BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET BRIEF: Risiko Investasi Indonesia Membaik; MI Pangkas Porsi Deposito

22 Juni 2016
Tags:
MARKET BRIEF: Risiko Investasi Indonesia Membaik; MI Pangkas Porsi Deposito
Seorang mahasiwa melintas di dekat layar online trading yang menampilkan harga saham di Galeri Investasi STIE MDP Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (7/4). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

SOCI tengah menjajaki pinjaman sekitar $200 juta dari bank asing maupun bank domestik.

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

Risiko investasi Indonesia membaik

Membaiknya perekonomian domestik memicu turunnya credit default swap (CDS) atau acuan risiko investasi di Indonesia. Level CDS obligasi Indonesia tenor 5 tahun turun menjadi 193 pada akhir Mei 2016, dibandingkan akhir 2015 lalu yang di level 230,51. Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono mengatakan pemicu penurunan CDS adalah ekonomi Indonesia yang masih tumbuh 5 persen year-on-year, di tengah gejolak ekonomi global. Inflasi juga terjaga di level 3,3 persen year-on-year.

Promo Terbaru di Bareksa

Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus menambahkan, penurunan CDS seiring dimulainya pembangunan infrastruktur Indonesia. Lalu, telah ditetapkannya batas waktu pengesahan tax amnesty membuat rupiah menguat.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

WIKA optimistis dapat mengantongi kontrak baru sebesar Rp15,86 triliun hingga akhir Juni 2016 ini. Nilai kontrak tersebut naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp7,47 triliun. Hingga pekan kedua Juni 2016, WIKA sudah mendapat kontrak senilai Rp10,25 triliun atau 19,41 persen dari target kontrak baru 2016 sebesar Rp52,80 triliun.

Selain kontrak yang telah ada di tangan itu, WIKA yakin bisa mendapat proyek jembatan, pembangkit listrik, dermaga, irigasi, dan jalan tol. Total nilai proyek ditaksir sebesar Rp5,6 triliun. Komposisi kontrak dari swasta 23 persen, BUMN 21,9 persen, dan pemerintah 54,6 persen.

PT Soechi Lines Tbk (SOCI)

SOCI tengah menjajaki pinjaman sekitar $200 juta dari bank asing maupun bank domestik. Pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk pembayaran kembali atau refinancing utang yang sudah ada dan mendanai belanja modal perusahaan.

Awalnya, pendanaan $200 juta ini akan dipenuhi dari penerbitan obligasi valas. Namun, pasar valas yang kurang kondusif membuat SOCI memilih mencari pendanaan dari pinjaman perbankan. Berdasarkan laporan keuangan SOCI, per 31 Maret 2016, total utang jangka panjang perseroan mencapai $174,9 juta. Sekitar $46,19 juta di antaranya akan jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun.

MI pangkas porsi deposito

Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,5 persen memicu manajer investasi (MI) mengecilkan porsi deposito dalam produk reksa dana pasar uang mereka. Direktur Investasi PT Sucorinvest Asset Management, Jeremmy Paul Wawointana, menjelaskan untuk memaksimalkan imbal hasil (return) para MI mulai mengkerutkan porsi deposito menjadi hanya 5 persen, dari sebelumnya 10-15 persen. Sisanya, ditempatkan ke obligasi korporasi bertenor kurang dari satu tahun dari emiten-emiten infrastruktur dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Surat utang jenis ini diperkirakan bakal berprospek cerah, di tengah program pembangunan infrastruktur pemerintah. (kd)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua