Bareksa.com – Konsumsi semen nasional hingga semester I 2017 mencapai sekitar 29 juta ton. Realisasi ini mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan ini, disebabkan menurunnya permintaan dari sektor perumahan dan belum optimalnya pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia Timur.

Disparitas harga Semen di Jawa dan Papua berada di angka yang cukup tinggi. Harga semen di Jawa secara rata-rata Rp 60 ribu per sak, sedangkan harga semen di Papua pegunungan seperti Puncak Jaya berkisar Rp 1 juta per sak.

Mulai Agustus 2017 ini ada penurunan harga hingga menjadi Rp 500 ribu per sak yang akan berlaku di 7 kabupaten yakni Kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, dan Mamberamo Tengah.

Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia, Ahyanizzaman, mengatakan upaya menurunkan harga semen di Papua ini dilaksanakan salah satu anak usaha Semen Indonesia, yaitu Semen Tonasa.

"Pengiriman Semen dilakukan dari Makassar ke pelabuhan Pomako Timika dengan volume 312 ton. Kemudian dari Timika ke Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU yang mampu memuat semen hingga 12 ton dengan satu kali penerbangan," kata Ahyanizzaman disela-sela kunjungannya ke Puncak Jaya, Jumat, 11 Agustus 2017 seperti dikutip Detik Finance.

Ahyanizzaman mengatakan, dengan menggunakan Hercules diharapkan dapat menekan biaya logistik udara ke Wamena, karena tidak ada akses lain menuju ke Wamena kecuali melalui jalur udara.

Selain pesawat Hercules milik TNI AU, kata dia, pasokan semen ke Wamena melibatkan maskapai pesawat kargo komersil yaitu TriMG, yang mampu mengangkut 31 ton per hari.

Seberapa Besar Dampak Penurunan Harga di Papua Terhadap Penjualan Semen Indonesia?

Meski konsumsi semen nasional menurun di Semester I 2017, perusahaan semen dengan market share terbesar masih dipegang oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) masih berpotensi untuk mencapai target penjualan tahun ini seiring meningkatnya konsumsi semen di Pulau Jawa.

Apabila diperhatikan dengan teliti, penurunan konsumsi rata-rata masih terjadi di luar Pulau Jawa, khususnya Maluku dan Papua yang mencatatkan penurunan konsumsi hingga double digit. Sedangkan pendapatan kedua emiten ini masih ditopang oleh penjualan semen dari Pulau Jawa.

Karena itu, penurunan harga semen di Papua seharusnya tidak perlu dikhawatirkan oleh para investor mengingat kontribusi terhadap penjualan semen nasional maupun terhadap penjualan PT Semen Indonesia hanya berkisar 3 persen. Tak hanya itu, kontribusi penjualan semen juga masih mayoritas di kontribusi oleh penjualan di Pulau Jawa.