BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Laba WIKA Naik 2,7%; Sinarmas Bantah Akuisisi VIVA

07 Maret 2016
Tags:
MARKET FLASH: Laba WIKA Naik 2,7%; Sinarmas Bantah Akuisisi VIVA
Pekerja beraktivitas di proyek pemanjangan Dermaga Utara, pelabuhan peti kemas Batuampar, Batam. Proyek Badan Pengusahaan (BP) di Batam itu dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (WIKA) (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

CTRS anggarkan capex Rp1,5 triliun; PPRO target penjualan tumbuh 30%

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional serta keterbukaan informasi:

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

WIKA mencatatkan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp625,04 miliar pada 2015, naik tipis 2,7 persen dibandingkan Rp608,15 miliar pada tahun sebelumnya. Laba per saham mencapai Rp101,81, naik dibandingkan Rp99,06 sebelumnya.

Promo Terbaru di Bareksa

Kenaikan laba seiring dengan kenaikan penjualan bersih 9,3 persen menjadi Rp13,62 triliun dibandingkan sebelumnya Rp12,46 triliun. Akan tetapi Laba bersih periode berjalan turun 5,47 persen menjadi Rp703 miliar seiring dengan kenaikan beban terutama dari beban pendanaan.

PT PP Properti Tbk (PPRO)

PPRO menargetkan penjualan tumbuh 30 persen pada tahun ini menjadi Rp2,6 triliun yang dibantu oleh koreksi bunga kredit seiring penurunan suku bunga acuan. Pasalnya, porsi pembelian properti melalui kredit mencapai 70 persen.

Tahun ini, PPRO masih mengandalkan tiga proyek utama yaitu Grand Kemala Lagoon, Grand Dharmahusada Lagoon, dan Grand Sungkuno Lagoon. Di samping melanjutkan pengembangan di lahan yang sudah ada, perseroan akan menambah landbak melalui program kerja sama lahan maupun akuisisi sendiri.

PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)

Grup Sinarmas yang dimiliki taipan Eka Tjipta Widjaja menampik kabar akan mengakuisisi VIVA dari Grup Bakrie senilai US$2,1 miliar. Hal itu dikonfirmasi Vice Chairman/Managing Director Group Sinarmas Gandi Sulistiyanto.

Rumor akuisisi itu sebelumnya ramai dibahas di forum pelaku dan investor saham. Meskipun demikian, Grup Sinarmas memang dekat dengan Grup Bakrie yang terlihat memborong aset Bakrie sejak 2013. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pernah membeli lahan di kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan Jakarta dari PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).

PT Berau Coal Tbk (BRAU)

BRAU menargetkan mampu mencapai kesepakatan restrukturisasi utang senilai US$800 juta dengan komite pemegang obligasi pada April 2016. Perpanjangan tenor dan penurunan bunga masih menjadi prioritas negosiasi penyelesaian utang tersebut.

Setelah berhasil memangkas utang oblligasi dari US$950 juta menjadi US$800 juta dengan mekanisme membeli kembali US$150,12 juta pada Desember 2015, perseroan fokus meyakinkan komite bondholder untuk bisa memperpanjang tenor hingga lebih dari dua tahun.

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)

SSMS menargetkan kenaikan 10 persen produksi tandan buah segar tahun ini dari perkiraan tahun lalu sebnesar 1,3-1,5 juta ton. Produksi minyak sawit mentah (CPO) diproyeksikan sebenyak 285 ribu ton tahun ini.

Peningkatan produksi diharapkan berdampak pada pertumbuhan kinerja keuangan tahun ini. Perseroan juga berharap harga jual CPO lebih stabil. Sementara itu, SSMS memperkirakan pabrik biodiesel yang dimiliki 18,6 persen sahamnya oleh perseroan akan mulai produksi tahun depan.

Aturan Ekspor Mineral

Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) akan membawa kajian soal ekspor mineral dan membangunan fasilitas pengolahan pemurnian (smelter) ke meja presiden. KEIN telah bertemu dengan Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) berkaitan dengan renana itu.

KEIN dan AP3I telah membahas dua pokok permasalahan yaitu menjaga iklim investasi pasca disahkannya UU Minerba No.4/2009 dan wacana relaksasi ekspor mineral mentah. AP3I menolak rencana pembukaan ekspor tambang mineral mentah karena dari asosiasi telah membangun 24 smelter.

PT Ciputra Surya Tbk (CTRS)

CTRS menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2016 sebesar Rp 1,5 triliun, naik tipis ketimbang capex tahun 2015 yang sebanyak Rp 1,4 triliun. Setengah dari dana belanja modal tersebut digunakan untuk proyek reklamasi di Pantai Losari, Makassar yang akan dimulai September.

Selain pembiayaan reklamasi, sekitar Rp 450 miliar atau 30 persen anggaran capex untuk pembangunan gedung perkantoran Ciputra World Surabaya. Proyek kantor ini pun telah laris terjual. Sumber dana capex tahun ini mayoritas berasal dari kas internal perusahaan. Hanya sekitar Rp 200 miliar yang akan berasal dari pinjaman perbankan.

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)

SMBR akan mengoperasikan lini bisnis baru yakni distribusi pada April tahun ini. Perseroan menunjuk PT Baturaja Multi Usaha, anak usaha yang baru berdiri Februari, sebagai operator bisnis anyar ini.

Kehadiran Baturaja Multi Usaha tak lantas menghilangkan peran distributor lawas yang dipastikan masih akan memegang sebagian besar jalur pemasaran produk semen Baturaja.
Menurut SMBR, volume produksi semen sekitar 1,5 juta ton per tahun saat ini masih terlalu besar untuk didistribusikan sendiri.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,64

Up0,50%
Up3,42%
Up0,02%
Up5,99%
Up19,09%
-

Capital Fixed Income Fund

1.763,87

Up0,58%
Up3,42%
Up0,02%
Up7,07%
Up17,62%
Up42,97%

STAR Stable Income Fund

1.914,88

Up0,55%
Up2,90%
Up0,02%
Up6,26%
Up30,95%
Up60,09%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.761,74

Up0,15%
Up3,37%
Up0,01%
Up4,97%
Up19,53%
Up48,31%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.039,31

Up0,28%
Up2,12%
Up0,02%
Up3,09%
Down- 1,36%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua