BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : Kontrak Baru WIKA Rp 30,76 T, Marketing Sales PPRO Rp 2,09 T

15 September 2017
Tags:
Berita Hari Ini : Kontrak Baru WIKA Rp 30,76 T, Marketing Sales PPRO Rp 2,09 T
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono (kiri), dan Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama meninjau proyek simpang susun Semanggi yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Penyaluran KUR tembus Rp 61,14 triliun, TPIA sukses menggelar rights issue, ERAA siap boyong produk baru

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 15 September 2017;

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Hingga Agustus 2017, perusahaan konstruksi pelat merah ini sudah mengantongi kontrak baru Rp 30,76 triliun atau setara dengan 71,12 persen dari target perusahaan di 2017, yakni Rp 43,25 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari segmen infrastruktur, gedung dan properti, yaitu sebanyak Rp 20,66 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara sektor energy and industrial plant mendulang kontrak baru Rp 6,45 triliun. Sisa kontrak baru diperoleh dari segmen industri. Dengan demikian, total kontrak yang digarap WIKA hingga Agustus 2017 mencapai Rp 94,07 triliun. Angka ini sudah mencapai 91,72 persen dari target kontrak perusahaan konstruksi ini sepanjang 2017 yakni Rp 103,25 triliun.

PT PP Properti Tbk

Anak usaha BUMN dengan kode saham PPRO membukukan marketing sales senilai Rp 2,09 triliun hingga Agustus 2017 atau sekitar 70 persen dari target tahun ini yang senilai Rp 2,99 triliun. Dari total marketing sales itu, sebanyak Rp 1,75 triliun berasal dari bisnis residential apartment di luar dari segmen komersil, hospitality dan anak perusahaan.

Sebagai informasi, pada Juli 2017, nilai marketing sales yang dibukukan PPRO sudah mencapai Rp 1,97 triliun atau sudah 63,5 persen dari target. Pada Agustus 2017, marketing sales yang dibukukan bertambah sekitar Rp 130 miliar.

Kredit Usaha Rakyat

Aliran kredit usaha rakyat (KUR) kian deras di paruh kedua Tahun 2017 ini. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melaporkan, per akhir Agustus 2017, rata-rata penyaluran KUR perbankan sudah mencapai 55,6 persen terhadap plafon yang sebesar Rp 110 triliun tahun ini.

Total penyaluran KUR mencapai Rp 61,14 triliun per 31 Agustus 2017. Melihat data bank penyalur KUR, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih memegang mayoritas realisasi penyaluran KUR. Bank pelat merah ini telah menyalurkan KUR sebesar Rp 46,7 triliun selama periode Januari hingga Agustus 2017.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

Perusahaan petrokimia ini telah sukses menggelar rights issue sebesar Rp 5,03 triliun. Emiten berkode saham TPIA ini bersiap meningkatkan kapasitas produksi untuk menopang pertumbuhan kinerja pada masa mendatang.

Setelah rights issue tersebut, jumlah saham perseroan yang beredar bertambah 279.74 juta saham menjadi 3,57 miliar saham dengan komposisi saham publik (free float) 9,06 persen. Dengan demikian, perseroan telah memenuhi persyaratan free float 7,5 persen.

PT Erajaya Swasembada Tbk

Meski produk-produknya sudah lengkap, emiten dengan kode ERAA menyatakan tidak menutup kemungkinan memboyong brand anyar ke pasar Indonesia. Tapi manajemen memastikan tidak akan mengenalkan brand baru di sisa waktu tahun ini, setelah membawa Go Pro dan Xiaomi.

Saat ini sudah banyak produsen gadget yang ingin masuk ke pasar Indonesia. Bahkan mereka intensif mendekati Erajaya. Selain Samsung dan Apple, penjualan ponsel asal Cina seperti Oppo, Vivo, Xiaomi, Lenovo, dan Motorola mulai mendapat tempat di pasar Tanah Air. Sebab produk mereka memiliki spesifikasi lumayan mumpuni namun harga jual relatif murah

PT Express Transindo Utama Tbk

Perusahaan taksi merek Express ini mencoba menyiasati penurunan kinerja perseroan dengan menurunkan target setoran. Dari sebelumnya Rp 240 ribu per pengemudi per hari menjadi hanya Rp 150 ribu.

Strategi tersebut terbukti jitu. Selama ini tingkat utilisasi armada TAXI terus menurun sejak awal 2016. Pada kuartal I 2016 ketika target setoran masih sebesar Rp 240 ribu hanya mampu mengoperasikan 8.787 armada. Jumlah tersebut terus menurun pada kuartal II yang hanya 6.620 armada.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua