BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: BRMS Finalisasi Penjualan Newmont; KRAS Cairkan Pinjaman

04 Mei 2016
Tags:
MARKET FLASH: BRMS Finalisasi Penjualan Newmont; KRAS Cairkan Pinjaman
Ratusan Haul Truck parkir di tambang Batu Hijau Milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Kecamatan Maluk, Taliwang, Sumbawa Barat, NTB (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

KIJA meraih komitmen pinjaman senilai $20 juta atau setara Rp264 miliar dari Stanchart Singapura

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

BRMS sedang melakukan finalisasi penjualan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) kepada investor baru. Sebelumnya, Arifin Panigoro selaku pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) bersama konsorsium Projosasmito dikabarkan berniat menguasai seluruh saham perusahaan tambang emas tersebut.

Promo Terbaru di Bareksa

Investor relation BRMS Herwin Hidayat mengakui, beberapa institusi telah menunjukan minat untuk membeli saham Newmont. Namun jumlah saham yang akan dibeli, skema pembayaran, berikut nilai transaksi masih dimatangkan. "Pada saatnya nanti, kami akan sampaikan keterbukaan informasi," jelasnya seperti dikutip dari Investor Daily, 4 Mei 2016.

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)

PT Kawasan Industri Kendal (KIK), entitas anak dari KIJA meraih komitmen pinjaman senilai $20 juta atau setara Rp264 miliar (kurs Rp13.202) dari Standard Chartered Bank Singapura (Stanchart) dengan tenor tiga tahun. Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda, mengatakan pinjaman itu akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur di kawasan industri Kendal.

Muljadi juga mengatakan bahwa pinjaman Standard Chartered merupakan bagian dari pendanaan belanja modal perseroan tahun ini sebanyak Rp785 miliar. Pinjaman Stanchart akan dikenakan bunga 2,5 persen ditambah bunga LIBOR (London Interbank Offered Rate). Sementara untuk menjaga nilai utang dolar tersebut, KIJA akan melakukan hedging mengingat pendapatan perusahaan diperoleh dalam rupiah.

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

KRAS berencana mencairkan utang dari lembaga keuangan asal Jerman, Commerzbank dan AKA. Seperti diketahui, emiten baja milik pemerintah tersebut telah mendapat komitmen pinjaman dari lembaga keuangan tersebut senilai $260 juta pada tahun 2015.

Komitmen pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendanai pabrik baja lembaran panas 2 (hot strip mill/HSM). Direktur Utama KRAS Sukandar mengatakan bahwa groundbreaking pabrik ini akan dilakukan pada Mei atau Juni 2016. Menurutnya, total nilai investasi pabrik tersebut mencapai $450 juta dan akan didanai dengan pinjaman dan ekuitas perusahaan.

PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB)

SMCB memperkirakan akan mendapat tambahan penjualan pasca akuisisi saham PT Lafarge Cement Indonesia (LCI) pada 2016. Seperti diketahui, LCI memiliki pabrik di Nangroe Aceh Darussalam, yang memiliki kapasitas produksi 1,6 juta ton dan tambahan 0,2 juta ton dari stasiun penggilingan di Kuala Indah.

LCI sendiri diakuisisi Holcim pada Febuari 2016 senilai Rp2,13 triliun. Pendanaan transaksi tersebut didapat dari pinjaman Holdervin B.V sebesar 150 juta euro. Aksi tersebut terkait dengan merger global Holcim dan Lafarge yang telah terjadi sebelumnya.

Transaksi Hedging Perbankan

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Febuari 2016 menunjukan, pada dua bulan pertama tahun 2016 perbankan mencetak kenaikan keuntungan transaksi spot dan derivatif sebesar 52,24 persen menjadi Rp28,82 triliun. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 18,16 persen.

Direktur Treasuri Bank Negara Indonesia (BNI) Panji Irawan mengatakan, potensi transaksi hedging hingga akhir 2016 mencapai $6 miliar atau sekitar Rp78,94 triliun. Potensi transaksi hedging salah satunya bersumber dari proyek pembangunan infrastruktur pemerintah.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua