BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Saham STAR Lompat 80% dalam 2 Hari, Bagaimana Kinerja Keuangannya?

23 Maret 2017
Tags:
Saham STAR Lompat 80% dalam 2 Hari, Bagaimana Kinerja Keuangannya?
Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Broker yang paling banyak melakukan pembelian sekaligus penjualan terbesar adalah Daewoo Securities (YP)

Bareksa.com- Hingga penutupan perdagangan hari ini 23 Maret 2017, harga saham PT Star Petrochem Tbk (STAR) naik hingga 34,7 persen, mengalami penolakan otomatis (auto rejection) karena telah menyentuh batas maksimal kenaikan dalam satu hari. Pergerakan harga saham tersebut masih belum sesuai dengan kinerja keuangan perseroan.

Harga saham STAR melonjak menjadi Rp101 per saham dari sebelumnya Rp75 per saham pada penutupan hari ini. Bahkan jika dilihat sejak kemarin, harga saham STAR telah melompat 80,3 persen, karena pada perdagangan kemarin harga saham STAR juga melompat 33 persen.

Grafik: Pergerakan Harga Saham Secara Intraday

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sejak kemarin, harga saham STAR naik seiring dengan ramainya transaksi. Menurut penelusuran Bareksa, saham STAR telah berpindah tangan sebanyak 63,3 juta lot selama dua hari ini.

Broker yang paling banyak melakukan pembelian sekaligus penjualan terbesar adalah Daewoo Securities (YP). YP membeli 268.000 lot saham pada harga rata-rata Rp90 per saham senilai Rp2,4 miliar. Namun, YP juga menjual 231.000 lot saham pada harga rata-rata 89,9 per saham senilai Rp2,1 miliar.

Pembeli sekaligus penjual terbesar berikutnya adalah Mandiri Sekuritas (CC) yang membeli 102.000 lot saham STAR senilai Rp946 juta. Adapun CC menjual 78.000 lot saham senilai Rp738 juta.

Lantas bagaimana kinerja perusahaan yang bergerak dalam usaha perdagangan grosir produk kimia ini?

Grafik: Pergerakan Pendapatan dan Laba STAR

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pada periode sembilan bulan 2016, perseroan hanya mencatat penjualan Rp114 miliar, turun 47 persen dari sebelumnya Rp217 miliar. Penjualan itu datang hanya dari perdagangan benang fiber dan kapas lokal.

Berkurangnya pendapatan perseroan ini terjadi akibat tidak adanya lagi ekspor. Hingga Desember 2014, perseroan masih mencatatkan pendapatan dari pasar ekspor. Namun, pada 2015 dan 2016 catatan penjualan ekspor sudah tidak nampak lagi.

Oleh sebab itu, dalam periode Januari-September 2016, perusahaan hanya berhasil mengantongi laba sebesar Rp101 juta. Nilai tersebut anjlok 67 persen jika dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp301 juta.

Selain itu, perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak Juni 2011 ini pun berencana untuk mengurangi modal usaha menjadi menjadi Rp 1,9 triliun dari Rp2,8 triliun sebelumnya. Rencana korporasi itu telah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

Jumlah saham yang beredar pun menjadi berkurang seiring dengan rencana ini, dari sebelumnya sebanyak 28 miliar lembar saham menjadi 19 miliar lembar saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp100. Pengurangan modal ini tentunya berefek terhadap kemampuan perusahaan untuk berekspansi. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua