Soal Rumah Murah, BTN Telah Salurkan KPR Bersubsidi untuk 246 Ribu Unit
Tahun ini BTN menargetkan pembiayaan 504 ribu unit rumah untuk KPR bersubsidi
Tahun ini BTN menargetkan pembiayaan 504 ribu unit rumah untuk KPR bersubsidi
Bareksa.com – Direktur Keuangan dan Treasuri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), Iman Nugroho Soeko mengungkapkan soal program sejuta rumah, hingga semester I 2017 BTN sudah memberikan dukungan dalam bentuk pembiayaan perumahan untuk 370.173 unit rumah atau senilai Rp 39,01 triliun.
“Pembiayaan tersebut terdiri dari penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi sebesar 246.062 unit rumah dan KPR non subsidi sebesar 124.111 unit rumah,” ujarnya di Jakarta, Senin 25 Juli 2017.
Menurut Iman, pada tahun ini, BTN menargetkan bisa membiayai perumahan sebanyak 666 ribu unit rumah, yakni 504.122 unit rumah untuk KPR bersubsidi atau Rp 65,5 triliun dan 161.878 unit rumah untuk KPR non subsidi atau senilai Rp 67,2 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Pembiayaan perumahan tahun ini, menurut Iman tidak akan menggunakan anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari pemerintah. Namun BTN hanya akan menggunakan anggaran dari fasilitas subsidi selisih bunga (SSB) saja. Sementara itu, untuk memenuhi kekurangan dana sebesar Rp 9 triliun yang selama ini dipenuhi dari anggaran FLPP akan dipenuhi dari berbagai opsi pendanaan non konvensional.
"Bagian funding yang akan kerja lebih keras, tapi kami usahakan tidak membebani biaya overheated,"jelas dia.
Sedangkan untuk tahun depan, Iman belum bisa merinci target KPR bersubsidi dari BTN. Namun dia optimistis, pihaknya bisa meningkatkan pembiayaan perumahan bersubsidi karena adanya program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada tahun depan. "Target KPR bersubsidi tahun depan sangat tergantung anggaran dari pemerintah dan Tapera,"jelas dia.
Opsi Pendanaan
Direktur Utama BTN Maryono menambahkan untuk mendanai pembiayaan perumahan tahun ini, pihaknya akan mengandalkan dana pihak ketiga (DPK), penerbitan obligasi dan sekuritisasi. Selain itu, bersumber pula dari penerbitan negotiable certificate of deposit (NCD) dan pinjaman ke luar negeri
Dari sisi pendanaan, hingga semester I-2017, BTN mencatat pencapaian yang signifikan. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 159,12 triliun atau meningkat 18,26 persen (yoy). Pertumbuhan DPK paling signifikan dikontribusi dari kenaikan giro yang bertumbuh 25,97 persen, tabungan bertumbuh 14,69 persen dan deposito 16,16 persen.
"Kenaikan deposito dan giro mendorong komposisi CASA menjadi 53 persen,"papar dia.(K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.311,52 | 0,64% | 3,07% | 0,02% | 6,27% | 19,97% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.757,52 | 0,53% | 3,42% | 0,02% | 7,36% | 18,23% | 42,99% |
STAR Stable Income Fund | 1.908,5 | 0,50% | 2,85% | 0,01% | 6,31% | 31,62% | 59,94% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.762,62 | 0,49% | 2,79% | 0,01% | 5,45% | 20,04% | 48,77% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.038,05 | 0,36% | 2,00% | 0,02% | 2,08% | - 2,75% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.