BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Astra Siapkan Belanja Rp13,6 Triliun; Laba Bukit Asam Naik 11%

03 Maret 2016
Tags:
MARKET FLASH: Astra Siapkan Belanja Rp13,6 Triliun; Laba Bukit Asam Naik 11%
Segmen otomotif PT Astra International Tbk (ASII)

Rugi Antam membengkak dua kali lipat; Pajak DIRE lebih rendah daripada di Singapura

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:

Insentif Pajak DIRE

Pasca menghapus pajak ganda, pemerintah berjanji akan memangkas tarif pajak penghasilan (PPh) final dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk produk dana investasi real estate (DIRE) berbentuk berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK). Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan menurunkan PPh final atas penghasilan aset (capital gain) DIRE menjadi 0,5 persen dan BPHTB menjadi 1 persen, turun dari saat ini masing-masing sebesar 5 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Dengan pajak sebesar itu, Indonesia akan kompetitif dibanding Singapura, yang saat ini mematok tarif pajak atas produk yang acap disebut Real Estate Investment Trusts (REITS) yakni sebesar 3 persen. Harapan pemerintah, kebijakan ini ini meningkatkan investasi di sektor properti dan infrastruktur melalui pengembangan instrumen investasi DIRE dan bersaing dengan produk investasi lain. Hanya saja, khusus untuk pemangkasan BPHTB, pemerintah pusat akan membahasnya dengan pemerintah daerah.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PTBA mencetak pertumbuhan laba bersih 11 persen year on year (yoy) menjadi Rp 2,04 triliun. Pendapatan perseroan naik 6 persen menjadi Rp 13,82 triliun dibandingkan dengan tahun 2014 Rp 13,08 triliun. Angka tersebut salah satunya berasal dari volume penjualan batubara PTBA yang tumbuh 6 persen menjadi 19,1 juta ton.

Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA, mengatakan, kinerja masih baik karena perseroan mendorong beberapa langkah efisiensi. Hal ini sudah terlihat dari biaya produksi PTBA yang turun 10 persen sepanjang tahun lalu menjadi Rp 394.866 per ton. Sementara itu, PTBA akan menanam investasi Rp3,84 triliun tahun ini. Investasi itu terdiri dari investasi rutin Rp430 miliar dan non ruti atau pengembangan sebesar Rp3,41 triliun.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

ANTM membukukan kerugian Rp 1,44 triliun pada akhir 2015 lalu, seiring dengan meningkatnya beban keuangan. Total kerugian ANTM membengkak hingga 93,7 persen dibandingkan tahun 2014Rp 743,5 miliar. Padahal, penjualan ANTM masih naik 12 persen year on year (yoy) menjadi Rp 10,5 triliun. Namun, beban keuangan perseroan membengkak. Beban keuangan ANTM meningkat hingga 94 persen menjadi Rp 246 miliar.

Kontributor terbesar pendapatan ANTM berasal dari penjualan komoditas emas, yang menyumbang Rp 7,31 triliun atau 70 persen dari total penjualan. Volume penjualan emas ANTM naik 42 persen menjadi 14.179 kg. Sementara komoditas feronikel menyumbang Rp 2,72 triliun atau 26 persen dari total penjualan.

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)

Sepanjang tahun 2015, pengelola rumah sakit Grup Lippo ini mencatatkan laba bersih senilai Rp70,39 miliar, menurun tipis 1,9 persen dibandingkan tahun 2014 Rp 71,8 miliar. Alhasil, laba per saham SILO menyusut dari Rp 62,14 menjadi Rp 60,89.

Padahal, SILO mencetak pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 24 persen year on year (yoy) menjadi sekitar Rp 4,14 triliun. Faktor yang memicu penurunan laba bersih SILO antara lain menciutnya pendapatan bunga sebesar 68 persen (yoy) menjadi Rp 4,9 miliar. Di saat yang sama, beban keuangan emiten ini menanjak 3 persen (yoy) menjadi Rp 57,2 miliar dan beban pajak penghasilan naik 19,5 persen (yoy) menjadi Rp 44 miliar.

PT Astra International Tbk (ASII)

ASII menyiapkan belaja modal (capex) senilai Rp13,6 triliun tahun ini, naik 38,77 persen dari realisasi tahun lalu Rp9,8 triliun. Sumber dana adalah kas internal. Lini bisnis infrastruktur dan logistik mendapatkan alokasi paling besar yakni 39 persen. PT United Tractors Tbk (UNTR) mengantongi porsi capex Rp3 triliun untuk memperpanjang usia alat berat yang ada.

Sementara divisi bisnis otomotif memiliki porsi capex Rp2,7 triliun yang akan diserap untuk pengembangan jaringan. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang bergerak di perkebunan mendapat porsi Rp2 triliun. Infrastruktur jalan tol dan properti mendapat alokasi masing-masing Rp1,3 triliun dan Rp1,6 triliun. Sisa Rp3 triliun belanja modal untuk bisnis logistik, jasa keuangan dan teknologi informasi.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua