BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Pra Penjualan DILD Naik 169%; Laba ADRO Naik 5%

03 Mei 2016
Tags:
MARKET FLASH: Pra Penjualan DILD Naik 169%; Laba ADRO Naik 5%
Pekerja menyelesaikan kontruksi pembangunan tower Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/9). Tower tersebut rencananya mempunyai 578 unit apartemen yang dilengkapi mall dan ruang terbuka hijau. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Cukai Rokok Naik 2017; Batas minimum modal inti bank akan dinaikkan

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

BEI Kejar Asuransi Asing

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengejar perusahaan asuransi yang lebih dari 80 persen sahamnya dimiliki oleh investor asing untuk menggelar initial public offering (IPO), guna memenuhi amanat Undang-Undang No.40/2014 tentang perasuransian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.39/2008 tentang Perubahan Kedua Penyelenggaraan Perusahaan Perasuransian (turunan dari UU No.40/2014), kepemilikan asing di perusahaan asuransi dibatasi maksimal 80 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Artinya, 20 persen harus dipegang investor lokal. "Kami harus kejar, daripada jual ke tempat enggak jelas, mending jual ke pasar modal," kata Dirut BEI Tito Sulistyo. Tito pun mengungkap ada sekitar enam sampai tujuh perusahaan asuransi yang dibidik menjadi emiten baru di pasar modal Indonesia melalui IPO.

PT Intiland Development Tbk (DILD)

Intiland membukukan pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp702 miliar pada kuartal I 2016, meningkat 169 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp261 miliar. Realisasi prapenjualan pada kuartal pertama tahun ini setara 28 persen dari target yang dipasang sepanjang tahun 2016 sebesar Rp2,5 triliun.

Peningkatan yang signifikan ini didukung suksesnya penjualan proyek The Rosebay dan Graha Natura Extension. Tingkat penjualan The Rosebay mencapai 77 persen dari 229 unit yang dipasarkan dengan harga mulai Rp2 miliar per unit. Dua proyek ini menyumbang 65 persen terhadap total pra penjualan perseroan.

Modal Inti Minimum Perbankan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mengkaji kemungkinan untuk menaikkan persyaratan minimal modal inti bank menjadi Rp1 triliun. Dengan modal yang lebih kuat, bank diharapkan memiliki kemampuan dalam mengembangkan teknologi dan merekrut SDM yang memadai.

Namun, perubahan persyaratan minimal modal inti ini tidak dapat direalisasikan dalam waktu dekat karena membutuhkan pendalaman terhadap peraturan yang ada. Menurut Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon, jumlah bank dengan modal inti di bawah Rp1 triliun atau bank umum kegiatan usaha (BUKU) I cukup banyak. Padahal untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), perbankan membutuhkan modal yang kuat.

Produksi Manufaktur

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hasil produksi manufaktur besar dan sedang pada kuartal I 2016 turun 1,34 persen dibanding kuartal IV 2015. Penurunan ini dikontribusi industri pengolahan tembakau yang turun 9,99 persen; industri karet, barang dari karet, dan plastik 7,66 persen; industri kertas dan barang dari kertas 5,75 persen; kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer 4,54 persen; serta peralatan listrik 4,13 persen.

Meskipun beberapa industri besar sedang mengalami peningkatan di periode yang sama, hal itu tidak mampu mengimbangi penurunan di sektor-sektor yang telah disebutkan d atas. Industri yang mengalami peningkatan terbesar adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya yang naik 5,60 persen; industri logam dasar 3,76 persen; industri alat angkutan lainnya 3,51 persen; industri farmasi 2,72 persen; dan industri produk pakaian jadi 1,96 persen.

Tarif Cukai Rokok Naik 2017

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memastikan tarif cukai rokok akan naik pada tahun 2017. Kebijakan tersebut dijalankan sesuai filosofi cukai yakni mengurangi tingkat konsumsi rokok di dalam negeri.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkap kenaikan cukai ini sudah sesuai dengan roadmap berkelanjutan yang dibuat pemerintah. Dalam Roadmap Ditjen Bea dan Cukai hingga 2020 disebutkan bahwa kebijakan pemerintah mulai 2015 akan memprioritaskan kesehatan publik, baru diikuti penerimaan negara dan tenaga kerja. Sayangnya, Bambang belum bersedia menyebutkan seberapa besar potensi kenaikan tarif cukai ini.

Adaro Energy Tbk (ADRO)

Adaro membukukan pendapatan sebesar $586 juta pada kuartal I 2016, turun 18 persen dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan pendapatan terjadi terutama akibat harga jual rata-rata batubara tahun ini yang turun meski laba perusahaan naik dengan adanya efisiensi.

Adapun laba perusahaan mampu naik 5 persen menjadi $81 juta. Adaro tercatat menurunkan biaya kas batubara sebesar 16 persen menjadi $20,94 per ton. Jumlah itu jauh lebih rendah daripada target biaya kas batubara yang ditetapkan pada rentang $26 sampai dengan $28 per ton pada 2016. Penurunan biaya terutama didorong turunnya nisbah kupas akibat faktor musiman, penurunan biaya bahan bakar, dan peningkatan efisiensi penambangan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua