BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG Terus Mengukir Rekor, Inikah Saatnya Ambil Untung Di Reksa Dana Saham?

27 April 2017
Tags:
IHSG Terus Mengukir Rekor, Inikah Saatnya Ambil Untung Di Reksa Dana Saham?
Ilustrasi investor reksa dana. Copyright: <a href='http://www.123rf.com/profile_olegdudko'>olegdudko / 123RF Stock Photo</a>

Masih baiknya kinerja saham di sektor komoditas masih menjadi penopang keuntungan dalam reksa dana saham

Bareksa.com - Seminggu terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan benchmark pergerakan harga saham terus mengukir rekor nilai tertinggi. Kemarin IHSG, berhasil menembus level 5.700, tepatnya berada di angka 5.726,53. Artinya sejak awal tahun, IHSG melonjak 8,12 persen. Tetapi hari ini, IHSG terkoreksi 0,34 persen ke angka 5.707,03. Lantas, apakah ini saat yang tepat untuk mulai memetik keuntungan (profit taking) dari reksa dana saham?

Berdasarkan penelusuran Bareksa, ternyata dibalik tingginya kinerja saham, hanya ada 28 dari total 249 reksa dana saham yang berhasil mengalahkan kinerja IHSG dalam periode yang sama. Mayoritas reksa dana saham yang kinerjanya di atas benchmark, menempatkan dana kelolaan nasabah di saham - saham dalam sektor komoditas. Sucorinvest Maxi Fund yang menjadi top performer reksa dana saham dengan hasil kinerja 20,33 persen sejak awal tahun hingga 26 April 2017, menempatkan saham produsen batu bara yakni PT Samindo Resources Tbk (MYOH) dalam top holding pengelolaan asetnya -- seperti tercatat dalam fund fact sheet bulan Maret 2017.

Reksa dana saham Sucorinvest Equity Fund yang menempati posisi kedua dengan hasil kinerja 17,95 persen pada periode yang sama, juga menempatkan saham produsen batu bara dalam top holding yakni saham PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA). Di posisi ketiga, reksa dana saham Sam Indonesian Equity Fund juga melakukan hal yang sama, bahkan secara persentase, kontribusi saham sektor pertambangan dari seluruh aset mencapai 32,51 persen dengan posisi terbesar berada di saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Hasilnya, Sam Indonesian Equity Fund berhasil memperoleh kenaikan portofolio 15,72 persen dalam periode yang sama.

Promo Terbaru di Bareksa

Mengusut lebih dalam ternyata memang salah satu penopang kenaikan IHSG hingga menyentuh rekor dalam dua bulan terakhir ini berasal dari sektor komoditas seperti tertera dalam grafik di bawah ini;

Grafik: Perbandingan IHSG dan Sektor Tambang
Illustration
Sumber: Bareksa.com

Apakah kenaikan harga saham komoditas akan terus berlanjut?

Euforia sektor komoditas nampaknya masih akan berlanjut dalam jangka pendek, karena ditopang oleh pemaparan laporan keuangan kuartal pertama tahun 2017 yang hasilnya masih sangat baik di sektor komoditas. Katalis lain yakni mulai besarnya deviden yang dibagikan oleh produsen-produsen tambang. Sebagai contoh PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang membagikan 30 persen dari laba bersihnya tahun 2016 sebagai dividen, yakni senilai US$101,08 juta.

Sejumlah analis juga masih terus merekomendasikan sektor komoditas seperti dalam laporan riset Mandiri Sekuritas yang telah disampaikan kepada nasabah. Dalam laporan itu, analis Mandiri Sekuritas meningkatkan rekomendasi terhadap sektor tambang menjadi "neutral" dari sebelumnya "underweight". China yang diprediksi masih akan menjaga kestabilan harga batu bara di level US$75-80 per ton menjadi alasan rekomendasi tersebut.

Melihat dari perkembangan kondisi saham di pasar modal ini, maka reksa dana saham masih cukup layak untuk dipertahankan dalam jangka pendek. Reksa dana saham yang masih menjadi rekomendasi dalam platform Bareksa.com diantaranya Sucorinvest Equity Fund, HPAM Ultima Ekuitas 1 dan Syailendra Equity Opportunity Fund.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua