MARKET BRIEF: Arus Investasi Asing Capai Rp97T; KAEF Galang Dana Rp1,1T
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit bank sepanjang 2016 bakal di bawah target
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit bank sepanjang 2016 bakal di bawah target
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
Pertumbuhan Kredit
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit pinjaman bank sepanjang 2016 bakal di bawah target yang semula diproyeksi tumbuh 12 persen sampai 14 persen secara tahunan. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan domestik, pinjaman perbankan baik untuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumer pada kuartal II 2016 tumbuh moderat dibandingkan kuartal I 2016 yang mencatat pertumbuhan 8,4 persen secara tahunan.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun sampai akhir tahun, menurut perkiraan Otoritas, pertumbuhan kredit masih akan lebih tinggi dibandingkan pencapaian akhir tahun 2015. Adapun sepanjang tahun lalu, industri perkreditan nasional mencatat pertumbuhan sebesar 10,1 persen.
PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
KAEF tengah menggalang dana hingga Rp1,1 triliun untuk mendanai ekspansi tahun ini. Penggalangan dana melalui pinjaman sindikasi yang ditergetkan mencapai Rp700 miliar dan sisanya berasal dari penerbitan medium term notes (MTN) senilai Rp400 miliar.
Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman mengatakan, perseroan sebelumnya sudah menandatangani komitmen sindikasi sebesar Rp700 miliar dari sejumlah bank BUMN. Pinjaman sindikasi ini dikenakan bunga sekitar 9 persen per tahun. Sementara terkait penerbitan MTN, dia menjelaskan perseroan telah menunjuk penjamin emisi dari perusahaan sekuritas BUMN.
PT Central Protenia Prima Tbk (CPRO)
CPRO akan melakukan revaluasi aset lanjutan dengan target tambahan ekuitas sebesar Rp100-200 miliar. Tahun lalu, perseroan mendapatkan tambahan ekuitas dari hasil revaluasi aset hingga Rp2,2 triliun.
Direktur Keuangan CPRO Saleh Yu mengatakan, perseroan memilih untuk melaksanakan revaluasi aset tanah untuk meningkatkan permodalan. Oleh karena itu, perseroan memilih untuk menggelar revaluasi aset tanah setiap tahun.
Foreign Capital Inflow
Aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia sejak awal Januari 2016 hingga 24 Juni 2016 mencapai Rp97 triliun, naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp57 triliun. Kuatnya capital inflow itu dikarenakan sentimen positif pasca pengesahan UU Pengampunan Pajak (tax amnesty) dan APBN-P 2016.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, di tengah perlambatan ekonomi global dan gejolak pasca hasil refrendum rakyat Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit), terjadilah flight to quality, dimana dana mengalir ke negara yang dianggap aman seperti Amerika Serikat dan Jepang. Beruntungnya, Indonesia masih menjadi tujuan investor asing.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.313,18 | 0,15% | 3,81% | 0,02% | 5,82% | 18,30% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.766,42 | 0,60% | 3,41% | 0,02% | 7,32% | 17,24% | 43,22% |
STAR Stable Income Fund | 1.917,41 | 0,56% | 2,94% | 0,02% | 6,33% | 30,71% | 60,33% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.753 | - 0,46% | 3,74% | 0,01% | 4,38% | 18,76% | 47,23% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.035,73 | - 0,22% | 1,77% | 0,01% | 2,68% | - 2,15% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.