BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Batu Bara Kuat, Saham ADRO Kokoh Sebagai Penggerak IHSG

25 November 2016
Tags:
Harga Batu Bara Kuat, Saham ADRO Kokoh Sebagai Penggerak IHSG
Pemindahan batubara ke kapal Tongkang (Adaro.com)

Sentimen harga batu bara masih positif hingga kuartal I-2017

Bareksa.com – Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terus bercokol dalam deretan saham penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang tahun ini. Yang terbaru, ADRO masuk dalam empat besar penggerak IHSG hingga 24 November 2016.

Posisi ADRO bahkan mengalahkan dua saham berkapitalisasi besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Sementara itu, tiga saham teratas penggerak IHSG antara lain PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Kenaikan peringkat ADRO sendiri tidak lepas dari penurunan harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Saham bank berlogo pita emas tersebut anjlok 7,3 persen dalam satu hari dari Rp10.900 menjadi Rp10.100 pada penutupan perdagangan kemarin (24 November 2016).

Promo Terbaru di Bareksa

Meski begitu, saham ADRO memang sudah menjadi saham unggulan di sepanjang tahun ini, dengan catatan pertumbuhan 219,42 persen menjadi Rp1.645 pada penutupan perdagangan 24 November 2016.

Bagi IHSG, saham ADRO yang berkapitalisasi pasar Rp53 triliun ini memberi kontribusi pertumbuhan 33,8 poin. Adapun IHSG sudah naik 514,62 poin atau 11,2 persen ke level 5.107,62 secara year to date (YTD).

Grafik: Return Saham ADRO Secara YTD

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sentimen utama pendorong cemerlangnya kinerja saham ADRO adalah peningkatan harga batu bara sejak awal tahun ini. Seperti dilaporkan CNBC, harga batu bara thermal spot dari pelabuhan Newcastle Australia sudah melonjak dua kali lipat sejak awal tahun, hingga melampaui US$100 per metrik ton. Peningkatan harga batu bara ini tentunya berpotensi mendorong pendapatan ADRO sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia.

Di samping itu, baru-baru ini, saham ADRO mendapat dua sentimen dari aksi korporasinya dan pemegang sahamnya. Pertama, perusahaan batu bara milik Garibaldi Thohir ini mendapat mitra dari Thailand untuk mengembangkan bisnis pembangkit listrik di Indonesia. Adaro melepas 57.857 saham atau setara dengan 11,53 persen saham anak usahanya, PT Adaro Indonesia, ke EGAT International Company Limited (EGATi).

Dari aksi ini, dana yang dihimpun mencapai US$325 juta yang dibayarkan secara bertahap oleh EGATi. Dana tersebut akan memperkuat kondisi keuangan Adaro Indonesia. Apalagi, EGATi juga punya rencana strategis bersama untuk pembelian batu bara yang diproduksi Adaro Indonesia dalam jangka panjang (sekitar 20 tahun), untuk pembangkit listrik EGATi dan afiliasinya.

Sentimen kedua datang dari salah satu pemegang sahamnya yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Saratoga melepas sebagian kepemilikannya di ADRO, seiring dengan rencana perusahaan investasi tersebut untuk mengelola likuiditasnya. Sejak 4 November hingga 17 November, Saratoga telah menjual saham ADRO dengan total nilai Rp72,83 miliar.

Hari ini (Jumat, 25 November 2016), saham ADRO bergerak berkisar Rp1.640 hingga Rp1.675, setelah pada perdagangan kemarin ditutup pada level Rp1.645. Adapun hingga perdagangan pukul 14:30 WIB, saham ADRO ditransaksikan sebanyak 1.332 kali dengan UBS Securities Indonesia menjadi pembeli terbanyak dengan volume 27.229 lot dan Merrill Lynch indonesia menjadi penjual terbanyak dengan volume 20.767 lot.

Research Divison PT Erdhika Elit Sekuritas Wilson Sofan menyampaikan, sektor tambang terutama batu bara masih memiliki sentimen yang cukup positif hingga kuartal I 2017. “Memang sentimen divergen datang dari China. Kabarnya, China akan mengurangi konsumsi batu bara dengan menghentikan beberapa power plantnya untuk beroperasi karena rendahnya konsumsi listrik di China akibat perlambatan ekonomi,” tutur Wilson.

Namun, Wilson berpendapat, permintaan musim dingin yang nampak signifikan karena ekstrimnya kondisi musim dingin tahun ini, bahkah beberapa negara mengalami musim dingin yang lebih awal membuat potensi permintaan batu bara dapat berlanjut hingga kuartal I 2017. Khusus saham ADRO, Wilson memberi support Rp1.550 dengan resistance Rp1.900. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua