Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)

Setelah tidak melaksanakan emisi obligasi global pada tahun lalu, emiten dengan kode saham TBIG ini melanjutkan rencana itu tahun ini. Dengan plafon hingga US$500 juta, perseroan mendapatkan restu dari para pemegang saham.

Namun manajemen emiten penyedia menara telekomunikasi ini masih melihat kondisi pasar dan kesempatan. Emisi ini akan dilakukan melalui anak usaha perseroan yang berbasis di Singapura, yakni TBG Global Pte, Ltd. Kemungkinan besar, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk refinancing selama mendapatkan kupon yang murah.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)

PGN baru saja menandatangani perjanjian jual beli gas dengan Conocophillips (Grissik) Ltd. Perjanjian tersebut melibatkan gas sebesar 37 BBtud yang akan dialirkan PGN ke wilayah Dumai, Sumatera mulai 2018-2023.

Untuk memperlancar perjanjian itu, PGN pun tancap gas menyelesaikan pekerjaan proyek pipa gas distribusi Dumai yang memiliki panjang 137 kilometer. Adapun proyek ini baru akan selesai pada 2018 mendatang. PGN juga sedang mengerjakan proyek pipa transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km.

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)

Emiten penyedia pipa distribusi gas ini tengah melakukan pembicaraan tahap akhir dengan mitra strategis terkait investasi di anak usahanya yakni PT Panji Raya Alamindo. Perseroan memperkirakan ada potensi investasi sebesar US$50 juta.

Manajemen perseroan memperkirakan, investasi mitra strategis bagi anak usahanya itu bisa terealisasi pada kuartal III mendatang. Manajemen pun yakin, keberadaan mitra strategis bisa membuat anak usahanya itu berkembang lebih pesat. Apalagi, calon mitra strategis merupakan perusahaan gas yang masuk kategori lima besar dunia dan yang terbaik di Asia.

Otoritas Jasa Keuangan

OJK akan menerapkan sistem pendaftaran elektronik atau e-registration untuk memproses pernyataan pendaftaran atau aksi korporasi di pasar modal. Langkah ini sudah disosialisasikan ke 300 peserta yang mewakili emiten atau perusahaan publik, penjamin pelaksana emisi, dan profesi penunjang pasar modal.

Implementasi sistem ini akan dilakukan dalam dua tahap mulai 2017 dan 2019. Tahap pertama melibatkan pernyataan pendaftaran penawaran umum efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang atau sukuk, dan penawaran umum berkelanjutan efek bersifat utang atau sukuk.

Sementara, untuk penawaran umum terbatas, pernyataan penggabungan usaha atau peleburan usaha dan pernyataan tender (wajib dan sukarela) akan dilakukan pada tahap kedua 2018-2019.

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)

Emiten terafiliasi Grup Saratoga ini telah menyelesaikan transaksi penjualan 20 persen saham atau setara dengan 244.895 saham PT Mitra Pinasthika Mustika Finance kepada JACCS Co. Ltd. Transaksi bernilai Rp453 miliar telah selesai pada Rabu, 17 Mei 2017.

Atas transaksi ini, kepemilikan MPMX di MPMFinance menjadi 40 persen dari sebelumnya 60 persen. Pelepasan sebagian saham MPMFinance sendiri terkait dengan fokus MPMX yang ingin mengembangkan bisnis dari consumer automotive ke bidang smart mobility.