BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET BRIEF: INDF Jual Saham China Minzhong SGD235 Juta, SRTG Bagi Dividen

27 April 2017
Tags:
MARKET BRIEF: INDF Jual Saham China Minzhong SGD235 Juta, SRTG Bagi Dividen
Gedung PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - (Company)

MPPA siapkan capex Rp400-Rp600 miliar, asuransi pengangkutan diperkirakan naik 5%

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Indofood dan China Minzhong Holdings Limited (CMZ BVI) menandatangani perjanjian jual beli saham pada 26 April 2017. Aksi ini terkait dengan penjualan 196,24 juta saham yang mewakili sekitar 29,94 persen saham China Minzhong Food Corporation Limited (CMZ) yang dimiliki perseroan. Saham CMZ yang dijual dari INDF kepada CMZ BVI, seharga SGD1,20 per saham.

Promo Terbaru di Bareksa

Indofood akan memperoleh dana segar senilai SGD235,49 juta dari CMZ BVI. Pembayarannya akan dilakukan melalui 4 termin. Termin pertama sebesar SGD82,42 juta dibayarkan dua bulan setelah pendatanganan perjanjian, yakni 26 Juni 2017. Termin kedua, sebesar SGD35,32 juta dibayarkan enam bulan setelah pembayaran termin pertama.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

Perusahaan investasi ini membagikan dividen final sebesar Rp235 miliar atau Rp87 per saham. Sehingga untuk tahun buku 2016, total dividen yang dibayarkan Saratoga mencapai Rp401 miliar, mengingat di akhir tahun lalu emiten ini membayarkan dividen interim sebesar Rp165 miliar atau Rp61 per saham.

Sementara itu, perusahaan terafiliasi dengan Edwin Soeryadjaya ini juga menyiapkan dana US$100 juta untuk investasi ke sejumlah perusahaan tahun ini. Aksi tersebut dilakukan melalui penyuntikan investasi tambahan pada portofolio yang dimiliki ataupun mengakuisisi perusahaan baru.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)

MPPA memiliki rencana untuk membuka 52 gerai baru sepanjang tahun ini. Demi memuluskan rencana itu, Matahari menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp400 miliar hingga Rp600 miliar.

PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA)

Produksi BAJA di kuartal I tahun 2017 menyusut. Perusahaan hanya memproduksi rata-rata 8.000 ton per bulan, padahal normalnya produksi BAJA mencapai 10.000 ton per bulan.

Oleh karena itu, berdasarkan perhitungan kuartal I tahun ini produsen baja ini hanya memproduksi sekitar 23.000-25.000 ton. Penurunan produksi disebabkan adanya maintenance mesin yang menyebabkan produksi terhambat.

PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI)

BBHI berencana menerbitkan saham baru alias right issue pada tahun ini. Hal itu untuk memperkuat struktur permodalan bank berkode emiten BBHI ini. Selain untuk memperkuat struktur modal bank, right issue juga akan menambah likuiditas.

Dalam right issue ini, bank akan mengeluarkan 365,96 juta saham baru atau 10 persen dari jumlah saham bank.

Asuransi Pengangkutan

Dengan membaiknya harga komoditas dan proyek tol laut berjalan, diperkirakan bisnis asuransi marine cargo tahun ini akan tumbuh sekitar 5 persen.

Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menambahkan, potensi bisnis asuransi marine cargo tahun ini juga akan ditopang program tol laut yang digagas pemerintah. Asal tahu saja, tahun ini, pemerintah menambah tujuh trayek tol laut sehingga totalnya menjadi 13. Tujuh trayek tol laut itu akan diserahkan ke swasta. Pada 2016, pemerintah sudah menetapkan enam trayek tol laut yang dikelola PT Pelni.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM)

Data Kemenkop UKM menyebutkan realiasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per 19 April 2019 mencapai sebesar 22,25 persen dari total plafon KUR sebesar Rp110 triliun tahun ini.

Deputi Bidang Pembiayaan Usaha Kemenkop UKM, Braman Setyo mengatakan, penyaluran KUR tersebut telah terserap oleh 1,08 juta lebih debitur. Dengan realisasi KUR per 19 April 2017 sebesar Rp24,48 triliun.

Harga Minyak Global

Harga minyak mengalami rebound setelah turun pada Rabu seriing data pemerintah AS menunjukkan jumlah cadangan minyak mentah yang lebih tinggi daripada perkiraan. Hal ini mendorong pembelian kontrak minyak setelah penjualan selama beberapa hari karena kondisi global yang tidak menentu, meski sejumlah negara produsen memangkas produksi mereka.

Harga minyak mentah AS masih tinggi sementara minyak Brent kembali turun ke teritori negatif. Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada US$49,62 per barrel, sementara minyak Brent yang merupakan acuan internasional turun 21 sen di US$51,82 per barrel.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua