BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

BERITA HARI INI: PTPP Raih Kontrak Baru 21,9 Triliun; S&P Naikan Peringkat GJTL

08 Agustus 2017
Tags:
BERITA HARI INI: PTPP Raih Kontrak Baru 21,9 Triliun; S&P Naikan Peringkat GJTL
Seorang karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

INTA mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 38,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016

Bareksa.com – Berikut adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

TLKM berencana untuk membesarkan bisnis anak usahanya, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) ke pasar modal. Hal ini merupakan bagian dari agenda 10 ekspansi anorganik melalui aksi merger & acquisition (M&A) emiten BUMN tersebut.

Promo Terbaru di Bareksa

Rencananya TLKM akan menggabungkan bisnis menara yang dijalani Mitratel dengan anak usahanya yang lain, yakni PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Proses konsolidasi itu diharapkan bisa berlangsung tahun depan.

PT Intraco Penta Tbk (INTA)

Sepanjang semester pertama 2017, INTA mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 38,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Kenaikan ini didorong penjualan alat berat/konstruksi dan jasa pertambangan.

Berdasarkan paparan publik Senin 7 Agustus 2017, INTA mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 1,01 triliun pada akhir Juni 2017. Besar pendapatan ini naik dibandingkan periode sama tahun lalu, yakni Rp 724,54 miliar. "Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% dari tahun lalu," kata Fred L. Manibog, Direktur Keuangan INTA, Senin 7 Agustus 2017.

PT PP Tbk (PTPP)

Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, PTPP mencatatkan nilai kontrak baru Rp 21,9 triliun. Untuk bulan Juli saja, kontrak baru yang diperoleh PTPP mencapai Rp 1,5 triliun.

"Nantinya, di bulan Agustus akan ada pencatatan kontrak baru yang cukup besar dengan perolehan kontrak baru di Bandara Kulonprogo," kata Tumiyana, Direktur Utama PTPP, Senin 7 Agustus 2017.

Hingga akhir tahun, PTPP menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 40,6 triliun. Beberapa kontrak baru telah didapat oleh perusahaan ini seperti pembangunan marine facility dan tangki penyimpanan minyak mentah dan jalan tol ruas Bakauheni Terbanggi Besar.

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM)

Manajemen ANTM menegaskan untuk konsisten ingin menurunkan porsi kepemilikan di PT Indonesia Chemical Alumina usai Showa Denko K.K memutuskan mundur dari konsorsium.

Perseroan memiliki 80 persen saham di PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) dan 20 persen lainnya dimiiliki oleh Showa Denko K.K. (SDK), perusahaan asal Jepang.

Direktur Keuangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) Dimas Wikan Pramudhito menjelaskan sebelumnya ada pembicaraan bahwa Showa Denko ingin meningkatkan kepemilikan. Namun, dalam pembicaraan belum mencapai kesepakatan dan pihak Showa Denko memutuskan untuk exit dari kerja sama.

PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO)

SGRO optimistis produksi kebun sawit akan tumbuh 15-20 persen sepanjang tahun ini, kendati dibayangi oleh musim kemarau yang berisiko menimbulkan kebakaran lahan.

Budi Setiawan Halim, Direktur Keuangan Sampoerna Agro, mengatakan sepanjang Januari-Juni 2017, produksi tandan buah segar naik 44 persen dari 453.677 ton menjadi 652.185 ton. Namun, produksi pada kuartal II/2017 anjlok 36 persen dibandingkan dengan Januari-Maret 2017.

"Kuartal II/2017 terjadi penurunan produksi di Sumatera, tetapi ada offset dari produksi kebun Kalimantan yang naik," kata Budi dalam paparan publik, Senin 7 Agustus 2017.

PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL)

Lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor's menaikkan peringkat kredit jangka panjang PT Gajah Tunggal Tbk. dari CCC menjadi B- dengan outlook stabil.

Seperti yang dihimpun dari laman S&P, Senin 7 Agustus 2017, pada saat yang bersamaan, lembaga pemeringkat ini juga menaikkan peringkat Gajah Tunggal skala Asia Tenggara (Asean) dari axCCC menjadi axB. Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat penerbitan senior secured notes dari B- menjadi CCC.

"Kami juga menegaskan rating B- terhadap senior secured notes yang akan jatuh tempo pada 2022," seperti yang dikutip dari laman S&P.

Risiko pembiayaan emiten ban ini telah berkurang setelah berhasil memperoleh notes yang akan senilai US$500 juta yang akan jatuh tempo pada Februari 2018. Pada pekan lalu, emiten bersandi saham GJTL ini telah menerbitkan senior secured notes senilai US$250 juta di Singapura.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua