BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Laba PTPP Naik 38,8%; LINK Siap Buyback Rp1,5 Triliun

10 Maret 2016
Tags:
MARKET FLASH: Laba PTPP Naik 38,8%; LINK Siap Buyback Rp1,5 Triliun
Nasabah mengisi blanko setoran di Bank Tabungan Negara (BTN), Jakarta, Kamis (24/4) - (Antarafoto/Puspa Perwitasari)

BTN akan spin off usaha syariah; TOWR akan garap pasar Indonesia Timur

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional dan keterbukaan informasi:

PT PP Persero Tbk (PTPP)

PTPP mencatat laba bersih diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp740,32 miliar pada tahun 2015, atau naik 38,8 persen dari pencapaian tahun sebelumnya. Kenaikan laba seiring dengan peningkatan pendapatan usaha yang naik 14,4 persen menjadi Rp14,22 triliun tahun 2015.

Promo Terbaru di Bareksa

Dari sisi neraca, jumlah aset perseroan naik 31,2 persen menjadi Rp19,13 triliun per akhir Desember 2015 dibandingkan posisi pada setahun sebelumnya. Hal itu seiring dengan keuntungan revaluasi aset tetap sebesar Rp1,19 triliun yang membawa jumlah ekuitas melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi Rp5,12 triliun per akhir 2015 dibandingkan Rp2,33 triliun per akhir 2014.

PT Link Net Tbk (LINK)

LINK menyiapkan dana Rp1,5 triliun untuk membeli kembali saham (buyback) di pasar. Perusahaan terafiliasi Grup Lippo itu akan membeli maksimal 304,26 juta saham atau 10 persen dari modal disetor.

Periode buyback dilakukan paling lama 18 bulan setelah perseroan mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang rencananya pada 15 April 2016. LINK membatasi harga buyback maksimal Rp5.000 per saham.

PT Sarana Menara Infrastructure Tbk (TOWR)

TOWR akan menggarap pasar Indonesia Timur jika ada permintaan dari operator telekomunikasi. Ekspansi dapat dilakukan melalui akuisisi atau pembangunan menara baru.

TOWR saat ini sudah membangun dari Aceh hingga Papua dan mengoperasikan lebih dari 12.000 menara di Indonesia. TOWR juga merupakan salah satu pihak yang tertarik atas menara PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang dalam masa pelelangan saat ini.

Penjualan Semen

Asosiasi Semen Indonesia menyatakan permintaan Februari meningkat 3 persen (member only) dibandingkan pada bulan sama tahun lalu, didorong oleh proyek infrastruktur pemerintah dan swasta. Jika ditambah dengan penjualan produsen non-member maka peningkatan Februari (year on year) sektiar 4 persen.

Total penjualan semen nasional pada Februari mencapai 4,45 juta ton dengan tiga wilayah Indonesia membukukan peningkatan signifikan. Permintaan di Sumatra naik 16,5 persen menjadi 2,13 juta ton, Sulawesi naik 33 persen menjadi 841.000 ton, permintaan wilayah Maluku dan Papua naik 31 persen menjadi 125.000 ton.

PT Sentul City Tbk (BKSL)

BKSL menargetkan nilai penjualan rumah tapak sebesar Rp750 miliar atau 50 persen dari target penjualan pemasaran (marketing sales) tahun ini. Perseroan akan meluncurkan lima klaster perumahan pada semester kedua tahun ini.

Selain klaster baru, penjualan landed house juga akan ditopang oleh klaster Mountain Spring yang diluncurkan Februari tahun lalu dengan harga sekitar Rp1 miliar per unit. Perseroan juga akan meluncurkan beberapa menara apartemen yang ditargetkan menyumbang 50 persen marketing sales.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

BBTN memastikan akan memisahkan unit usaha syariah (spin off) setelah dibatalkannya opsi merger untuk membentuk bank syariah besar. BTN Syariah akan spin off 2017, kata Direktur Utama BTN Maryono.

BBTN masih menunggu road map Kementerian BUMN terkait rencana pendirian bank syariah dengan status milik negara sebelum memutuskan untuk memisahkan unitnya. BTN sedang fokus memperbaiki bisnis dan kinerja unit syariah.

Penerimaan Pajak

Direktorat Jenderal Pajak akan memperketat pemeriksaan kepatuhan wajib pajak dengan menyiapkan 4.551 pemeriksa dan penyidik. Hal ini dilakukan sebagai alternatif untuk mencapai target pajak sementara kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) masih menggantung.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua