Tujuh Investor Komponen Otomotif China Akan Serbu Indonesia dan Investasi Rp336M
Komitmen investasi China di Indonesia merupakan ketiga terbesar dibawah Amerika Serikat dan Singapura.
Komitmen investasi China di Indonesia merupakan ketiga terbesar dibawah Amerika Serikat dan Singapura.
Bareksa.com - Tujuh investor komponen otomotif asal China berencana membangun pabrik di Indonesia. Pabrik yang didirikan ketujuh investor ini nantinya akan menjadi pemasok bagi pabrikan otomotif China yang sudah lebih dulu ada.
Kepala Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan nilai investasi yang dijaring dari Negeri Tirai Bambu ini mencapai US$25,9 juta atau setara dengan Rp336 miliar. Kali ini BKPM berfokus mematangkan berbagai rencana investasi yang akan dilakukan oleh investor Tiongkok.
"Yang sudah memiliki izin prinsip akan kami kawal proses konstruksinya, sementara yang belum memiliki izin prinsip akan difasilitasi untuk segera mendapatkan izin prinsipnya," ujarnya, Jumat 18 Maret 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Franky mengatakan langkah BKPM untuk memfasilitasi supplier otomotif Tiongkok tersebut juga dilakukan untuk memastikan keberlanjutan investasi produsen otomotif yang merencanakan menanamkan modalnya hingga Rp 4,9 triliun.
"Kalau pemasoknya mendapatkan masalah tentu akan berpengaruh pada keberlanjutan operasional prinsipal otomotifnya. Ini yang kami jaga," katanya.
Franky menyampaikan bahwa dalam pertemuannya dengan investor ada beberapa hal yang menjadi perhatian. Di antaranya prosedur impor barang modal, ketenagakerjaan, layanan investasi tiga jam serta insentif investasi.
"Mereka menanyakan berbagai masalah teknis berkaitan dengan investasi yang dilakukan. Kami sampaikan berbagai solusi praktis bagi mereka," ujarrnya.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea mengatakan nilai komitmen investasi dari Tiongkok Januari - Februari 2016 sudah mencapai angka US$3,2 miliar. Tiongkok berada di peringkat ketiga daftar negara teratas asal komitmen investasi yang masuk ke Indonesia di bawah Amerika Serikat dan Singapura.
Sebelumnya investor China juga akan melakukan investasi dengan menanamkan modal hingga Rp850 miliar. Investasi ini akan digunakan untuk membangun pabrik sagu di Papua. (baca: Investor China Akan Bangun Pabrik Sagu Rp850 M di Papua)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.312,97 | 0,14% | 3,53% | 0,02% | 5,80% | 18,28% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.766,1 | 0,58% | 3,41% | 0,02% | 7,30% | 17,22% | 43,04% |
STAR Stable Income Fund | 1.917,09 | 0,55% | 2,93% | 0,02% | 6,32% | 30,69% | 60,37% |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.752,73 | - 0,48% | 3,74% | 0,01% | 4,37% | 18,74% | 47,23% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.035,26 | - 0,27% | 1,73% | 0,01% | 2,63% | - 2,19% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.