BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET BRIEF: BMRI Raih Laba Rp4,1 Triliun, BEKS Salurkan Kredit Rp90 M Ke WSBP

26 April 2017
Tags:
MARKET BRIEF: BMRI Raih Laba Rp4,1 Triliun, BEKS Salurkan Kredit Rp90 M Ke WSBP
Petugas teller melayani transaksi keuangan nasabah di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mandiri Jakarta Juanda, Jumat (8/7). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/2016.

BNGA resmi masuk dalam jajaran Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, SMMA Siapkan buy back Rp5,2 triliun

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Bank Mandiri membukukan laba bersih pada kinerja kuartal I-2017, meski sempat turun tahun lalu akibat kenaikan kredit bermasalah. Bank pelat merah ini mencatat kenaikan laba bersih 6,9 persen menjadi Rp 4,1 triliun per kuartal I-2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp 3,8 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, peningkatan laba bersih ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar 3 persen menjadi Rp 13,4 triliun, dan kenaikan pendapatan komisi atau fee based income sebesar 25 persen menjadi Rp 5,3 triliun. Sementara, kenaikan biaya operasional hanya 3,8 persen menjadi Rp 7,9 triliun.

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)

BEKS terus memperluas sayap bisnis, salah satunya melalui segmen kredit komersial. Kali ini, Bank Banten menyalurkan kredit kepada PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) sebesar Rp 90 miliar.

Hingga Maret 2017, penyaluran kredit komersial Bank Banten telah mencapai Rp 378,8 miliar. Kredit komersial Bank Banten merupakan segmen bisnis Bank Banten yang fokus melayani kebutuhan nasabah-nasabah institusi atau perusahaan besar, baik korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun korporasi non BUMN.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)

BNGA resmi masuk dalam jajaran Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 bermodal inti di atas Rp 30 triliun.

Setidaknya, per Desember 2016, tercatat modal inti CIMB Niaga mencapai Rp 31,26 triliun. Sehingga bank berkode emiten BNGA ini memposisikan diri sebagai bank papan atas sejajar dengan empat bank lain, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA)

SMMA berencana membeli kembali (buyback) sahamnya yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham yang akan dibeli kembali maksimal sebanyak 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau 636,76 juta saham.

Untuk aksi korporasi itu, SMMA menyiapkan dana hingga Rp 5,2 triliun yang akan diambil dari akun saldo laba ditahan alias retained earnings. Perseroan akan menyimpan saham hasil pembelian kembali itu sebagai saham treasuri untuk jangka waktu maksimal tiga tahun.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Perusahaan pertambangan pelat merah ini memulai proses pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur, Maluku Utara dengan melaksanakan pemasangan tiang pancang perdana (first piling) pada 25 April 2017.

Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) memiliki kapasitas produksi feronikel 13.500 TNi per tahun. sehingga total kapasitas produksi feronikel tahunan ANTM menjadi 40.500-43.500 ton nikel dalam feronikel (TNi)

PT Totalindo Eka Persada

Totalindo masuk ke dalam daftar calon emiten yang bakal menggelar initial public offering (IPO) dalam waktu dekat. Nilai emisi yang diterbitkan oleh perusahaan konstruksi itu berpotensi menjadi salah satu yang terbesar tahun ini. Pasalnya, Totalindo dikabarkan mengincar dana segar US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.

PT Indosat Tbk (ISAT)

Operator telekomunikasi, ISAT ingin segera meratakan penyebaran jaringan 4G di seluruh Indonesia. Perusahaan ini sudah menganggarkan Rp 6,5 triliun sampai Rp 7 triliun sebagai belanja modal tahun ini. Dari total dana tersebut, 70-80 persen akan digunakan untuk pembangunan Radio Access Network (RAN) dan Radio.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua