebelum mereka terlanjur menghentikan pengenaan pajak atas alat berat/besar.

Dasar hukum yang akan digunakan untuk pengenaan pajak dalam rentang 3 tahun tersebut yaitu UU No. 28 Tahun 2009. Namun pemerintah perlu segera mengusulkan kepada DPR agar Revisi UU No.28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) bisa masuk dalam Prolegnas 2018.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

Penjualan semen terlihat mulai menggeliat di kuartal III 2017. Kenaikan volume penjualan ini juga dirasakan Semen Indonesia. Mengutip laporan penjualan perseroan, total penjualan semen SMGR dari Januari hingga September 2017 sudah mencapai 20,78 juta ton. Jumlah itu sudah memenuhi 77 persen dari target penjualan SMGR di akhir tahun, yakni sekitar 27 juta ton. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, volume penjualan SMGR naik 9 persen year on year (yoy).

Penjualan semen domestik masih jadi kontributor utama SMGR. Volume penjualan domestik SMGR mencapai 19,39 juta ton, naik 4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, 18,64 juta ton.

Di sisi lain, kontribusi penjualan ekspor masih kecil, yakni 1,38 juta ton, atau hanya sekitar 7 persen dari total volume penjualan SMGR. Tapi, pertumbuhan penjualan ekspor justru paling moncer, naik 229 persen dibandingkan penjualan ekspor di periode yang sama di 2016, yakni 420.916 ton.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)

Manajemen perseroan mengungkapkan penyaluran gas bumi sepanjang kuartal III 2017 naik 17 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kenaikan ini dikontribusikan dari peningkatan konsumsi gas baik yang berasal dari sektor industri maupun dari sektor kelistrikan.

Salah satu upaya untuk mendongkrak konsumsi gas bumi adalah memperluas jaringan gas bumi ke Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. Kawasan yang dikelola oleh PT Modernland Realty Tbk. ini menjadi salah satu pasar yang potensial karena dari total lahan 3.175 hektare, sekitar 30 persen telah dikembangkan.

Di dalamnya berdiri lebih dari 200 perusahaan baik lokal maupun multinasional. Jenis industrinya pun beragam, di antaranya perusahaan makanan dan minuman, industri kimia, industri alat berat, dan material bangunan. Selain Cikande, PGAS juga sudah memasok gas bumi ke Kawasan Industri yang dikelola PT Nusantama Properta Panbil di Batam, Kepulauan Riau.

PT Mega Manunggal Properti Tbk (MMLP)

Perseroan berniat menerbitkan saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perusahaan dengan kode saham MMLP ini bakal mengeluarkan sebanyak-banyaknya 3,08 miliar saham baru, dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Pemegang saham mayoritas perusahaan, yakni PT Mega Mandiri Properti, akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue ini. Nantinya, setiap pemegang 100 ribu saham lama berhak atas 53.846 saham baru.

Aksi korporasi ini memberikan efek dilusi kepemilikan hingga 35 persen kepada para pemegang saham lawas. MMLP akan menggunakan dana yang diperoleh melalui aksi korporasi ini untuk dua kepentingan. Sebesar 10 persen dari target dana akan digunakan untuk modal kerja kegiatan operasional perusahaan properti ini.

PT Mitra Telekomunikasi Nusantara Tbk (MKNT)

PT Mitra Telekomunikasi Nusantara Tbk rajin melakukan akuisisi untuk menopang pertumbuhan non-organik agar bisnisnya berkembang. Terbukti kinerja perusahaan melesat pada semester I 2017, setelah mengakuisisi tiga perusahaan, yakni PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK), PT Catalis Integra Prima Sukses dan PT Arifi ndo Mandiri. Tak cuma itu, Mitra Telekomunikasi berinvestasi di PT Kioson Komersial Indonesia dengan kepemilikan 4,94 persen saham atau setara Rp 6 miliar.

Dalam dua bulan terakhir, perusahaan berkode saham MKNT di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga meningkatkan modal di Kasih Anugerah Kreasi menjadi 99,99 persen atau Rp 24,99 miliar dan mengambil alih 99,99 persen saham PT Graha Planet Nusantara senilai Rp 8,99 miliar.

Tujuan dari akuisisi itu untuk menggenjot penjualan perusahaan yang ditargetkan menyentuh Rp 6,3 triliun tahun ini. Karena itu, MKNT melepas 52 gerai Telering untuk berfokus pada penjualan online to offline (O to O).

PT Timah (Persero) Tbk (TINS)

Perseroan merogoh dana Rp 135,6 miliar pada September 2017, atau naik 53 persen dibandingkan dengan Rp 88,25 miliar pada September 2016, untuk keperluan eksplorasi di Bangka dan Belitung. Biaya yang dikeluarkan pada September 2017 tersebut terdiri biaya operasional senilai Rp 92 miliar dan biaya investasi Rp 42,64 miliar.

Kegiatan eksplorasi PT Timah di laut pada September 2017 berupa kegiatan pemboran prospektif dan pemboran rinci di perairan Bangka [Laut Jungku, Laut Penganak, Laut Air Kantung, Laut Rebo dan Laut Permis] dan Perairan Kundur dengan menggunakan 5 lima unit kapal bor.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua