Bareksa.com – Pemerintah boleh berbangga atas pencapaian kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Dalam enam bulan pertama tahun ini, bank spesialis kredit pemilikan rumah (KPR) ini berhasil mencetak kenaikan laba bersih 21,95 persen menjadi Rp1,27 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp1,04 triliun.

Catatan laba BTN ini merupakan hasil dari kenaikan kredit 17,2 persen menjadi Rp177,4 triliun. Outstanding kredit perumahan masih mendominasi portofolio kredit BTN dengan nilai Rp159,73 triliun atau 90,04 persen dari total kredit.

Selain itu juga , BTN mampu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp159,12 triliun atau naik 18,26 persen dari periode saham tahun lalu Rp134,55 triliun. Pencapaian kredit dan perolehan DPK itu pun membuat pendapatan bunga bersih BTN naik 14,13 persen menjadi Rp4,2 triliun.

“Pertumbuhan yang berada di atas industri ini akan kami pertahankan hingga akhir tahun,” terang Direktur Utama BTN Maryono, Senin, 23 Juli 2017.

Grafik: Catatan Laba BTN (dalam miliaran Rupiah)

Sumber: Laporan keuangan perseroan

Penulusuran Bareksa, catatan laba BTN hingga Juni tahun ini bahkan lebih tinggi 10,91 persen ketimbang laba dalam setahun penuh pada 2014. Saat itu, laba BTN hanya mencapai Rp1,145 triliun.

Sejalan dengan kinerja keuangannya, pergerakan saham BBTN juga menunjukkan kinerja yang baik. Dalam periode 30 Desember 2016 hingga 30 Juni 2017, saham BBTN telah naik 49,42 persen menjadi Rp2.600 per saham dari Rp1.745.

Bahkan, saham BBTN sempat menyentuh level tertinggi Rp2.700 per saham pada 14 Juni 2017. Bahkan, angka ini pun menjadi harga saham tertinggi BTN sejak IPO pada 17 Desember 2009. Saat itu BTN melepas 2,36 miliar saham dengan harga perdana Rp800 per saham.

Grafik: Pergerakan Saham BBTN Periode 30 Desember 2016 – 30 Juni 2017

Sumber: Bareksa.com

Sementara seiring dengan laporan kinerjanya pada 24 Juli 2017, saham BBTN diperdagangkan naik 1,24 persen menjadi Rp2.440 per saham dari posisi 21 Juli 2017 Rp2.410, setelah sempat menyentuh angka Rp2.460.