BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Subsidi Kredit Rumah Dipangkas, Ini Dampaknya Terhadap KPR Perbankan

14 Juli 2017
Tags:
Subsidi Kredit Rumah Dipangkas, Ini Dampaknya Terhadap KPR Perbankan
Proses peluncuran KPR BTN Mikro di Semarang, Jumat (24/2). (dok BTN)

Perbankan masih menargetkan pertumbuhan KPR dua digit

Bareksa.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengurangi subsidi untuk kredit pemilikan rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan menurunkan target KPR bersubsidi tahun ini. Namun hal tersebut tidak mengurangi optimisme perbankan untuk menggenjot pertumbuhan KPR ke angka dua digit.

Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), Iman Nugroho Soeko, menyatakan sesuai dengan kesepakatan pemerintah terkait pembiayaan KPR bersubsidi, pada tahun ini BTN berkomitmen menyalurkannya melalui skema subsidi selisih bunga (SSB) saja dan tidak terlibat dalam program FLPP. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang berpotensi defisit.

Promo Terbaru di Bareksa

Kendati demikian, BTN tetap optimistis bisa menumbuhkan KPR tahun ini. Sebab BTN sudah mengantisipasi ekspansi kredit tahun ini dengan ekspansi pendanaan melalui penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) ataupun penerbitan obligasi dan pinjaman bilateral.

“Tahun depan dengan lebih baiknya penerimaan negara dan mulai beroperasinya Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), BTN akan kembali melakukan ekspansi KPR bersubsidi dengan skema FLPP,”ujar dia di Jakarta, Kamis, 13 Juli 2017.

Pada tahun ini, BTN menargetkan bisa membiayai 250 ribu unit rumah baik yang bersubsidi maupun non subsidi. Di luar angka tersebut, BTN juga sedang membiayai 660 unit rumah yang masih dalam masa pembangunan, dengan rincian 504 ribu unit rumah subsidi dan 162 unit rumah non subsidi.

Dari segi nilai, pembiayaan KPR subsidi pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 65,5 triliun, bertumbuh 24,5 persen year on year (yoy). Sedangkan KPR non subsidi ditargetkan bertumbuh 21,3 persen ke angka Rp 67,2 triliun.

Tumbuh Dua Digit

Direktur PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Randi Anto, juga optimistis pertumbuhan KPR tahun ini bisa bertumbuh dua digit, meskipun pemerintah mengurangi subsidi FLPP. Dia mengungkapkan, BRI masih memiliki 1.500 unit rumah yang akan dibiayai dengan skema subsidi. Selain melalui FLPP, BRI juga akan membiayai rumah subsidi tersebut dengan skema SSB.

Secara keseluruhan, pada tahun ini, BRI menargetkan, pertumbuhan KPR bisa mencapai 20 persen atau bertambah Rp 3,65 triliun dibandingkan akhir 2016. Sementara sampai semester I-2017, pertumbuhan KPR BRI mencapai 12,2 persen ke angka Rp 20,5 triliun dibandingkan Desember 2016.

PT Bank Mayora juga tidak merasakan dampak signifikan dengan adanya pengurangan subsidi FLPP. Direktur Utama Bank Mayora, Irfanto Oeij, menjelaskan porsi pembiayaan rumah dengan skema FLPP hanya sekitar 10 persen dari total KPR Bank Mayora.

Lebih lanjut, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) tetap berfokus menggarap pembiayaan perumahan untuk masyarakat segmen menengah atau rumah dengan harga Rp 500 juta - 1,5 miliar. Sampai Juni 2017, Direktur Utama Bank MNC, Benny Purnomo menjelaskan, pembiayaan perumahan Bank MNC mencapai Rp 1,4 triliun dan ditargetkan mencapai Rp 1,5 triliun pada akhir 2017. ”Tahun lalu, outstanding kami sekitar Rp 1 triliun dan tahun ini ditargetkan tumbuh Rp 500 miliar,” jelas dia.

Chief Economist SKHA Institute of Global Justice (SIGC), Eric Sugandi, mengungkapkan tahun ini, pertumbuhan KPR akan diperkirakan lebih baik dari tahun lalu, walaupun subsidi FLPP dikurangi. Sebab suku bunga kredit yang relatif rendah dibandingkan tahun lalu ikut membantu meningkatkan permintaan KPR. “Bisa dilihat kinerja KPR beberapa pemain utama seperti BNI, BRI, BTN bertumbuh cukup baik,”kata dia.

DP Murah

Sementara itu, PT. BRI Syariah berpartisipasi dalam Pameran Rumah Rakyat 2017 yang digelar Kementerian PUPR. Dalam gelaran tersebut, BRI Syariah gencar menawarkan program KPR FLPP spesial DP sekitar 1 persen kepada para pengunjung pameran yang datang.

Direktur Bisnis Ritel dan Komersial BRI Syariah Indra Paseno menjelaskan, dengan spesial DP 1 persenan, masyarakat berpenghasilan rendah dapat mewujudkan impiannya memiliki hunian tempat tinggal pertama dengan mudah dan murah. “BRI Syariah berkomitmen untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah pertama,”kata dia.

BRI Syariah telah berpengalaman dalam menyalurkan pembiayaan KPR Sejahtera (FLPP). BRI Syariah menjadi Bank dengan urutan kedua terbesar untuk pembiayaan KPR FLPP. Sampai saat ini, sudah 11.600 unit rumah atau senilai lebih dari 1 triliun yang dibiayai dengan KPR Sejahtera. Pada 2017, BRI Syariah menargetkan pembiayaan rumah baru KPR FLPP senilai Rp 580 miliar atau sekitar 6 ribu unit rumah. (K09)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua