Bareksa.com - Tekanan di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini sangat kencang. Hingga penutupan sesi pertama hari ini (Rabu, 28 September 2016), IHSG harus turun 28 poin atau 0,53 persen ke level 5.390.

Indeks berkali-kali turun hingga lebih dari satu persen dalam satu hari pergadangan. Selain itu asing juga terus mencatatkan net sell dalam satu bulan belakangan.

Grafik Arus Dana Asing

Sumber: Bareksa.com

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, mengakui hal ini. Tito bahkan mengatakan tekanan pada IHSG akan berlangsung hingga akhir bulan ini.

"Pasar akan sangat tight sekali hingga akhir bulan ini karena sedang banyak aksi jual," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa, 28 September 2016. .

Ia melanjutkan, penyebab utama aksi jual ini adalah deadline pembayaran tax amnesty sesi pertama. Para pengusaha, menurutnya, menarik saham mereka untuk membayar tebusan dari harta yang mereka deklarasikan. Selain itu dana asing juga sedang keluar dari Indonesia.

Walaupun demikian Tito mengatakan, posisi seperti ini akan selesai pada 30 September 2016. Pasar modal, menurutnya, akan kembali berjalan mulus.

Sedangkan pada bulan-bulan selanjutnya, dana yang masuk dari tax amnesty akan mulai bekerja dan masuk ke instrumen-instrumen investasi salah satunya adalah pasar modal.

Dana deklarasi tax amnesty sendiri hingga siang ini mencapai Rp2.514 triliun. Nilai ini terdiri dari deklarasi dalam negeri sebesar Rp1.720 triliun, deklarasi luar negeri sebesar Rp666 triliun dan juga dana repatriasi sebesar Rp128 triliun.

Sedangkan total dana tebusan telah mencapai Rp76,7 triliun dari target pemerintah sebesar Rp165 triliun.

Statistik Realisasi Tax Amnesty

Sumber: Dirjen Pajak